3.025 Sapi di Bone Terjangkit PMK, Penularan Dipicu Lalu Lintas Ternak Tinggi

Posted on

Sebanyak 3.025 sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) selama 2025 di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel). Tingkat penularan PMK meningkat di awal tahun karena turut dipicu arus lalu lintas hewan ternak yang tinggi.

“Saat ini ada 3.025 kasus, alhamdulillah 2.550 sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 475 ekor sapi masih diobati,” ujar Kabid Kesmavet dan Keswan Dinas Peternakan Bone, Agusriady kepada infoSulsel, Senin (28/4/2025).

Agus mengatakan, empat kecamatan paling terdampak kasus PMK, yakni Mare 391 kasus, Cina 313 kasus, Tanete Riattang Timur 337 kasus, dan Barebbo 344 kasus. Pihaknya tengah menggencarkan melakukan vaksinasi.

“Mare, Cina, Tanete Riattang Timur, dan Barebbo adalah kecamatan dengan kasus yang cukup tinggi,” bebernya.

Dia mengungkapkan ada sejumlah penyebab yang mengakibatkan tingginya. Selain lalu lintas ternak yang tinggi, tingkat kesadaran vaksinasi kepada hewan ternak masih minim.

“Cukup tinggi kasus. Pesan pentingnya masyarakat diimbau tenang, jangan melakukan penjualan ternak yang sakit dan fokus melaporkan kasus penyakitnya karena penyakit ini bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat,” sebut Agusriady.

Pihaknya pun tengah berupaya membatasi arus lalu lintas ternak untuk mencegah penularan. Pemerintah juga menggencarkan sosialisasi dan edukasi lewat program Kenali, Isolasi, Obati, Sembuhkan (KIOS).

“Saat ini dilakukan penanganan berupa pengobatan untuk ternak sakit, vaksin ternak sehat, pembatasan lalu lintas ternak dari wilayah kasus, serta edukasi masyarakat untuk melakukan KIOS serta vaksinasi PMK,” katanya.

Agusriady juga meminta masyarakat untuk melapor ketika sapi ternak mengidap gejala PMK untuk bisa ditangani. Warga bisa melapor melalui layanan nomor kontak 08114657333.

“Kami juga imbau warga agar segera melaporkan kasusnya jika terkena penyakit ini ke petugas diwilayahnya masing-masing. Kami punya tenaga pemeriksaan di setiap desa,” sambung Agus.