Perayaan Natal menjadi momen penting bagi gereja-gereja dalam mempersiapkan ibadah yang khidmat dan penuh sukacita. Dalam pelaksanaan Ibadah diperlukan panduan liturgi agar rangkaian ibadah berjalan teratur.
Dilansir dari laman Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, liturgi adalah ibadah resmi gereja yang dilakukan jemaat kepada Tuhan dengan menekankan pada upacara dan aktivitas kebaktian. Aktivitas ibadah ini memiliki urutan secara sistematis.
Liturgi Natal biasanya mencakup susunan ibadah, doa, ayat bacaan, hingga pilihan Kidung Jemaat yang selaras dengan pesan kelahiran Kristus. Nah, agar ibadah Natal dapat dilakukan lebih khidmat, diperlukan liturgi yang disusun dengan baik dan relevan.
Bagi infoers yang membutuhkan contoh liturgi Natal 2025, di bawah ini infoSulsel sajikan susunan liturgi Natal terbaru lengkap dengan ayat bacaan dan kidung jemaatnya. Yuk, disimak!
1. Saat Teduh
2. Panggilan Beribadah
Pemimpin: Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan
Jemaat: Telah melihat terang yang besar
Pemimpin: Mereka yang diam di negeri kekelaman
Jemaat: Atasnya terang telah bersinar
Pemimpin: Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak
Jemaat: Dan cuka cita yang besar
Pemimpin: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,
Jemaat:Seorang Putera telah diberikan untuk kita
Pemimpin: Lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
Jemaat: Dan namanya disebutkan orang, penasihat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
Pemimpin: Ia telah lahir, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Yesaya 9:1,2a,5).
(Jemaat berdiri)
3. Nyanyian Jemaat
Bernyanyi dari Kidung Jemaat 119:1-2 HAI DUNIA, GEMBIRALAH – KJ 123: 1,3 S’LAMAT, S’LAMAT DATANG – KJ 119:4 HAI DUNIA, GEMBIRALAH
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu! Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!
Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung, lembah,
bersoraklah terus,
bersoraklah terus,
bersorak-soraklah terus!
S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku! Jauh dari sorga tinggi kunjungan-Mu.
S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia; damai yang Kau bawa tiada taranya.
Salam, salam!
Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata:
“Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku! Dalam kandang domba kau dapat bertemu.”
Salam, salam!
Dialah Raja semesta, benar dan mulia. Masyhurkanlah, hai dunia,
besar anug’rah-Nya,
besar anug’rah-Nya,
besar, besar anug’rah-Nya.
4. Votum dan Salam
Pemimpin: Kebaktian Hari Raya Natal ini berlangsung dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi, Penolong kita.
Jemaat: YANG KASIH SETIA-NYA TETAP UNTUK SELAMA-LAMANYA.
Pemimpin: Ia menepati Janji keselamatan yang telah dinyatakan-Nya.
Jemaat: (Menyanyikan)
Amin, amin, amin, amin, amin, amin.
Pemimpin: Damai sejahtera di bumi dan bagi Saudara sekalian.
Jemaat: DAN BAGI SAUDARA JUGA.
5. Nyanyian Jemaat
Bernyanyi dari Kidung Jemaat 105: 1,3,5 “YA ANAK KECIL”
Ya Anak kecil,
ya Anak lembut,
Engkau diutus Bapa-Mu
dan dari sorga mulia
Kau jadi hamba terendah,
ya Anak kecil, ya Anak lembut.
Ya Anak kecil,
ya Anak lembut,
Kau turun dari tahta-Mu;
Engkau beri bahagia pengganti duka dunia,
Ya Anak kecil, ya Anak lembut
Ya Anak kecil,
ya Anak lembut,
pada-Mu kami bertelut,
sejiwa-raga milik-Mu
dan pasrah diri pada-Mu,
ya Anak kecil, ya Anak lembut.
6. Pengakuan Dosa
Tuhan telah melawat dan menyatakan kasih-Nya kepada keluarga manusia melalui kelahiran Kristus. Namun sering kali kita membiarkan kegelapan memenuhi relasi dalam keluarga dengan perkataan yang melukai, sikap yang egois, atau kasih yang memudar. Kita lupa bahwa Allah rindu menyelamatkan, memulihkan, dan menuntun kehidupan keluarga kita.
Kini, marilah kita datang dalam kerendahan hati, mengakui dosa-dosa kita dan memohon agar kasih Kristus kembali menerangi rumah dan hati kita.
Mari kita berdoa…
(Jemaat berdiri)
7. Berita Anugerah
Pemimpin: Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu. Demikianlah berita anugerah dari Tuhan (Lukas 1:68-69).
Jemaat: Syukur Kepada Allah!
8. Nyanyian Jemaat
Bernyanyi dari Kidung Jemaat 101:1,3,5 ALAM RAYA BERKUMANDANG
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema.
Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!
Sudah lahir Jurus’lamat – itu berita lagunya.
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan pada-Nya.
Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!
Mari, kita pun ke sana untuk melihat Putera. Mari, kita persembahkan suara dan hati pada-Nya! Glo … ria, in excelsis Deo! Glo … ria, in excelsis Deo!
9. Khotbah
10. Nyanyian Jemaat
Bernyanyi dari NKB 60:1-3 “GERANGAN BAYI APAKAH”
Gerangan bayi apakah yang di pangkuan Maryam? Kelahiran-Nya didengar gembala yang bermalam.
Inilah Rajamu yang oleh malak dielu. Mari seg’ra pergi melihat Mukhalismu!
Mengapa Dia terletak di palung amat hina?
Sang Kalam sudah menjelma hendak menolong kita. (ke Ref.)
Bawakan mas, mur, dan menyan sebagai persembahan; akuilah Dia Rajamu yang b’ri ‘kau kelepasan. (ke Ref.)
(Jemaat berdiri)
11. Doa Persembahan
12. Nyanyian Jemaat
Bernyanyi dari Kidung Jemaat 99: 1-2 GITA SORGA BERGEMA – KJ 120:1,3 HAI, SIARKAN DI GUNUNG
13. Pengutusan dan Berkat
Sumber: Laman resmi Gereja Kristen Indonesia Salatiga
TEMA : Hidup Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah (Bd. Kolose 1: 10)
SUB TEMA : Beriman yang teguh kepada Kristus memampukan remaja – remaja GBKP hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
I. PERSIAPAN
1. Pra MC
2. Opening Song (song leader )
Hari ini, hari harinya Tuhan, harinya Tuhan
Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria
Hari ini harinya Tuhan, Mari kita bersukaria
Hari ini, hari ini harinya Tuhan
3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Remaja GBKP Runggun …… kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul di sini di tempat ini untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Pada hari ini kita semua berkumpul di tempat ini merayakan natal dengan Tema “Hidup Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah (Bd. Kolose 1: 10)” dengan sub tema “Beriman yang teguh kepada Kristus memampukan remaja – remaja GBKP hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan”
4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal Remaja ini marilah kita saat teduh sejenak, kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mengikuti dan menghayati ibadah Natal ini sebagai sebagai pujian dan ucapan syukur kita atas karunia Tuhan bagi kita ,… saat teduh dimulai…….. (music/Holy Night) ……………. Amin.
5. Doa Memasuki ibadah Natal
6. Lagu Pujian “Joy To The World” (Jemaat Berdiri, Prosesi memasuki ruangan)
Gembiralah dan bersyukur dan terimalah di hatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy To The World”
Joy to the world, the Lord is come!
Let earth receive its King;
Let ev’ry heart prepare Him room
And heav’n and nature sing,
And heav’n and nature sing,
And heav’n, and heav’n and nature sing.
Hai dunia, gembiralah
Dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!
II. KEBAKTIAN
1. Votum dan salam
P: kebaktian perayaan Natal Remaja Runggun ini dimulai di dalam nama Allah Bapan pencipta langit dan bumi, di dalam nama Yesus Kristus yang telah lahir ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita, dan di dalam nama Roh Kudus yang memampukan kita berbagi kasih kepada semua orang. Damai sejahtera dari Allah Bapa, dari Tuhan Yesus Kristus dan dari Roh Kudus adalah kiranya beserta kita sekalian, Amin
J: amin…amin….amin (dinyanyikan)
2. Invocatio: Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu; Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (1 Yoh 1:5)
3. Lagu Pujian “Hai Mari Berhimpun”
Mari kita semua bersukacita karena Allah yang sejati tlah turun kebumi menjadi manusia, mari kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.
Hai mari berhimpun dan bersuka ria
Hai mari semua ke Betlehem
Lihat Yang Lahir, Raja Bala Surga
Reff : Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu
Terang yang ilahi, Allah yang sejati
Tlah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insane….Reff
Gembala dipanggil dari padang raya
menuju palunganNya yang rendah
Kita pun turut bergegas ke sana…….Reff
4. Liturgi 1: Penciptaan
Prolog : Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah lakukan.
Liturgi 1: Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di tengah gemericiknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.
Liturgi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menuntun kami kepada Tuhan selain Tuhan sendiri. Dari jurang maut di dalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan.
5. Bernyanyi: MULA PERTAMA ALLAH JADIKAN
Bumi langit dan laut
Surya dan bintang yang memberi terang
Sempurna dan senang
Segala makhluk penghuni dunia
Tercipta oleh tanganNya
Dan manusia diberi kuasa terhadap segalanya
Tapi semuanya itu hilang
Damai dinodai oleh perang
Manusia yang dib`ri budi dan akal,
Berbuat dosa ciptakan perang
Dunia semula sempurna
Sedang ternoda dosa manusia
Dan Yesus kembali datang menyelamatkan
Kembali bawa bahagia
6. Liturgi II . Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa
Prolog : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginan manusia. Keinginan daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging daripada memuliakan nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.
Liturgi 1: Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Teknologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang peduli lagi terhadap Tuhan dan dengan sesamanya.
Liturgi 2: Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
Liturgi 3: Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan diupayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
Liturgi 4: Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
Liturgi 5: Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
7. Bernyanyi : Manusia enggo erdosa
Manusia enggo erdosa , meluat mekelesa
Pusuh labo lit damena, disirang ras Dibata
Begikenlah pendilona, ikutkenlah kataNa
Geluh pelimbaruiNa, Rembak kita ras Ia
Megati meganjang ukur , nogan nimbak kataNa
Piah dungna latih rukur, disirang ras Dibata
Begikenlah Pendilona, Malang erlajar baNa
Di mberat pe bas geluhta, menahang dir as Ia
Di kita la mediate, man teman ras jabunta
Ija pe la malem ate, disirang ras Dibata
Begikenlah pendiloNa, usih perbahanenMa
Sampati turang senina, dame senangbukurta.
8. Liturgi Ragam Profesi
Prolog : Begitu banyak profesi di dunia ini, setiap profesi yang mereka lakukan mereka selalu merasa profesi mereka yang paling benar dan paling hebat. Mari kita mendengarkan liturgi ragam profesi.
Petani: Saya seorang petani yang baik dan jujur, saya tidak pernah korupsi dimana-mana, tanpa saya! Kalian semua tak akan pernah bisa makan nasi, sayur-sayuran dan buah. Jadi akulah yang benar dalam hidup.
(perlengkapan: cangkul/sabit, topic aping)
Pedagang: wah…wah…, tenanglah kamu semua ….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya dibawa ke pasar oleh kami para pedagang. Jadi jangan satupun dari kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa. Coba bayangkan… mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami para pedagang ha.. ha..
(perlengkapan: timbangan dan keranjang)
Penjual Minyak: Eh..eh…, saudaraku , kalau tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin kalian semua bisa bepergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…, minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapal pun akan hidup bila ada minyak…, minyak…, minyak…,
(perlengkapan: corong jerigen)
Pengusaha: (sambil bertelepon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,, di desa, di kota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumah sakit, jalan, dsb. Jadi semua terlaksana gara- gara ide, gagasanku dan pekerjaanku.. jelaskan!!
(perlengkapan: hp dan tas)
Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pengusaha, karena petani, karena berminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru, jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar.
(perlengkapan: pakaian seragam guru dan kacamata)
Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia karena kesatuanku, ditugaskan di seluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, dan membereskan segala tindakan kriminal, melaksanakan segala sesuatu berdasarkan Undang-undang Hukum Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling berjasa… Paham!!
(perlengkapan: pakaian polisi)
Tentara: wah…, perasaan lo polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap bertempur di garis yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami siap Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan!
(perlengkapan: pakaian tentara)
Hakim: (sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua… Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, saya seorang hakim! Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya yang paling benar!
(perlengkapan: pakaian hakim)
Dokter: Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalau sudah sakit.. dibawa kemana coba? Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan di kecamatan ini, oleh siapa coba? Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang paling betul…
(perlengkapan: pakaian dokter)
Pak Kades: Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya segala urusan warga Negara dan penduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang mengetahuinya… jadi akulah yang paling benar.. Karena itulah aku dipilih semua warga desa sebagai pemerintahan desa
(perlengkapan: pakaian kades)
Pak Camat: Memang betul tapi bila tidak ada rekomendasiku , gagalnya pekerjaan Pak Kades, termasuk penempatan para guru, tentara, polisi, dokter,. Kalau mau bekerja di luar negeri harus terlebih dahulu melapor kepadaku , kalau seandainya tidak ada amat, tidak jalannya pemerintahan di segala tempat, benarkan…? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak Camat
(perlengkapan: pakaian camat)
Pendeta: Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-masing, tidak satupun yang dapat kita lakukan
karena kekuatan yang kita miliki .. sekali-kali jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci dengan kesombongan yang demikian, bukankah Yesus berkata: ” Kamu adalah Garam dan Terang dunia, “. Jadi lakukanlah itu semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!!
(perlengkapan: white color dressed)
9. Bernyanyi Kidung Jemaat NO. 99: 1-2 “Gita Sorga Bergema”
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
Damai dan sejahtera, turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah, dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik, lahir Kristus trang ajaib
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
Yang di sorga disembah, Kristus Raja yang baka
Lahir dalam dunia, dan Maria bunda-Nya
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah Imanuel
Gita Sorga bergema, lahir Raja mulia
10. VG/Koor/Puisi/liturgi
11. Liturgi III Kelahiran Tuhan Yesus Kristus
Prolog : Tuhan Allah senantiasa tetap memperhatikan umat manusia dalam menjalani kehidupannya. Banyak penderitaan – penderitaan yang dialami manusia karena jatuh ke dalam dosa., bahkan bila manusia tetap hidup di dalam dosa maka manusia tidak akan pernah beroleh keselamatan. Melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dialami manusia, Tuhan Allah memberikan Kasih karuniaNya yang dinamainya Imanuel melalui kelahiran AnakNya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Ia lahir ke dunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain palugan. Mari kita dengarkan liturgi kelahiran.
12. Bernyanyi : “Dari Pulau dan Benua”
Dari pulau dan benua, Terdengar selalu trus
Lagu Pujian Semua, Bagi nama Penebus
Glo…o…o…o… ria, Muliakan Tuhan 2x
Tinggi tinggi dalam surga, tentra Tuhan yang kudus
Tak lelah menyanyi juga, bagi nama Penebus
Glo…o…o…o…ria, muliakan Tuhan 2x
13. Liturgi berbagai Bahasa NATS ALKITAB (YOHANES 3:16)
Semua bangsa bangsa dan suku bangsa menyambut gembira kelahiran Tuhan Yesus Kristus, dengan penuh suka cita diungkapkan dalam liturgi berbagai bahasa ini .
Bahasa Indonesia:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
14. Penyalaan Lilin Natal (Jemaat berdiri)
(Pengkhotbah, Koordinator Guru KAKR, BP. Runggun, KAKR Runggun, mewakili undangan, Moria, Mamre, Saitun, Permata )
P: kita nyalakan lilin Natal, pertanda terang Kristus menerangi hati kita. Jadilah kita seperti lilin- lilin kecil yang dapat menerangi sekitar kita dengan perbuatan baik kita.
Bernyanyi: Malam Kudus
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus,ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang
Malam Kudus, sunyi senyap, kabar baik menggegap
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
lahir Raja Syalom, Lahir Raja Syalom
Malam Kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus, di WajahMu, ya Anak Kudus
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal
15. Renungan Natal (tawaran teks: Kolose 1: 3-10, Kolose 1:15-20, Roma 16:25-27,Ibrani 1:1-3;)
16. Persembahan
Firman Tuhan sebagai dasar kita memberi persembahan: “persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah”(Maz. 50: 14a)
Bernyanyi: “Si endeken nde-nden si meriah “
Si endeken ‘nde-enden si meriah, man Tuhanta si enggo tubuh bas pelangkah
Sebab patut nge krina kita nembah, ban babaNa terang , ngaruh ras petuah.
Reff : Dage mari kita kerina ‘lah si pui gelar Dibata,
ula nai ukur erbera Tuhan Yesus me kap rajanta
Tuhan Yesus metunggung dat pujin, perban Ia singajari kita kin
Kek’lengena la erkri kerin, adi pakelah pedahNa she pagin…Reff
Gel gel nari suratken nabi-nabi, reh me skalak sinampati ku pertibi
Em pemere idur Dibata nari, enggo tubuh I Betlehem tengah berngi…Reff
Tuhan Yesus kuinget min Kam rusur, ‘lah babaiNdu pergeluhku ku sibujur
‘Di bage kiniteken la erkusur, enggo paguh gia lit rusur si ngugur….Reff
17. Doa Persembahan dan Doa syafaat
18. Tekad Natal ( Jemaat berdiri)
L: Saudara-saudara sekalian kita sudah mendengar dan melihat begitu mulianya dan besar kasih Tuhan itu kepada kita di dalam Tuhan Yesus Kristus dalam perayaan Natal ini. Apakah yang menjadi tekad saudara saudara sekalian ?..
P: Ya Tuhan jadikan kami sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
L: Marilah kita teguhkan tekad kita pada Tuhan dengan menyanyikan Kidung Jemaat 341:1-3 KuasaMu dan NamaMulah
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar’na itu, ya Tuhan, kami takkan gentar.
Bagaikan padi segenggam mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.
Teladan sudah Kau beri deni deritaMu dan melalui salibMu
Kaut’rima kuasaMu!
Bagian kami tak lebih, seperti segenggam benih,
Melintas kubur yang gelap, agar kelak ‘kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.
Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit merebut umatMu terkeram
Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang t’lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu, agar seg’ra buahnya milikMu.
19. Doa Bapa Kami
20. Doa Berkat:
L: pulanglah dengan damai dan terimalah berkat Tuhan “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera” amin.
J: amin…amin…amin
III. Varia Natal
Tema : Natal Kristus Memberdayakan Kita Untuk Saling Memberi Hidup (Matius 2 : 1-12)
PERSIAPAN NATAL
(Berdiri)
BERITA NATAL
Anak 1: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.
Anak 2: Dan inilah tandanya, kamu akan menjumpai seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.
Anak 3: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenaan kepadaNya.
P: Dalam sukacita Natal ini, kiranya Ibadah Perayaan Natal Sekolah disaat ini terjadi dalam Nama Allah Bapa, Yesus Sang Juruselamat, dan Roh Kudus.
J: AMIN
Melagukan Kj. 123: 3 “Nyanyian Malaikat Nyaring Terdengar”
(Duduk)
PEMBAKARAN LILIN NATAL
Prosesi Pembakaran Lilin Natal oleh Siswa/i, diawali Pembakaran Lilin Induk Oleh Kepala Sekolah Sambil Mengucapkan: “NATAL KRISTUS MEMBERDAYAKAN KITA UNTUK SALING BERBAGI “
(Melagukan Kj. 94 “Hai Kota Mungil Betlehem”)
PENGAKUAN DAN PERENUNGAN NATAL
Guru: Tuhan, kami sadari bahwa dalam keseharian kami sering lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kami sebagai pelayanMu dalam lembaga Pendidikan ini. Ampunilah Kami ya Tuhan.
Ortu: Tuhan, Kami Sadar bahwa selaku orang tua kami sering tidak menunjang anak-anak kami dan lembaga pendidikan ini demi pengembangan anak-anak kami. Ampunilah kami ya Tuhan.
Anak: Tuhan, Selaku Siswa/i kami sadar bahwa kami sering tidak setia dan acuh terhadap tugas dan tanggung jawab kami sebagai anak-anak yang anak penerus bangsa ini. Ampunilah Kami ya Tuhan.
P: Kami telah mengaku akan kesalahan kami. Sekarang Tuhan, dalam kelemahan kami pakai kami sebagai alat-alatMU di tengah dunia ini khusus dalam lembaga Pendidikan ini.
Melagukan, Kj. 109: 6, “Demi Kita ini Ia Sudah Lahir”
Drama/ Parodi Natal
SABDA NATAL
Persembahan Pujian Natal
SEKOLAH YANG MENGAKU IMAN
(Berdiri/Duduk)
SYUKUR NATAL
Melagukan, Kj. 101: 1, 3, 5 “Alam raya Berkumandang”
SYAFAAT NATAL oleh Pendeta
PENGUTUSAN
(Berdiri)
Melagukan, Kj. 120: 1 “Hai Siarkan di Gunung”
BERKAT
P : Allah Hadir ditengah-tengah kita dan hendak memberi berkat. Untuk itu siapkanlah diri dan hati kita untuk terima berkatNya dan menjadi berkat bagi sesama:
“Tuhan Kiranya selalu memberkati dan melindungi kita, Kristus selalu memberikan kekuatan untuk tetap berkarya dalam lembaga pendidikan ini dan menjadi berkat bagi sesama. Hari ini dan selamanya”.
J : Amin…. Amin…. Amin…
Melagukan, “We Wish U a Merry Christmas”
A. LITURGI I (PENCIPTAAN)
PROLOG: Allah adalah Allah yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Dia berkuasa atas segala yang ada di dunia ini. Semua ciptaan Allah harus bersyukur atas apa yang telah dicipta oleh Allah. Allah itu baik, sangat besar kasih setianya bagi seluruh ciptaanNya. Marilah kita dengarkan Liturgi I kisah Penciptaan dunia yang dikerjakan oleh Allah, demikian:
Prolog: Pada hari ke 1…
(MIA BATUBARA)
Aku adalah terang. Allah menciptakanku pada hari pertama dunia dijadikan. Allah menciptakan terang, agar seluruh ciptaanNya tidak hidup dalam kegelapan Oleh karena itu marilah kita mengucap syukur kepada Allah Tuhan kita.
Prolog: Pada hari ke 2…
(ANREW MANALU)
Aku adalah Cakrawala. Allah menciptakanku pada hari kedua. Cakrawala itu ada sampai saat ini. Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur kepada Allah yang menciptakannya.
Prolog: Pada hari ke 3…
(TEGAR SIMARMATA)
Aku adalah Laut. Allah menciptakan aku pada hari yang ketiga. Aku diciptakan sebagai tempat ikan-ikan dan tumbuhan laut untuk hidup. Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur dan memeliharanya.
Prolog: Masih pada Hari ke 3…
(Cathrine Batubara)
Aku adalah Darat. Allah menciptakan aku sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur dan memeliharanya.
Prolog: Masih pada Hari ke 3…
(ENJEL RAJAGUKGUK)
Aku adalah Tumbuh-tumbuhan. Allah menciptakanku bukan hanya sebagai makanan manusia dan binatang. Tetapi juga untuk memberikan keindahan kepada dunia. Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur dan memeliharanya.
Prolog: Pada hari ke 4….
(GRACELLA MANURUNG)
Aku adalah Matahari. Allah menciptakanku pada hari keempat. Aku diciptakan Allah untuk menerangi bumi pada siang hari. Agar manusia dan segala ciptaan Allah dapat melakukan segala pekerjaannya.
Prolog: Masih pada Hari ke 4…
(RENATA SITORUS)
Aku adalah Bulan. Allah menciptakanku pada hari keempat. Aku diciptakan Allah sebagai alat menerangi bumi pada malam hari. Oleh karena itu, marilah kita bersyukur kepada Allah.
Prolog: Masih pada Hari ke 4…
(TASYA SIMANGUNSONG)
Aku adalah Bintang. Allah menciptakanku pada hari keempat. Aku muncul setiap malam hari dan kata orang aku indah. Oleh karena itu, marilah kita bersyukur kepada Allah karena telah menciptakan aku.
Prolog: Pada hari ke 5
(RIAN SITINJAK)
Aku adalah Ikan. Allah menciptakan aku pada hari kelima. Aku diciptakan bukan hanya sebagai makanan manusia saja. Tetapi juga untuk memberikan keindahan di perairan.
Prolog: Masih Pada hari ke 5
(ALEX HARIANJA)
Aku adalah Burung-burung di udara. Allah menciptakan aku pada hari kelima. Aku diciptakan untuk memberikan keindahan kepada alam melalui kicauanku di setiap pagi, Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur kepada Allah.
Prolog: Pada hari ke 6…
(BRIAN PAKPAHAN)
Aku adalah Binatang darat. Allah menciptakan aku pada hari keenam. Sampai saat ini kita masih dapat melihat adanya binatang-binatang darat. Oleh karena itu, marilah kita mengucap syukur kepada Allah.
Prolog: Masih pada hari ke 6
(ERTO SIHALOHO)
Aku dan kita semua yang ada di sini adalah Manusia. Kita diciptakan pada hari keenam. Allah menciptakan kita bukan hanya untuk menikmati semua yang telah dijadikan Allah. Tetapi, kita memiliki tugas yaitu memelihara dunia dan segala isinya.
(AGNES MANIK)
Demikianlah Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya di dalam enam hari. Kemudian Allah beristirahat pada hari yang ke tujuh yaitu yang disebut dengan Sabat Allah.
Catatan:
Liturgi I dihafalkan, dibaca dengan perlahan, dan dihayati seolah-olah sedang bercerita. Petugas maju satu per satu dengan diiringi musik lembut agar suasana tetap khusyuk dan mendukung perenungan jemaat.
B. LITURGI II (KEJATUHAN MANUSIA KEDALAM DOSA)
PROLOG: Tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sirna seketika, sejak Adam dan hawa jatuh ke dalam dosa. Pembunuhan, perampokan, kebejatan, hawa nafsu, itulah yang kini menguasai hidup manusia. Kedegilan, ketidakadilan, pelanggaran hak asasi manusia, dan perbuatan-perbuatan daging lainnya telah merusak akhlak manusia. Bahkan persekutuan dengan alam ciptaan telah pudar, hanya oleh karena ulah manusia. Bagaimanakah dosa menggerogoti hidup manusia”? Mari kita dengarkan Liturgi ke II.
C. LITURGI III (PANGGILAN UNTUK BERTOBAT)
PROLOG: Doa dan tangisan manusia telah sampai kepada Tuhan Allah. Pengharapan manusia akan dikabulkan oleh Tuhan Allah jika saja manusia yang berdosa itu mau mengakui dosa dan kesalahannya lalu melakukan pertobatan dan hidup baru. Maka tidak ada lagi perhambaan dan perbudakan, dosa-dosa manusia akan diampuni oleh Tuhan Allah, keadilan dan damai sejahtera akan diberikan. Mari kita dengarkan liturgi ke III:
D. LITURGI IV (JANJI TENTANG KEDATANGAN JURUS’LAMAT)
PROLOG: Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika Tuhan Allah senantiasa bersamakita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri, janji keselamatan diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan Anaknya yang tunggal sebagai tumbal dari dosa-dosa manusia. la membrikan pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja yang percaya kepadaNya. Marilah kita dengarkan liturgi ke IV:
E. LITURGI V (KELAHIRAN YESUS)
PROLOG: Kini juruselamat itu telah lahir ke dunia, dalam kepapahan ia terlahir di tempat yang teramat hina. Kandang domba, itulah tanda kesederhaan Allah. Namun lihatlah! Para ahli perbintangan, orang-orang terpelajar dan terpandang dari Timur jauh, datang untuk menyembah Sang Raja. Harta berharga mereka bawa sebagai tanda penghormatan bagi Juruselamat dunia. Mari kita dengarkan Liturgi ke V.
F. LITURGI VI (KEMULIAAN)
Prolog: Allah telah mengenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah lahir. pemerintahanNya tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para Malaikat beserta para bala tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah. Berikut liturgi ke VI:
Note: Barisan Liturgi VI membentuk salib dan membawa lilin
G. FISUALISASI DOA ΒΑΡΑ ΚΑΜΙ
Para Pemain :
Prolog: Semakin hari dunia ini semakin berkembang begitu juga keadaan manusia semakin hari semakin berkembang, sehingga manusia selalu mengandalkan kekuatan sendiri maka manusia tidak lagi menghiraukan Tuhan baik kuasaNya maupun keberadaaNya.
Yesus: Bapa kami yang di Sorga……..
Iblis 1: “Apa, siapa yang mengatakan bapa kami yang di Sorga? Soalnya bapa kami adalah orang yang kami lihat dengan kepala atau dengan tubuh manusia. Cerita surga nanti dulu bung, dimana itu Sorga?
Yesus: Dikuduskanlah namaMu…….
Iblis 2: Siapa pula yang cerita kudus ini, sok suci loe sobat. Tuh! Di diskotik cari yang kudus biar ketemu.
Yesus: Datanglah KerajaanMu..
Iblis 3: “Kerajaan itu milikku dan aku belum punya keluarga, masak aku disebut sebagai bapa. Kerajaan yang akan kumiliki itu ada disini di dunia ini, jadi nggak mungkin aku beri pada orang, apa lagi dikatakan datang dengan membawa tahta, itu tak mungkin!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Yesus : Jadilah kehendakMu….
Iblis 4: “Kehendakkulah yang jadi di dunia ini, tidak ada kehendak siapapun juga, sebab akulah pemimpin disini. Semua orang harus memuruti segala perintahku. Kalau tidak maka akan tahu akibatnya, jadi kehendakkulah yang terjadi (Ha…ha…ha…ha…)
Yesus: “Dibumi seperti disorga……
Iblis 5: Hai sobat bumi itu ada disini, di dunia dan di sorga itu dapat kita ciptakan sendiri dengan akal pikiran kita, jadi pergunakan pikiranmu, untuk dapat menemukan surga di bumi ini, bila perlu halalkan segala cara asal kita dapat memperoleh kesenangan, kebahagiaan (sambil tertawa terbahak-bahak.)
Yesus: “Berikan kami pada hari ini makanan yang secukupnya………..
Iblis 6: Mengemis makanan nanti dulu, memang aku wanita tetapi pekerjaanku bukan memasak seperti dulu, kini aku sudah menjadi pengusaha dan usahaku itu bukan untuk menyediakan makanan secara gratis, kalau kamu petani cari sendiri di sawah pergunakan pikiranmu, kalau kamu pegawai pergunakan pikiranmu. Masih bingung? Pergunakan itu KKN (Korupsi, Kolusi dan nepotisme)……..amankan?, dan kalau kamu pedagang ambil untung yang banyak lalu kurangi berat barang yang sudah dibeli orang, pokoknya usaha tetap berjalan dan jangan mengemis kepadakulah, malah kamu harus membayar upeti kepadaku.
Yesus: Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami….
Iblis 7: ‘Kalau soal kesalahan untuk diampuni nanti dulu, kita bisa kompromi, maka hukum akan berjalan terus. Soal kamu mau mengampuni kesalahan orang lain itu bukan urusanku melainkan urusanmu. Sorry ya, aku banyak pekerjaan.
Yesus : Jangan pencobaan..membawa kami ke dalam
Iblis 8 : Pencobaan di dunia ini tidak ada, jadi jangan takut untuk dicobai. Sebab kalau kita dapat mempergunakan pikiran kita sebaik-baiknya, maka pencobaan itu tidak ada kawan. Bersenang-senanglah dalam hidupmu!
Yesus :”Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang
Iblis 9 :Kejahatan itu milik semua orang, kalau kamu dijahati oleh orang lain jangan konyol, kamu harus melawan sekuat tenaga, bila perlu ajak orang lain untuk membantumu kan beres!
Musik: (Yang begitu keras sehingga memelakkan telinga sehingga para pelakon
berjatuhan)
Suara Allah: ” Wahai………….manusia yang penuh dengan dosa bertobatlah engkau. Sadarilah apa yang kamu rasakan, apa yang kamu nikmati, apa yang kamu makan, apa yang kamu minum, apa yang kamu pakai itu semuanya adalah berasal dari Allah, jadi jangan ada yang menyombongkan diri sebab semua kamu terima dengan cumacuma.
Semua: “Ya….Allah ampunilah kami akan kesombongan kami, kami kini mengaku bahwa masih ada yang lebih besar, lebih kuat dari kami, yaitu Engkau, karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin… Amin… Amin…!!!
PERSIAPAN
NYANYIAN BERSAMA
Nyanyian rohani 23:1,3 “Ya, Datanglah Imanuel (Berdiri)
Ya datanglah Imanuel merindu kaum-Mu Israel
K’lam kabut ‘nutup dunia yang putus asa rupanya Bersukacita Israel, ‘Kan datanglah Imanuel
Ya Putera Perjanjian, kerjakanlah perdamaian B’ri kasih-Mu t’rang benderang, dan seg’nap dunia terang Bersukacita Israel, “kan datanglah Imanuel
MARI MENGHADAP TUHAN
P: Alam merengkuh kebencian, irih dan amarah. Tak satupun jemari yang bisa halangi pekatnya kabut dosa. Bumi menjadi arena persaingan dan sengketa. Manusia semakin lelah mencari di manakah Damai?
J: Adakah damai di tengah riuhnya kembang api? Adakah damai di tengah gaduhnya suara petasan?
P: Di malam yang sunyi dan senyap, malam lahirnya Kristus, damai Allah dan kesukaan Sorgawi turun ke dalam dunia. “Hari ini telah lahir bagimu, Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.
J: Kesukaan besar bagi manusia karena terang bersinar dalam kegelapan dan Damai abadi terpancar dari Kristus, Sang Putera Perjanjian.
P: Damai Kristus bagai cahaya yang menerangi hati, menyentuh lembut sampai ke dalam jiwa. Damai Kristus membuat wajah kembali bersinar, memancarkan keteduhan dan sukacita. Mari,,, teduhkanlah hati dalam Dia sang Raja Damai. Serukanlah nama Tuhan dan nyatakanlah kerinduan bagi-Nya.
P + J: Datanglah, Raja Damai!!!
TAHBISAN DAN SALAM
P: Pertolongan kita adalah di dalam Nama Bapa dan Yesus Kristus dan Roh Kudus.
J: Terpujilah Allah yang telah telah datang dan yang akan datang kembali.
P: Kasih karunia dan damai sejahtera Allah Tri Tunggal yang Esa menaungi saudara sekalian.
P + J: Amin! (Duduk)
GITA NATAL
Nyanyian Kidung Jemaat 99: 1 “Gita Sorga Bergema”
Gita Sorga bergema, lahir Raja mulia
Damai dan sejahtera turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik, Lahir Kristus T’rang ajaib
Gita Sorga bergema, lahir Raja mulia
KARYA PENDAMAIAN ATAS DOSA
P: Betapa indahnya saat kisah berawal di Eden. Semuanya diciptakan sangat baik dan teramat baik. Kedamaian begitu menyejukan.
Suara 1: Tetapi kemudian dosa mengintip,,,
sebuah pengkhianatan,,, mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi? Mengapa Engkau dikhianati oleh manusia yang Engkau kasihi? Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkan,,, hanya karena tawaran, sebuah kehormatan yang kosong!
Suara 2: Sejak saat itu, damai menjadi kerinduan yang tak berujung.
Sejak di Eden, damai terus di cari tapi entah kemana perginya. Segala cara telah ditempuh, segala taktik telah di coba, namun damai tak kunjung datang.
Suara 3: Perang, pembunuhan, pertikaian, perselisihan … Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian?
Masih adakah harapan?
Suara 4 Sayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang
“… damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali?
P: Ya, Dialah sang Raja Damai. Dia datang dalam rupa seorang bayi mungil. Dengan rautan wajah penuh kehangatan. Damai …!!! Damai…!!! Damai di bumi …!!! Dia datang berdamai dengan manusia.
P+J: Trima kasih Tuhan atas karya pendamaian-Mu. Permusuhan telah berakhir, kesalahan telah ditebus, dosa sudah terhapus. Haleluyah! Amin!
NYANYIAN BERSAMA
Nyanyian Rohani 39:3 “Hai Mari Berhimpun…”
Yang Maha mulia lahirlah di bumi
sama benar dengan kita pun
Datanglah Ia mengampunkan dosa.
Sembah dan Puji Dia (3x) yang Raja
BERITA ANUGERAH
P: Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka (2 Kor. 5: 19a).
NYANYIAN BERSAMA
Nyanyian Rohani 39:4 “Hai Mari Berhimpun…”
Perjanjian Allah sudah disampaikan,
kasih-Nya nyata di dunia
Nyanyi bersorak dan bersukaria.
Sembah dan Puji Dia (3x) yang Raja
PENYALAAN LILIN NATAL
Menyanyi : Nyanyian Rohani 31:1-3 “Malam Kudus” (Berdiri)
BERITA NATAL
Doa Mohon Terang Roh Kudus
Pembacaan Alkitab
Refleksi Natal
NYANYIAN BERSAMA
Nyanyian Rohani 38: 1,2 Dari Pulau dan Benua” (Ayat 2 Berdiri”
Dari pulau dan benua terdengar selalu trus
Lagu pujian semua bagi nama Penebus
(Glooooooria Muliakan Tuhan) 2x
Tinggi-tinggi dalam sorga ten’tra Tuhan yang kudus
Tak lelah menyanyi juga di hadapan penebus
(Glooooooria Muliakan Tuhan) 2x
PENGUTUSAN DAN BERKAT NATAL
P: Saudara saudari…ingatlah bahwa berjumpa dengan Allah berarti mengalami pembaharuan hidup. Kiranya Kristus Putra Natal membaharui kita dalam kehangatan damai dan kasih-Nya. Hiduplah di dalam Terang Kristus dan pancarkan terang-Nya sampai ke ujung bumi. Pulanglah dengan damai sejahtera Natal dan terimalah berkatNya: “Kiranya cahaya bintang Timur menerangi langkah kita, kiranya keagungan Sang Putera Natal mendiami hati kita, Kiranya berkat setia Tuhan merahmati hidup dan perjuangan kita sekarang ini sampai selama-lamanya”.
P+J: ΑΜΙΝ…ΑΜΙΝ…AMIN!
6. Contoh Liturgi Natal Kaum Ibu
Persiapan : Menyanyikan KJ. NO. 123: 1&2 “Slamat-slamat datang”
Ajakan Beribadah
P: Kesibukan sejenak terlupakan, lalu jejak kami satukan, jemari tangan kami rapatkan, kerinduan hati kami padukan, disini dan saat ini, di perayaan natal yang kudus ini.
J: Nuansa-nuansa indah natal telah terlihat di mana-mana. Hiasan-hiasan natal terpampang menghiasi suasana. Senandung lagu-lagu natal tak ketinggalan membahana. Lonceng natal bergema memanggil kita untuk bersujud dan beribadah menyembah Dia Sang Putera Natal.
P: Pakailah waktu untuk menyambut anugrah Tuhan. Bukalah hati untuk menerima lawatan Tuhan dan berilah hidup menjalani damai bersama Tuhan.
J: Ya Tuhan… jadikanlah hati kami seperti palunganMu. Hadirkanlah kesukaan yang besar dalam persekutuan kami yang bersukacita merayakan NatalMu saat ini.
P: Hati yang terluka akan beroleh balutan-balutan cinta Tuhan. Hidup yang hampa akan merasakan lagi kehangatan kasih Tuhan sebab TERANG yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia.
P+J: Hosana….hosana….hosana bagi Dia yang telah datang sebagai IMANUEL
Thabisan dan Salam
P: Kiranya Allah dalam Yesus Kristus, yang kita rayakan saat ini meneguhkan, menguatkan Iman dan pengharapan kita selama-lamanya.
Ibadah Natal Kaum Wanita Gereja Jemaat Kanaan Dim-dim saat ini kita mulaikan dan Alaskan dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin
P: Tuhan memberkati saudara-saudara. Amin
Jemaat menyanyikan KJ.No. 99:1-2 “Gita sorga bergema”
P: Yesus datang ke dunia atas perkenaan Bapanya di sorga, untuk mendamaikan Allah dan manusia. Sungguh ini merupakan kabar sukacita, karena ia mau datang bagi kita menjadi sama seperti manusia, ini merupakan pemberian Allah yang terbaik bagi manusia. Kita hadir dalam ibadah natal saat ini, bukan hanya untuk memperlihatkan bahwa kita menyambut Dia, tetapi kehadiran kita juga adalah untuk bersyukur atas kedatangan-nya yang datang membawa damai dan sukacita. Oleh sebab itu kita layak untuk datang menyembah Dia.
Jemaat menyanyikan KJ No 109:1 “hai mari berhimpun”
Pembacaan Nubuatan
Dalam kekelaman dan ketidakpastian hidup manusia, Allah tidak tinggal diam. la tahu bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, sehingga ia menjanjikan kedatangan Juruselamat untuk membawa sukacita yang sejati. Maka dengarkanlah nubuatan kedatangan juruselamat:
Mikha 5:1
Yesaya 7:14
Zhakaria 9:9
Matius 1:23
Matius 2:11-12
P: Allah yang berjanji itu adalah Allah yang setia, sehingga la menggenapi janji-nya dengan mengutus anaknya yang tunggal ke dalam dunia. Pada waktu itu kaisar Agustus mengeluarkan suatu perinta, menyuruh mendaftarkan semua orang diseluruh dunia. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka sampai disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin. Namun tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Jemaat menyanyikan KJ No 120:1 “Hai siarkan di gunung”
Pemasangan Lilin
P: Marilah kita menghayati makna Natal yang ditandai dengan penyalaan lilin sebagai symbol terang dunia. Dan marilah kita menjadikan Yesus sebagai pusat penyambutan perayaan Natal kita malam ini. Marilah kita menghayati bahwa Tuhan kita telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia.
Jemaat menyanyikan lagu: Malam Kudus versi DSL (lampu di padamkan)
Khutbah/Refleksi Natal
Doa pembacaan Alkitab
Pembacaan Alkitab
VG/PS
Persembahan
Maka masuklah orang-orang Majus ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur. Saat ini kita pun diberi kesempatan untuk mempersembahkan korban syukur kita.
Jemaat menyanyikan KJ No 101:1, dst (Alam Raya Berkumandang)
Doa syafaat & doa persembahan
VG/PS
Pengutusan dan Berkat
Jemaat menyanyikan KJ No 100 (Muliakanlah)
P: Yesus Kristus telah lahir, la hadir dalam kehidupan kita. Dialah Tuhan dan Juruselamat dunia. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, kini dan selama-lamanya. Nyatakanlah kasihnya di dalam kehidupan Saudara sekalian. Jadilah saksi Kristus dimanapun engkau berada dan terimalah Berkat Tuhan. Kiranya Allah Imanuel akan memberkati dan memelihara kehidupan kita mulai saat ini sampai selama-kamanya. Amin…Amin…Amin…
Demikianlah contoh liturgi Natal 2025 lengkap dengan ayat bacaan dan kidung jemaat. Semoga bermanfaat ya, infoers!







