Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jadi momen penting bagi anak yang baru pertama kali masuk sekolah, khususnya di jenjang PAUD dan TK. Di fase ini, anak mulai mengenal suasana sekolah, guru, teman, dan rutinitas baru.
Agar anak merasa nyaman, kegiatan MPLS perlu dirancang menyenangkan, ringan, dan sesuai usia. Selain membuat anak betah, aktivitas yang tepat juga membantu proses adaptasi sosial di lingkungan sekolah.
Dikutip dari Modul Pembelajaran Sains Anak Usia Dini oleh Bebyi Riza Sativa Hutasuhut dkk, pembelajaran yang sesuai usia dan minat anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan masa depan. Terlebih, usia anak PAUD dan TK yakni 4-6 tahun merupakan masa yang krusial untuk menerima pendidikan awal.
Nah, buat infoers yang sedang mencari ide kegiatan MPLS PAUD-TK, berikut infoSulsel hadirkan referensinya. Simak, yuk!
Kegiatan MPLS PAUD-TK bisa diawali dengan tur sekolah mini. Anak-anak diajak mengenal lingkungan sekitar sekolah seperti ruang kelas, taman bermain, ruang guru, kantin, hingga toilet.
Aktivitas ini penting dilakukan agar anak merasa lebih akrab dan nyaman dengan tempat barunya. Dengan mengenali area sekolah sejak hari pertama, anak bisa jadi lebih percaya diri dan tidak takut beraktivitas sendiri.
Tur sekolah juga efektif agar anak tidak bingung jika suatu saat ingin ke toilet atau mencari ruang kelasnya sendiri.
Saat hari pertama sekolah, anak-anak tentunya belum mengenal satu sama lain. Oleh karenanya, saling berkenalan menjadi kegiatan yang penting dilakukan pada masa MPLS.
Supaya lebih menyenangkan bagi anak TK dan PAUD, perkenalan bisa dilakukan dengan bernyanyi. Kegiatan ini bukan hanya menghibur, namun juga membuat suasana cair dan menyenangkan.
Sebagai inspirasi, berikut contoh lagu yang menggunakan nada “Balonku Ada Lima” untuk perkenalan:
Mari kita kenalan
Yang duduk paling depan
Namanya siapa ya?
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kemudian anak bisa menjawab dengan menyebutkan nama dan menyapa seperti berikut:
Namaku Dina, hai semua~
Salam kenal, yuk berteman!
Jika sudah berkenalan satu sama lain, anak-anak bisa bermain “Coba Tebak Siapa” untuk melatih daya ingat dan konsentrasi peserta didik. Permainan ini seru sekaligus mengajarkan anak untuk mengenal teman berdasarkan pengamatan dan ciri fisik sederhana.
Caranya dengan menyanyikan lirik di bawah ini menggunakan nada lagu Burung kakak Tua:
Coba tebak siapa?
Dia duduk di sana~
Bajunya warna merah~
Namanya siapa yaaa?
Anak -anak kemudian dapat menyebutkan nama teman yang ditunjuk secara serentak.
Membuat kartu nama (name tag) bisa menjadi kegiatan MPLS PAUD-TK yang menyenangkan sekaligus bermanfaat. Anak-anak diminta menghias kartu nama dengan warna, stiker, atau gambar yang mereka suka, lalu mengenakannya selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan ini dapat mengajarkan anak untuk membaca dan menulis dimulai dari nama mereka. Melalui kegiatan ini, anak diajak mengenal identitas dirinya sekaligus membantu mengembangkan kreativitas anak.
Simon Says merupakan contoh kegiatan MPLS PAUD-TK yang menyenangkan dan bisa dilakukan kapan saja. Guru memberi instruksi seperti “Simon says tepuk tangan!” atau “Simon says lompat!”, dan anak harus mengikuti perintah.
Akan tetapi, perintah diikuti hanya jika diawali dengan “Simon says”. Jika tidak, maka mereka tidak boleh bergerak.
Kegiatan ini mengajarkan anak untuk mendengarkan dan memperhatikan instruksi dengan baik. Selain melatih konsentrasi, permainan ini juga meningkatkan kemampuan anak untuk membedakan perintah dan mengontrol gerakan tubuh.
Selanjutnya, anak-anak bisa diajak untuk melakukan senam ceria di pagi hari. Guru bisa menggunakan lagu anak-anak dengan gerakan sederhana seperti “Balonku” atau “Topi Saya Bundar” bisa digunakan agar anak semangat bergerak.
Senam bersama ini juga menjadi sarana melepas ketegangan pada hari-hari awal masuk sekolah. Anak juga menjadi lebih aktif secara fisik dan siap mengikuti aktivitas selanjutnya.
Mendengarkan dongeng atau cerita adalah kegiatan MPLS PAUD-TK yang sangat disukai anak-anak. Guru bisa membacakan cerita bergambar atau menggunakan boneka tangan agar lebih menarik.
Cerita yang disampaikan bisa berkaitan dengan pengalaman pertama kali sekolah. Di sela-sela cerita, guru bisa berinteraksi dengan siswa, menyatakan perasaannya pada hari pertama belajar.
Melalui kegiatan ini, anak belajar fokus dan memperhatikan orang lain saat bercerita. Storytelling membantu guru membangun koneksi awal dengan murid secara emosional.
Kotak ekspresi bisa jadi kegiatan MPLS PAUD-TK yang sederhana tapi bermakna. Setiap anak diminta memilih gambar wajah (senang, sedih, marah, takut) yang mewakili perasaannya di hari pertama bersekolah.
Kemudian, anak bisa menjelaskan alasannya secara singkat kepada guru atau teman. Kegiatan ini membantu anak mengenali dan mengungkapkan emosinya agar guru bisa lebih memahami kondisi emosional anak.
Kegiatan ini mengajak anak membuat kolase dari gambar benda, hewan, makanan, atau warna yang mereka suka. Anak dapat menempel potongan gambar yang disiapkan oleh guru di selembar kertas sebagai bentuk ekspresi diri.
Manfaat dari kegiatan ini adalah anak belajar mengenali minat dan kesukaannya, serta mulai membangun identitas diri. Kegiatan ini juga melatih kreativitas, guru pun bisa memahami karakter setiap anak dengan lebih baik.
Kegiatan MPLS PAUD-TK yang satu ini mengajak anak-anak bermain tebak suara. Guru menyiapkan rekaman atau alat sederhana seperti bunyi kucing, suara kendaraan, ketukan drum, atau suara pintu dibuka.
Anak-anak diminta menebak suara apa itu dan dari mana asalnya. Bisa juga dibuat versi langsung dengan alat musik mainan atau benda di sekitar.
Kegiatan ini bersifat ringan dan menyenangkan, sehingga bisa menciptakan suasana santai dan akrab tanpa tekanan. Terlebih pada hari pertama sekolah, banyak anak yang canggung, takut, atau masih malu-malu.
Itulah kumpulan contoh kegiatan MPLS PAUD-TK yang seru dan edukatif. Semoga bermanfaat!