Tahun Baru Hijriah bukan sekadar pergantian kalender bagi umat Islam, tetapi juga momen untuk merenung dan memperbaiki diri. Oleh karena itu, banyak umat muslim memilih untuk mengisi malam yang istimewa ini dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah.
Lantas, apa saja amalan malam Tahun Baru Hijriah?
Berdasarkan Kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), 1 Muharram jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan demikian umat Islam merayakan malam tahun baru pada Kamis, 26 Juni 2025.
Di malam penuh keberkahan ini, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan, mulai dari membaca doa hingga memperbanyak dzikir dan sholat. Tak hanya untuk meraih pahala, melaksanakan amalan di malam Tahun Baru Hijriah juga menjadi cara untuk mempererat hubungan dengan Sang Pencipta.
Ini adalah kesempatan yang baik untuk memulai Tahun Baru Islam dengan semangat keimanan yang lebih kuat. Nah berikut ini 27 amalan malam Tahun Baru Hijriah yang bisa dikerjakan untuk mendulang limpahan pahala. Yuk, disimak!
Berikut ini sejumlah amalan malam Tahun Baru Hijriah yang dapat diamalkan umat muslim di momen pergantian tahun:
Amalan malam Tahun Baru Hijriah yang pertama adalah membaca doa akhir dan awal tahun. Dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca doa akhir tahun, maka ia akan terhindar dari godaan atau tipu daya setan serta diampuni dosanya setahun sebelumnya.
Sementara itu, sebagian ulama menyebutkan bahwa barang siapa yang membaca doa awal tahun sebanyak tiga kali, maka Allah SWT akan memerintahkan dua malaikat untuk melindunginya dari fitnah dan tipu daya setan selama setahun mendatang.
Doa akhir tahun ini dibaca setelah sholat Ashar atau sebelum masuk waktu sholat Magrib. Sedangkan doa awal tahun dibaca setelah sholat Magrib pada malam tanggal 1 Muharram.(1)
Hal ini dikarenakan perhitungan pergantian hari antara kalender Masehi dan Hijriah itu berbeda. Tahun baru Masehi berakhir pada pukul dua belas malam, sedangkan kalender Hijriah justru menghitung awal hari saat Matahari terbenam, tepatnya saat waktu Magrib.
Dengan demikian, doa akhir tahun bisa mulai dibaca pada Kamis, 26 Juni 2025 sebelum masuk waktu Magrib. Sementara doa awal Tahun Baru Islam dapat dibaca pada malam tanggal 26 Juni 2025 selepas waktu Magrib.(2)
Amalan malam Tahun Baru Hijriah selanjutnya adalah membaca istigfar dan doa tobat. Para ulama menganjurkan memperbanyak istigfar dan tobat di bulan Muharram agar dapat memulai tahun dengan hati yang bersih dan jauh dari dosa. Salah satu doa tobat yang dapat diamalkan adalah doa tobat dari Nabi Adam AS.
Berikut ini bacaan doa Nabi Adam AS:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَسِرِينَ.
Arab Latin: Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam tagfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Al-A’raf: 23)
Sementara itu, istigfar terbaik yang bisa dibaca sebagai amalan malam Tahun Baru Hijriah adalah Sayyidul Istigfar. Berikut bacaannya:
اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Arab Latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A-‘uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang ber-hak diibadahi selain Engkau. Engkau telah Menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.”
Membaca doa Tawasul Ismul A’zham atau Asmaul Husna menjadi salah satu amalan malam Tahun Baru Hijriah dengan keutamaan yang sangat besar. Seseorang pernah berdoa dengan doa ini. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.” (HR. bnu Majah no. 3.857)
Berikut ini bacaan doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَ لَكَ بِأَنَّكَ أَنتَ اللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi-annaka antallaahul ahadus shamadu, alladzii lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, bah-wasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, Yang Bergan-tung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.” (2)
Malam 1 Muharram menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak membaca dzikir. Hal ini sebagai bentuk intropeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (3)
Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur’an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan salah satu amalan malam Tahun Baru Hijriah 1 Muharram ialah mengerjakan sholat tasbih dan wirid. Amalan tersebut berdasarkan hadits nabi yang kemudian dijelaskan dalam kitab I’anatuth Thalibin.
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bib Abdul Muthalib:
Artinya: “Maukah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahi? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang terang-terangan? Engkau sholat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan satu surat.”
Menurut Gus Baha, amalan tersebut dapat menghapus dosa yang lalu dan akan datang. Sebab, pada awal dan akhir tahun Allah akan mengampuni dosa hamba-Nya.
“Awwalu wa akhiru, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan.”
Artinnya: “Yang awal dan akhir, yang lama dan yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang terang-terangan”.
Pada dasarnya, gerakan dan bacaan dalam sholat tasbih ini tidak banyak berbeda dengan salat pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa bacaan khusus di gerakan-gerakan tertentu.
Begini tata cara pelaksanaannya yang dijelaskan oleh Gus Baha:
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan masih dalam keadaan berdiri, kita membaca tasbih sebanyak 15 kali. Bunyinya, Subhânallah, wal hamdu lillah, wa lâ ilâha illallah, wallahu akbar.
Lalu rukuk, dan menambah bacaan rukuk dengan membaca tasbih 10 kali.
Ketika sujud membaca bacaan tasbih sebanyak 70 kali. Adapun rinciannya menurut Gus Baha sebagai berikut: Ketika sujud baca 10 kali. Kemudian berdiri dari sujud, baca 10 kali. Lalu lakukan sujud, dalam keadaan sujud baca 10 kali. Bangkit dari sujud, baca 10 kali. (4)
Amalan malam tahun Baru Hijriah lainnya adalah mempersiapkan diri untuk melaksanakan puasa sunnah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Ada beberapa puasa sunnah di bulan Muharram. Salah satunya adalah puasa di hari pertama Muharram. Oleh karena itu, pada malam 1 Muharram umat Islam sudah mulai mempersiapkan diri dengan melaksanakan sahur dan membaca niat. (1)
Membaca surah Yasin merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan di malam Tahun Baru Hijriah 1 Muharram. Di malam Tahun Baru Islam, surah Yasin dibaca sebanyak 3 kali.
Membaca surah Yasin sendiri memang sudah menjadi tradisi di masyarakat muslim Indonesia. Biasanya surat yasin dibaca di masjid-masjid secara berjamaah selepas menunaikan sholat Maghrib.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Tahun Baru Islam 2025 jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Dalam Hadits Riwayat Abu Daud dari Al-Habr dijelaskan bahwa manfaat membaca surat Yasin di malam Jumat adalah sebagai berikut:
Artinya: “Barang siapa membaca surat Yasin dan Al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr).(6)
Sholat Tahajjud sendiri merupakan sholat yang bisa dikerjakan setiap malam setelah tidur, termasuk di malam 1 Muharram. Sholat sunnah satu ini juga merupakan satu-satunya sholat sunah yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Isra [17]: 79)
Adapun tata cara sholat Tahajud sama dengan sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dalam setiap dua rakaat terdapat satu kali salam. Perbedaannya hanya terletak pada niat dan surah yang dibaca.
Pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah al-Baqarah (2) ayat 284-286, dan pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fatihah dilanjutkan membaca surah Ali ‘Imran (3) ayat 18 dan 26-27. Apabila ayat-ayat di atas tidak dihafal, maka boleh pada rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah membaca surah al-Ikhlash.
Bagi yang ingin mengerjakannya, berikut ini bacaan niat sholat Tahajud:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ.
Arab Latin: Ushallî sunnatat tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillâhi taʼâlâ. Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat salat sunah Tahajud dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…
Amalan malam Tahun Baru Hijriah selanjutnya adalah sholat witir. Ibadah ini merupakan sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah waktu Isya sampai sebelum datangnya waktu sholat Subuh. Artinya, ibadah ini juga dapat dilakukan di malam 1 Muharram.
Sholat witir sendiri memiliki bilangan rakaat yang ganjil, yaitu minimal satu rakaat dan sebanyak-banyaknya 11 rakaat. Ali bin Abi Thalib RA menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW pernah berwitir, kemudian bersabda,
Artinya: “Wahai ahli Al-Qur’an, kerjakanlah sholat Witir. Sesungguhnya Allah itu Witir dan menyukai yang witir (ganjil).” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Bagi yang ingin mengerjakannya, berikut ini niat sholat witir satu rakaat dan tiga rakaat:
أُصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ.
Arab Latin: Ushallî sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ. Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat salat sunah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…
أُصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.
Arab Latin: Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ. Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat salat Witir tiga rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.” Allâhu Akbar…
Salah satu sholat sunnah lainnya yang bisa dikerjakan pada malam Tahun Baru Islam adalah sholat Tobat. Sholat ini dapat dikerjakan kapan saja, termasuk di malam hari.
Sholat Taubah dikerjakan untuk bertobat atau memohon ampunan kepada Allah SWT, terutama bagi mereka yang merasa telah berbuat dosa. Sholat ini dikerjakan untuk menyesali perbuatan maksiat (dosa) dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Rasulullah SAW menguatkan anjuran sholat Tobat ini dengan sabdanya berikut ini:
Artinya: “Setiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan berwudhu, kemudian salat, lalu memohon ampunan dari Allah, pasti Allah akan memberikan ampunan kepadanya.”
Adapun sholat sunnah satu ini dikerjakan sebanyak 2, 4, dan 6 rakaat.(7)
Sama seperti sholat Tobat, sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja, termasuk pada malam hari. Artinya, umat muslim juga boleh mengerjakan sholat Hajat pada malam 1 Muharram.
Sholat Hajat dikerjakan umat muslim ketika mempunyai keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atau permasalahan yang sedang dihadapi. Sholat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat.(8)
Amalan malam Tahun Baru Hijriah lainnya adalah membaca surah Al-Mulk sebelum tidur di malam hari. Amalan ini merupakan amalan harian yang juga dapat dikerjakan di malam 1 Muharram.
Surat Al Mulk sendiri termasuk surat-surat al-Qur’an yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW. Surah ini memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Keutamaan membaca surat Juz ke-29 ini adalah mampu menyelamatkan diri dari siksaan kubur.
Dengan membaca surat Al-Mulk secara rutin, umat Islam meyakini bahwa mereka dapat memperoleh perlindungan dari azab yang mungkin menanti di alam barzakh tersebut. Simak penjelasan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki berikut ini;
قراءة سورة تبارك للنجاة من عذاب القبر : وروي عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: ضرب بعض أصحاب النبي ﷺ خباءه على قبر وهو لا يحسب أنه قبر، فإذا قبر إنسان يقرأ سورة الملك حتى ختمها، فأتى النبي ﷺ فقال : يا رسول الله ، ضربت خبائي على قبر وأنا لا أحسب أنه قبر، فإذا قبر إنسان يقرأ سورة الملك حتى ختمها، فقال النبي : هي المانعة هي المنجية تنجيه من عذاب القبر. رواه الترمذي .
Artinya: “Membaca surat Tabarak/al-Mulk untuk menyelamatkan diri dari siksaan kubur. Dari Ibnu Abbas R.a, beliau berkata, “Beberapa sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendirikan kemahnya di atas sebuah kuburan. Ia tidak menyangka bahwa itu adalah kuburan. Kemudian, ada seorang manusia yang dikuburkan di sana. Orang itu membaca surat Al-Mulk sampai selesai. Lalu, Nabi saw datang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemahku di atas sebuah kuburan. Aku tidak menyangka bahwa itu adalah kuburan. Kemudian, ada seorang manusia yang dikuburkan di sana. Ia membaca surat Al-Mulk sampai selesai.’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian berkata, ‘Itulah yang mencegah (siksaan) dan menyelamatkan. Ia menyelamatkannya dari siksaan kubur,” [HR. Imam Tirmidzi] ([(Sayyid Alawi al-Maliki, Madza fi Sya’ban, [Surabaya: Ash-Shofwah Al-Malikiyyah, tt], halaman 134) (12)
Malam Tahun Baru Hijriah tahun ini bertepatan dengan malam Jumat. Dengan demikian, umat muslim juga sangat dianjurkan untuk membaca surah Al-Kahfi.
Dari Abu Said Al-Khudry Ra menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إلَى عِنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: “Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka terpancarlah baginya cahaya dari bawah telapak kakinya sampai ke penjuru langit, yang meneranginya pada hari Kiamat, dan dia diampuni di antara dua Jumat.”
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya: “Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan diterangi oleh cahaya antara ia dan Baitul Atiq (Ka’bah).”
Hadits ini shahih dan diriwayatkan oleh Hakim dan al-Baihaqi. Lihat Shahih Al-Jami’ 6470, 6471, dan Al-Irwa’ 626. (9)
Ketika akan tidur, umat muslim disunahkan membaca surah Al-Ikhlas. (10) Dengan demikian, sebelum tidur pada malam awal Muharram umat Islam sebaiknya membaca surah Al-Ikhlas.
Disebutkan bahwa membaca surah Al-Ikhlas ini setara dengan membaca sepertiga Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
Artinya: “Qul huwallahu ahad (surat Al-Ikhlas) sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.” (11)
Sama seperti surah Al-Ikhlas, ketika hendak tidur umat muslim juga dianjurkan untuk mengamalkan 2 Ayat terakhir surah Al-Baqarah. Abu Mas’ud Al Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu alam maka kedua ayat itu mencakupinya (melindungi)nya”.
Beberapa ulama mengatakan, maksudnya mencukupinya dari sholat malam. Para ulama lainnya berkata: yaitu melindunginya dari gangguan pada malam tersebut. (11)
Amalan Tahun Baru Hijriah lainnya adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di malam 1 Muharram juga menjadi bentuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain membaca Al-Qur’an, bersedekah di malam 1 Muharram juga merupakan amalan yang mulia. Bersedekah dapat membantu orang lain dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
Silaturahmi merupakan salah satu amalan yang selalu dianjurkan, termasuk di malam 1 Muharram. Bersilaturahmi dapat mempererat hubungan dengan keluarga, kerabat, dan tetangga.
Malam 1 Muharram merupakan momen yang tepat untuk merenungkan diri dan melakukan muhasabah. Di malam Tahun Baru Hijriah ini, umat muslim dapat mengevaluasi dan intropeksi diri atas segala perbuatan di tahun yang lalu agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru. (3)
Demikianlah sejumlah amalan malam Tahun Baru Hijriah yang dapat diamalkan umat muslim. Semoga bermanfaat!
Referensi: