Merayakan hari Kemerdekaan Indonesia dengan berbagai lomba selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semua ikut berpartisipasi dalam kemeriahan tersebut.
Agar perayaan semakin meriah, panitia sebaiknya mulai menyiapkan berbagai ide lomba yang seru, kreatif dan tidak membosankan. Lomba-lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat kebersamaan antar masyarakat.
Sebagai referensi, berikut infoSulsel merangkum 100 ide lomba 17 Agustus yang seru, kreatif, unik tetapi tetap mengedepankan semangat kemerdekaan. Cocok digelar di lingkungan RT, sekolah, kantor, maupun komunitas.
Yuk, pilih ide lomba 17 Agustus paling seru dan kreatif untuk memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI!
Berikut contoh lomba 17 yang seru, lucu, dan anti-mainstream:
Peserta diberi alat make-up dan harus merias wajah pasangannya dengan mata tertutup. Hasilnya biasanya lucu dan penuh tawa karena riasan jadi tidak karuan.
Koin disembunyikan di potongan semangka yang ditaburi tepung. Peserta harus mencarinya dengan mulut, tanpa bantuan tangan. Wajah peserta akan belepotan tepung, kocak dan seru!
Anak-anak diberi alat make-up dan diminta merias wajah ayah mereka. Selain lucu, lomba ini memperlihatkan kekompakan dan kreativitas anak.
Peserta berbaris dan harus memindahkan tepung dari depan ke belakang menggunakan tangan atau sendok di kepala. Tantangannya adalah menjaga agar tepung tidak tumpah.
Peserta membuat kostum dari barang bekas (koran, plastik, dll) dan memamerkannya di “catwalk”. Lomba ini memadukan kreativitas dan kesadaran lingkungan.
Peserta harus berjalan dalam posisi jongkok dari garis start ke finish. Lomba ini menguras tenaga dan menimbulkan banyak tawa karena posisi jalannya unik.
Mirip lomba kelereng biasa, tapi menggunakan bola pingpong besar dan sendok yang lebih lebar. Tingkat kesulitannya berbeda dan terasa lebih lucu saat bola meluncur.
Peserta sengaja menyanyi dengan suara sumbang/fals semaksimal mungkin. Yang paling lucu dan tetap percaya diri biasanya jadi juara.
Peserta harus menulis kata tertentu menggunakan jari kaki dan spidol. Hasilnya sering kali absurd dan jadi hiburan tersendiri.
Peserta harus menghabiskan makanan tertentu (biasanya kerupuk atau kue) tanpa menggunakan tangan tetapi langsung dengan mulut. Ekspresi dan usaha pesertanya mengundang tawa.
Peserta berjoget sambil memeluk boneka besar. Tantangannya adalah menjaga boneka tetap di tangan sambil bergoyang. Siapa yang paling ekspresif bisa menang.
Lomba klasik di mana peserta mengelilingi kursi saat musik diputar, lalu duduk saat musik berhenti. Yang tidak kebagian kursi tereliminasi. Lucu saat banyak peserta berebut kursi terakhir.
Pasangan peserta memegang balon di antara wajah mereka (tanpa tangan), lalu ditantang berjalan atau berjoget. Balon tidak boleh jatuh atau pecah.
Peserta ditutup matanya dan diberi berbagai makanan/minuman untuk ditebak rasanya. Reaksinya kadang lucu, apalagi kalau dapat rasa yang mengejutkan.
Peserta harus memindahkan air menggunakan wadah berlubang (misalnya gelas plastik bocor) secara estafet. Tantangan ada pada menjaga air tidak habis sampai garis akhir.
Meskipun telah banyak ide-ide lomba yang baru untuk merayakan kemerdekaan terdapat pula lomba-lomba tradisional dan ikonik yang selalu dinanti-anti masyarakat. Berikut contohnya:
Peserta masuk ke dalam karung lalu berlomba melompat hingga garis finish. Lomba ini menantang stamina dan keseimbangan, serta mengundang gelak tawa karena sering terjadi terpeleset atau jatuh lucu.
Dua tim berhadapan dan saling menarik tambang ke arah masing-masing. Tim yang berhasil menarik seluruh anggota lawan melewati garis batas akan menang. Lomba ini melatih kerja sama dan kekuatan fisik.
Sebatang pohon pinang dilumuri oli atau pelicin lainnya, dan di puncaknya digantung berbagai hadiah. Peserta harus memanjat secara berkelompok untuk meraihnya. Ini salah satu lomba paling meriah dan menantang.
Kerupuk digantung di tali, dan peserta harus memakannya tanpa menggunakan tangan. Yang paling cepat menghabiskan akan menang. Lucunya, kerupuk sering bergoyang tertiup angin, bikin peserta kesulitan menggigitnya.
Beberapa peserta berdiri di atas bakiak panjang (alas kaki dari kayu) dan harus berjalan bersama dengan langkah kompak menuju garis finish. Butuh koordinasi dan kerja sama yang baik agar tidak jatuh.
Peserta membawa kelereng di atas sendok yang digigit di mulut, lalu berlari sejauh jarak tertentu. Jika kelereng jatuh, peserta harus kembali ke titik awal. Lomba ini menguji keseimbangan dan fokus.
Peserta mengikatkan tali ke pinggangnya, di ujungnya tergantung paku. Tanpa menggunakan tangan, mereka harus mengarahkan paku masuk ke dalam botol. Lucu dan butuh konsentrasi tinggi.
Peserta dibagi menjadi tim dan harus memindahkan sarung dari satu anggota ke anggota berikutnya tanpa tangan (biasanya lewat kepala dan tubuh). Tim tercepat yang menyelesaikan akan menang.
Dua orang berpasangan dan menaruh balon di antara kepala, dada, atau perut. Mereka harus berjoget mengikuti musik tanpa menjatuhkan atau meletuskan balon. Yang paling ekspresif dan bertahan lama menang.
Hampir mirip dengan lomba lari kelereng, tapi lebih fleksibel. Peserta membawa benda kecil (kelereng atau bola plastik) di atas sendok yang digigit dan harus berjalan ke garis akhir. Tanpa jatuh, tentu saja.
Belut dimasukkan ke dalam wadah berisi air dan lumpur. Peserta harus menangkapnya dengan tangan kosong. Belut yang licin membuat lomba ini sangat lucu dan menantang.
Mirip lomba belut, tapi dengan ikan kecil. Peserta masuk ke kolam dangkal atau terpal berisi air dan harus menangkap ikan dengan tangan. Biasanya untuk anak-anak, dan sangat menghibur.
Peserta menyebar biji dari satu lubang ke lubang lain secara berurutan, mengumpulkan sebanyak mungkin biji di lubang besar miliknya. Permainan ini melatih strategi, konsentrasi, dan berhitung. Cocok untuk anak-anak hingga orang dewasa.
Pemain melemparkan benda (biasanya pecahan genteng atau batu pipih) ke dalam kotak, lalu melompati setiap kotak tanpa menginjak garis atau menyentuh kotak yang berisi benda. Permainan ini melatih keseimbangan, koordinasi, dan ketepatan.
Perlombaan yang menantang peserta untuk mengayuh sepeda sepelan mungkin tanpa menjatuhkan kaki ke tanah. Pemenangnya adalah yang paling lambat mencapai garis finish tanpa terjatuh.
Di bawah ini kumpulan ide lomba 17 Agustus seru, kreatif dan seni yang bisa dijadikan referensi:
Peserta menuangkan imajinasi mereka ke dalam gambar bertema perjuangan atau kemerdekaan. Lomba ini cocok untuk anak-anak hingga remaja, sebagai bentuk edukasi sejarah lewat seni visual.
Anak-anak diberikan gambar bertema kemerdekaan untuk diwarnai. Fokusnya adalah kreativitas dan kerapian. Cocok sebagai sarana mengenalkan semangat 17 Agustus pada usia dini.
Peserta membuat poster manual atau digital dengan pesan positif seputar kemerdekaan, nasionalisme, atau semangat gotong royong. Bisa ditampilkan di area publik sebagai karya warga.
Lomba ini mengajak peserta menuangkan rasa cinta Tanah Air lewat puisi. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, hingga umum. Bisa dibacakan langsung atau dikirimkan sebagai karya tulis.
Peserta diminta memotret suasana kampung, sekolah, atau kota yang menunjukkan semangat kemerdekaan-misalnya hiasan merah putih, gotong royong, atau persiapan lomba.
Peserta menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti “Indonesia Raya”, “Hari Merdeka”, atau “Tanah Airku”. Penilaiannya berdasarkan teknik vokal, penghayatan, dan penampilan.
Tim peserta membuat pertunjukan drama pendek bertema sejarah perjuangan bangsa. Bisa digelar di panggung sederhana atau aula warga. Cocok untuk pelajar atau komunitas seni.
Peserta menyampaikan materi lucu yang relevan dengan momen 17 Agustus, kehidupan masyarakat, atau tema nasionalisme. Lomba ini menyegarkan suasana dan menghibur warga.
Peserta (biasanya ibu-ibu atau tim keluarga) membuat tumpeng dengan tampilan unik, tema kemerdekaan, atau bahan lokal. Dinilai dari bentuk, kreativitas, dan rasa.
Tim peserta menyiapkan hidangan khas daerah sebagai simbol keberagaman Indonesia. Bisa juga ditentukan tema khusus seperti “masakan kemerdekaan” atau “menu favorit pahlawan”.
Peserta mendesain busana kreatif bertema merah putih dari bahan kain, kertas, atau barang bekas. Bisa dipadukan dengan lomba fashion show untuk menampilkan hasilnya.
Peserta membuat video pendek (reels/shorts) berdurasi 15-60 info bertema HUT RI. Bisa berupa ucapan kemerdekaan, lomba lucu, atau kegiatan gotong royong.
Mengajak peserta membuat konten TikTok kreatif dengan tema nasionalisme, humor, atau edukasi sejarah. Bisa digabung dengan tantangan dance atau duet kemerdekaan.
Peserta mendokumentasikan kegiatan 17 Agustus di lingkungan mereka, dari persiapan lomba hingga perayaan. Vlog terbaik bisa jadi dokumentasi komunitas yang inspiratif.
Peserta menggambar tokoh pahlawan sesuai imajinasinya. Lomba ini mengajak peserta mengenal sejarah sambil mengeksperikan bakat seni.
Lomba 17 Agustus yang seru juga bisa dibuat edukatif untuk menambah pengetahuan umum dan sejarah kemerdekaan. Berikut contoh lombanya:
Lomba ini menguji pengetahuan peserta seputar sejarah kemerdekaan, Pancasila, UUD 1945, nama pahlawan, dan budaya Indonesia. Cocok untuk siswa SD hingga SMA dalam format tim atau individu.
Peserta menebak nama pahlawan berdasarkan gambar, petunjuk ciri-ciri, atau potongan biografi. Lomba ini membantu mengenalkan tokoh-tokoh penting dalam perjuangan Indonesia dengan cara menyenangkan.
Peserta menyampaikan pidato singkat bertema nasionalisme, perjuangan, atau cita-cita bangsa. Dinilai dari isi, penguasaan materi, dan cara penyampaian. Cocok untuk siswa atau perwakilan warga.
Peserta mengeja kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan tema kemerdekaan atau kebangsaan. Lomba ini meningkatkan ketepatan berbahasa dan konsentrasi peserta.
Peserta diminta menyebutkan nama provinsi dari gambar benderanya, atau sebaliknya. Bisa juga dikombinasikan dengan tebak ibu kota provinsi. Cocok untuk anak-anak hingga remaja.
Peserta menjawab soal-soal seputar sejarah Indonesia, seperti peristiwa penting, tanggal kemerdekaan, isi sumpah pemuda, dan lainnya. Bisa dikemas dalam kuis interaktif atau permainan papan.
Peserta menulis cerita pendek dengan latar perjuangan, semangat kemerdekaan, atau cita-cita anak bangsa. Lomba ini mengasah imajinasi dan kemampuan menulis kreatif.
Peserta (biasanya siswa SMP/SMA) beradu argumen tentang isu-isu kebangsaan, kemerdekaan, atau peran generasi muda. Lomba ini menumbuhkan sikap kritis, logis, dan percaya diri.
Peserta membacakan puisi bertema perjuangan atau kemerdekaan dengan penghayatan dan intonasi yang tepat. Cocok sebagai ajang ekspresi seni sekaligus menanamkan semangat nasionalisme.
Peserta mendesain infografis bertema sejarah, pahlawan, atau nilai kebangsaan menggunakan aplikasi desain. Cocok untuk remaja dan dewasa yang akrab dengan teknologi. Hasilnya bisa dipajang di media sosial atau lokasi acara.
Peserta menceritakan ulang kisah pahlawan pilihan dengan gaya bercerita sendiri. Penilaian dari isi, intonasi, dan ekspresi wajah.
Peserta diminta membuat lagu pendek bertema 17 Agustus. Nada sederhana, lirik bagus dan menarik menjadi poin utama.
Peserta menyampaikan pidato singkat bertema semangat perjuangan, toleransi, atau pembangunan bangsa. Melatih public speaking dan pengetahuan kebangsaan.
Peserta menulis surat imajinatif untuk pahlawan nasional, mengungkapkan rasa terima kasih atau harapan mereka untuk masa depan bangsa. Melatih empati dan kreativitas.
Berikut ide lomba 17 Agustus yang seru untuk anak-anak mulai dari yang lucu, mendidik, sampai yang melatih kekompakan:
Anak-anak membawa bola kecil (seperti bola pingpong) di atas sendok yang digigit dengan mulut. Mereka harus berjalan dari garis start ke garis finish tanpa menjatuhkan bola. Lomba ini melatih keseimbangan dan fokus anak.
Peserta bergiliran melompat tali yang diputar oleh dua orang lainnya. Pemenang ditentukan dari jumlah lompatan terbanyak atau siapa yang paling lama bertahan. Lomba ini meningkatkan kelincahan dan daya tahan fisik.
Anak-anak menyusun potongan puzzle bergambar bendera Indonesia. Lomba ini mengasah kemampuan berpikir logis dan ketelitian, sekaligus memperkenalkan simbol negara.
Versi mini dari tarik tambang untuk anak-anak. Biasanya menggunakan tali yang lebih ringan dan dengan pengawasan ketat. Lomba ini melatih kekompakan dan semangat tim.
Anak-anak dibagi menjadi beberapa tim. Bola kecil harus dipindahkan dari peserta pertama ke peserta terakhir menggunakan tangan, gelas, atau alat lain tanpa menjatuhkan. Lomba ini seru dan melatih koordinasi tim.
Anak-anak diminta menirukan suara berbagai binatang seperti ayam, kucing, gajah, atau harimau. Lomba ini lucu dan menciptakan suasana santai, sekaligus melatih ekspresi dan keberanian anak tampil.
Anak-anak diminta mengucapkan kelima sila Pancasila dengan urutan dan pelafalan yang benar. Lomba ini menanamkan nilai kebangsaan sejak dini dan mengasah daya ingat mereka.
Peserta diminta membaca doa harian atau doa sebelum belajar. Cocok untuk lingkungan sekolah atau TPQ. Lomba ini memperkuat pendidikan karakter dan religiusitas anak.
Anak-anak menebak gambar yang ditunjukkan, bisa berupa benda, hewan, atau tokoh nasional. Lomba ini membantu anak mengenal dunia sekitar sambil bermain.
Anak-anak mengikuti gerakan senam dari instruktur atau video yang diputar. Yang paling semangat, energik, dan sesuai irama akan menjadi pemenang. Lomba ini menyehatkan dan menyenangkan.
Anak-anak berlomba menyusun balok atau kubus berwarna merah dan putih menjadi bentuk bendera Indonesia. Lomba ini melatih motorik halus dan mengenalkan simbol negara secara menyenangkan.
Anak-anak mendengarkan potongan lagu anak atau lagu nasional (seperti “Balonku”, “Garuda Pancasila”), lalu menebak judul atau melanjutkan liriknya. Lomba ini mengasah ingatan dan kepekaan musik.
Anak-anak berguling di atas matras atau rumput sejauh jarak tertentu. Lomba ini aman dan lucu, terutama jika dilakukan dengan pengawasan. Bisa dikombinasikan dengan rintangan sederhana.
Menggunakan sedotan, anak-anak meniup bola pingpong dari garis start ke finish tanpa menyentuhnya. Lomba ini menguji napas dan konsentrasi dengan cara yang menyenangkan.
Anak-anak menyanyikan lagu nasional favorit mereka, seperti “Hari Merdeka” atau “Indonesia Raya” versi anak. Bisa dinilai dari keberanian, semangat, dan penghayatan.
Tak hanya anak-anak dan remaja, orang tua dan lansia juga bisa ikut merayakan 17 Agustus dengan penuh semangat. Ada berbagai lomba ringan dan menyenangkan yang dirancang khusus agar tetap aman, menghibur, dan mempererat kebersamaan. Berikut contohnya:
Lomba menyanyi lagu-lagu lawas atau lagu kenangan masa muda, seperti lagu-lagu Koes Plus, Broery, hingga lagu perjuangan. Selain seru, lomba ini membangkitkan kenangan dan suasana hangat antarwarga.
Peserta diminta memasukkan kancing ke dalam benang/tali sesuai jumlah atau warna tertentu. Lomba ini melatih ketelitian dan motorik halus, cocok untuk lansia yang suka kegiatan duduk santai tapi fokus.
Lansia melempar bola kecil (seperti bola plastik atau bola kain) ke dalam keranjang dari jarak tertentu. Sederhana, tapi tetap melatih koordinasi mata dan tangan. Bisa dibuat lebih santai dengan iringan musik.
Peserta diminta memindahkan kacang dari satu wadah ke wadah lain hanya menggunakan sumpit. Lomba ini mengasah konsentrasi dan ketepatan gerakan, sekaligus menghibur karena banyak yang kesulitan.
Lansia diminta membaca teks pendek dengan jelas dan cepat, tanpa salah ucap. Bisa ditambahkan unsur humor dengan kata-kata lucu atau menggunakan bahasa daerah. Lomba ini melatih ingatan dan kemampuan berbicara.
Peserta lansia diminta menyusun huruf acak menjadi kata “MERDEKA” (atau kata bertema kemerdekaan lainnya) dalam waktu tertentu. Melatih fokus dan daya ingat.
Lansia berjalan santai sambil membawa bendera kecil dari titik start ke finish. Bukan soal kecepatan, tapi konsistensi dan semangat menjaga bendera tetap tegak.
Orang tua menyanyikan lagu-lagu nasional atau lagu perjuangan favorit masa muda mereka. Dinilai dari penghayatan, semangat, dan hiburannya.
Menggunakan pisau tumpul dan buah yang aman (seperti pisang atau jeruk), peserta mengupas buah dengan mata tertutup. Lucu, menantang, dan bisa dilakukan dengan pendamping.
Peserta lansia menceritakan kisah masa kecil saat merayakan 17-an atau kenangan perjuangan zaman dulu. Bisa jadi lomba cerita atau podcast ringan yang penuh nilai sejarah.
Berikut contoh lomba untuk meningkatkan kekompakan, kerja sama, sekaligus menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dengan keluarga ataupun tim:
Pasangan suami istri diminta bekerja sama membuat masakan tertentu dalam waktu terbatas. Salah satu memasak, satunya membantu menyiapkan bahan. Dinilai dari kekompakan, rasa, dan kreativitas. Seru dan penuh canda tawa!
Ayah mengenakan seragam sekolah milik anak atau sebaliknya, dalam waktu tercepat dan serapi mungkin. Kocak dan seru karena ukuran baju sering tidak pas, menambah tawa penonton.
Beberapa keluarga membentuk satu tim untuk tarik tambang. Cocok untuk mempererat solidaritas keluarga dan menumbuhkan semangat kompetitif sehat antarwarga.
Keluarga diminta menyusun puzzle bergambar tema kemerdekaan atau foto keluarga dalam waktu tertentu. Melatih kerja sama dan strategi, cocok untuk semua usia.
Keluarga atau tim harus memindahkan kado dari orang pertama ke terakhir tanpa tangan-misalnya dengan dagu, kepala, atau punggung. Lucu dan menantang, cocok untuk hiburan utama acara.
Satu keluarga memakai kostum bertema tertentu, seperti pahlawan, profesi, atau adat. Mereka tampil bersama dan dinilai dari kekompakan, kreativitas, dan kesesuaian tema.
Satu anggota memperagakan suatu aktivitas/objek, yang lain menebak. Bisa dibuat estafet dalam satu keluarga. Lomba ini melatih komunikasi dan tawa pun dijamin pecah!
Setiap keluarga membuat yel-yel kemerdekaan atau semangat persatuan. Dinilai dari semangat, kekompakan, dan kreativitas. Bisa jadi pembuka acara yang seru.
Dua anggota keluarga mengikat kaki mereka (satu kaki masing-masing) lalu membawa bola bersama hingga garis finish. Lomba ini mengandalkan koordinasi dan kekompakan.
Keluarga berdiri berbaris dan memindahkan air dari ember depan ke ember belakang hanya dengan gelas kecil atau spons. Tim dengan air terbanyak di akhir jadi pemenang.
Tidak hanya lomba secara langsung di era serba digital, perayaan 17 Agustus juga bisa diramaikan secara online. Mulai dari lomba caption, twibbon, hingga video kreatif, lomba digital ini tetap seru, mudah diikuti, dan bisa menjangkau peserta dari berbagai daerah.
Peserta diminta membuat caption (tulisan) paling kreatif dan inspiratif tentang Hari Kemerdekaan, bisa disertai foto atau video. Caption terbaik dinilai dari kekuatan pesan, kreativitas, dan interaksi (like, komentar, share).
Peserta mendesain atau menggunakan twibbon bertema HUT RI, lalu membagikannya di media sosial. Twibbon yang paling menarik atau banyak digunakan bisa dinobatkan sebagai pemenang. Cocok untuk komunitas sekolah, kampus, atau instansi.
Peserta membuat meme lucu atau satir yang berkaitan dengan Hari Kemerdekaan, perjuangan bangsa, atau kehidupan masyarakat Indonesia. Penilaian berdasarkan humor, relevansi, dan orisinalitas.
Peserta mengunggah foto kreatif bersama bendera merah putih, baik sendiri, berkelompok, atau dengan latar menarik. Bisa diadakan dengan tema “Bersatu dalam Merah Putih” atau “Bendera di Hatiku”.
Lomba kuis online dengan soal seputar sejarah kemerdekaan, tokoh pahlawan, dan budaya Indonesia. Bisa dilakukan via Google Form, Kahoot, atau Zoom live. Menarik untuk pelajar dan komunitas digital.
Peserta membuat Instagram Story bertema Hari Kemerdekaan, bisa berupa foto, video, polling, atau countdown. Story paling kreatif, menarik, dan interaktif akan menang. Lomba ini cocok untuk generasi muda yang aktif di media sosial.
Itulah kumpulan lomba 17 Agustus yang seru dan unik berbagai usia yang dapat menjadi pilihan infoers.