29 Warga Luka Akibat Gempa Bumi M 6,0 di Poso, 2 Orang Kritis

Posted on

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 29 warga mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,0 di Kabupaten , Sulawesi Tengah (Sulteng). Dari jumlah tersebut, 2 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

“Laporan sementara didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).

BPBD Kabupaten Poso masih melakukan monitoring dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan serta desa setempat untuk melakukan pendataan. Namun fasilitas ibadah turut dilaporkan mengalami kerusakan.

“Selain itu, 1 unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan,” tuturnya.

Gempa yang berpusat di Poso turut dirasakan di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Sulawesi Barat (Sulbar). Di Kabupaten Poso sendiri, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 info hingga membuat sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

“Sementara itu, di Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 info. Masyarakat juga sempat keluar rumah, dan BPBD setempat melakukan langkah monitoring serta koordinasi dengan aparat setempat,” jelas Muhari.

Muhari melanjutkan, upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Poso, termasuk asesmen lapangan dan koordinasi dengan aparat setempat. Kebutuhan mendesak yang dilaporkan sementara adalah tenda dan obat-obatan untuk mendukung penanganan warga terdampak.

Kepala BNPB Suharyanto pun menginstruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat. Suharyanto meminta tim agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.

“Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk kesana,” perintah Suharyanto.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta desa untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan pascagempa. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

Sebelumnya diberitakan, gempa M 6,0 yang mengguncang Poso terjadi pada Minggu (17/8) pukul 06.38 Wita. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,27 derajat lintang selatan dan 120,75 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 Km arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tokoraru,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (17/8).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *