Sekitar 40 persen jalan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam kondisi rusak dengan mayoritas mengalami kerusakan sedang. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulukumba mengaku anggaran jadi kendala utama dalam perbaikan jalan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bulukumba Muhammad Zain mengatakan sudah menerima keluhan warga terkait jalan rusak, seperti di Kecamatan Herlang dan Bontotiro, dan menjadi perhatian pihaknya. Namun keterbatasan anggaran membuat perbaikan tidak dapat dilakukan secara menyeluruh.
“Salah satunya di Herlang yang dikeluhkan (jalan rusak). Ada juga di Bontotiro. Kita selalu usulkan di DAK (Dana Alokasi Khusus) di dana inpres (Instruksi Presiden tentang Jalan Daerah/IJD), tapi tidak terakomodir semua. Kemarin itu cuma satu ruas yang terakomodir, cuma ruas Ulu Tedong-Bontorannu, itupun tidak tuntas. Jadi, kendalanya itu (anggaran),” ujar Zain kepada infoSulsel, Rabu (21/5/2025).
Zain menjelaskan dari total jalan di Bulukumba, sekitar 60 persen berada dalam kondisi baik, sementara 40 persen sisanya rusak. Kerusakan tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yakni rusak berat, sedang, dan ringan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Yang 40 persen itu terbagi tiga, ada yang rusak berat, sedang, dan ringan. Rusak sedang (paling banyak),” katanya.
Menurut Zain, minimnya anggaran menjadi kendala utama. Untuk jalan rusak berat, pemeliharaan rutin tidak cukup karena memerlukan pengerjaan penuh. Sementara itu, dana pemeliharaan yang tersedia hanya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang sebagian besar dialokasikan untuk perbaikan.
“Jadi, solusinya itu dana pemeliharaan mesti ada. Cuma, kan, kalau rusak berat tidak bisa pemeliharaan rutin mesti dilapis ulang,” ucapnya.
Terkait efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah, Zain menyebut pihaknya telah memprogramkan perbaikan banyak ruas jalan rusak berat. Namun, kepastian anggaran masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Itu (jalan rusak) sudah skala prioritas semua, cuma kendalanya itu karena anggaran selalu sangat minim. Ada bantuan-bantuan dari pusat, itu yang bisa membantu daerah. Skala efisiensi ini belum final sampai sekarang, ruas mana saja yang masuk. Walaupun kita sudah usulkan, tapi belum final,” tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya…
Zain berharap dana IJD dari pemerintah pusat tetap berlanjut tahun ini. Sebelumnya, Bulukumba mendapat bantuan IJD untuk empat ruas jalan pada 2023 dan satu ruas pada 2024.
“Dua tahun yang lalu itu Bulukumba kena dana IJD. Tahun 2023 itu empat ruas, tahun 2024 cuma satu ruas yang itupun tidak tuntas. Mudah-mudahan tahun ini kita berharap masih ada lanjutannya karena itu sangat membantu,” ungkapnya.
Dalam unggahan di media sosial dilihat infoSulsel, salah satu titik yang jadi sorotan adalah di lingkungan Batuasang, Desa Singa, Kecamatan Herlang. Jalan di sana disebut berlubang dan bergelombang sehingga membahayakan pengendara.
“Telah diterima informasi: Daerah rawan di Bulukumba, Batuasang. Sudah minim penerangan dan jalanannya berlubang sehingga rawan kecelakaan,” tulis pengunggah disertai video.