Sebanyak 11.360 kandidat mendaftar pemilihan ketua RT/RW Makassar 2025. Puluhan ribu calon tersebut akan memperebutkan 7.032 kursi ketua RT/RW yang pemungutan suaranya akan berlangsung pada 3 Desember mendatang.
Dari data Pemkot Makassar dilaporkan 9.191 di antaranya merupakan calon ketua RT, sedangkan 2.169 merupakan calon ketua RW. Total kandidat itu berdasarkan akumulasi dari tahapan pendaftaran, penetapan calon hingga pengundian nomor urut yang berlangsung 22-26 November 2025.
Persaingan diprediksi semakin ketat lantaran kursi ketua RT/RW yang akan diperebutkan kandidat sangat terbatas. Ketua RT yang akan dipilih dan ditetapkan dari 15 kecamatan hanya 6.027 dan 1.005 kursi ketua RW.
“Semua proses sudah sesuai mekanisme. Karena itu, pemilihan tetap dilaksanakan pada tanggal 3 Desember tanpa ada penundaan,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar, A Anshar dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
Anshar menekankan, pelaksanaan pemilihan RT/RW tahun ini bukan sekadar rutinitas lima tahunan. Pesta demokrasi ini bagian dari upaya mewujudkan visi-misi Pemerintah Kota Makassar yang tertuang dalam RPJMD.
Pemilihan langsung oleh warga dinilai sebagai ruang demokrasi yang harus dijaga sekaligus sarana memperkuat kepemimpinan di tingkat lingkungan. Pemilihan RT/RW adalah pondasi penting dalam pembangunan partisipatif.
“Ini selaras dengan arah kebijakan dan semangat Pemerintah Kota Makassar untuk menghadirkan tata kelola yang lebih responsif kepada masyarakat,” tambahnya.
Saat ini tahapan pemilihan ketua RT/RW memasuki masa kampanye terbatas. Para calon bergerak cepat, menyapa warga, memperkenalkan visi mereka, dan merajut kepercayaan. Di sisi lain, warga juga mulai menimbang siapa yang paling layak memimpin lingkungan terdekat mereka.
Tahapan teknis pun berjalan beriringan. Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai Kartu Keluarga (KK) hak suara rampung pada 27 November 2025. Hal ini bersamaan dengan dimulainya masa kampanye terbatas selama tiga hari, mulai 27-29 November.
Terpisah, Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Adi Suryadi Culla menilai, pelaksanaan Pemilihan RT/RW serentak oleh Pemkot Makassar merupakan langkah yang positif. Hal ini memberikan keteladanan dalam praktik demokrasi langsung di tingkat paling bawah.
“Pemkot Makassar telah mengambil langkah baik dengan menggelar pemilihan RT/RW secara serentak. Ini memberikan nilai demokrasi langsung bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin di tingkat bawah,” ujar Adi.
Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu, menekankan perlunya persiapan yang matang. Terutama terkait alokasi anggaran yang dirancang secara distributif dan disertai sistem pengawasan yang memadai.
“Pemilihan RT/RW ini hanya sementara. Jangan sampai perbedaan pilihan memecah hubungan antar warga. Maka tetap menjaga situasi tetap aman, di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Berikut rincian data calon ketua RT/RW dari 15 kecamatan di Makassar:







