Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan (KPID Sulsel) menggelar KPID Award 2025 dalam rangka memperingati 20 tahun penyiaran daerah. Insan penyiaran diminta memperkuat literasi digital dan mendukung pengembangan UMKM di Sulsel.
Dua Dekade KPID Awards 2025 berlangsung di Ballroom Teater Lantai III Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (15/12/2025). Kegiatan itu turut dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi.
Fatmawati mengatakan KPID Awards 2025 bukan sekadar ajang pemberian penghargaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pemantik semangat bagi insan penyiaran untuk terus menghadirkan siaran yang berkualitas, edukatif, dan berpihak pada kepentingan publik.
“Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, KPID, serta lembaga penyiaran akan mampu mendorong peningkatan kualitas penyiaran sekaligus mendukung program-program pembangunan di Sulawesi Selatan,” kata Fatmawati dalam keterangannya.
Ia menilai stabilitas penyiaran yang sehat dan edukatif merupakan fondasi penting bagi pembangunan daerah. Menurutnya, di tengah transformasi digital yang semakin pesat, penyiaran tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga instrumen pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Sejalan dengan tema penguatan literasi digital, UMKM, dan ekonomi kreatif, Fatmawati menekankan peran strategis lembaga penyiaran sebagai agen literasi digital. Penyiaran diharapkan mampu membantu masyarakat memilah informasi, menangkal hoaks, serta memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif.
Ia juga mendorong lembaga penyiaran di Sulsel untuk terus menyajikan konten yang mencerahkan, mencerdaskan, dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta kebangsaan. Menurutnya, sikap bijak dalam pengelolaan informasi menjadi kunci untuk menghadapi gempuran hoaks dan provokasi di ruang digital.
Selain itu, Fatmawati menyoroti kontribusi penting penyiaran dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif melalui promosi digital. Ia menilai media penyiaran memiliki peran besar dalam membantu UMKM Sulsel naik kelas dan dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Meski demikian, ia mengingatkan adanya berbagai tantangan di ruang digital, seperti penipuan daring, akun palsu, hingga ancaman kebocoran data pribadi. Dalam konteks ini, Fatmawati menegaskan peran KPID sebagai lembaga pengawas penyiaran agar memberikan peringatan tegas terhadap konten atau praktik yang merugikan masyarakat.
“Pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, KPID, dan lembaga penyiaran untuk mewujudkan Sulawesi Selatan yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPID Sulsel Irwan Ade Saputra, menegaskan komitmennya untuk terus menyelenggarakan KPID Awards sebagai ruang apresiasi bagi insan penyiaran, meski dunia penyiaran dihadapkan pada berbagai tantangan dan ketidakpastian.
Irwan menjelaskan, KPID Sulsel secara konsisten memberikan apresiasi terhadap kinerja lembaga penyiaran setiap akhir tahun. Seluruh konten siaran yang diproduksi selama setahun, baik hiburan, informasi, maupun program edukatif, menjadi bagian dari penilaian dalam KPID Awards.
“KPID Awards merupakan momentum penting dan menjadi perayaan bersama bagi seluruh insan penyiaran atas kerja-kerja yang telah dilakukan sepanjang tahun,” katanya.
Menjelang akhir 2025 dan memasuki 2026, Irwan menyampaikan optimisme terhadap masa depan KPID Sulsel. Ia menilai dukungan berupa doa, semangat, dan nasihat menjadi kekuatan utama bagi KPID untuk tetap bertahan di tengah dinamika dan ketidakpastian dunia penyiaran.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan tidak hanya dihadapi oleh lembaga penyiaran, tetapi juga oleh regulasi penyiaran di Sulsel. Karena itu, Irwan berharap seluruh ekosistem penyiaran dapat terus dijaga agar tetap sehat, adaptif, dan berkelanjutan.
