Polisi menangkap enam anggota geng motor bernama ‘Trobos’ yang menyerang sekelompok remaja yang tengah nongkrong di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Para pelaku juga pernah menyerang di tiga lokasi berbeda di Manggala.
“Resmob Polsek Manggala di-back up Unit Resmob Polda Sulsel berhasil mengungkap kasus penyerangan yang dilakukan kelompok geng motor ‘Trobos’ di tiga lokasi berbeda di Kecamatan Manggala,” kata Kapolsek Manggala Kompol Semuel To’Longan dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).
Semuel mengatakan, pengungkapan kasus ini berkaitan dengan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama. Dia menyebut penangkapan para pelaku merupakan tindak lanjut dari tiga laporan polisi terkait aksi penyerangan geng motor pada Agustus hingga September 2025.
Tercatat tiga lokasi penyerangan yang dilakukan geng motor Trobos dengan korban mengalami luka akibat busur panah dan lemparan batu. Pertama, pada Senin (22/8) sekitar pukul 03.50 Wita, aksi terjadi di depan Kampus UPRI, Jalan Nipa-Nipa, Kelurahan Antang, di mana korban mengalami luka di telinga akibat lemparan batu.
Kedua, masih di hari yang sama sekitar pukul 04.00 Wita, penyerangan terjadi di Jalan Raya Baruga Antang. Dalam kejadian itu, korban terkena busur di bagian betis kiri.
Selanjutnya, TKP ketiga di Jalan Antang Raya Pannara terjadi pada Sabtu (27/9) sekitar pukul 03.00 Wita. Korban dalam kejadian ini mengalami luka setelah tertancap anak panah di lengan kiri.
Enam anggota geng motor Trobos yang ditangkap masing-masing Muhammad Ruyad alias Baging (21), Andi Akmanul Ilmalyaqin (22), Fikri Mangesa (21), Muhammad Awal (24), Fuad Hasan (18), dan Reza Akbar (19). Para pelaku diamankan di sejumlah lokasi berbeda, seperti Jalan AP Pettarani II, Warkop 99 Jalan Pengayoman, Jalan Daeng Tata 3, dan Jalan Bontobila.
“Polisi juga menyita barang bukti berupa rekaman CCTV aksi penyerangan, dua buah hoodie, serta tiga unit sepeda motor yang digunakan pelaku,” ujar Semuel.
Semuel mengungkapkan, dalam interogasi awal pelaku Muhammad Ruyad alias Baging mengaku melepaskan anak panah ke arah korban di Jalan Pannara. Selain itu, ia juga mengakui keterlibatannya dalam aksi penganiayaan di Jalan Nipa-Nipa dan Jalan Raya Baruga Antang pada Agustus lalu.
“Bagong bahkan mengungkap, sebelum melakukan penyerangan, ia dan rekan-rekannya sempat pesta miras dan terprovokasi oleh siaran langsung media sosial lawan mereka,” ungkapnya.
Semuel menegaskan pihaknya akan menindak tegas para pelaku. Dia juga menyebut masih memburu sejumlah anggota geng motor yang belum tertangkap.
“Enam pelaku yang diamankan kini ditahan di Mapolsek Manggala untuk proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Diketahui, sekelompok remaja diserang geng motor menggunakan busur panah saat nongkrong di Jalan Pannara, Makassar. Penyerangan itu terjadi di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, pada Sabtu (27/9).
“Iya (rombongan geng motor serang anak-anak muda yang lagi nongkrong),” kata Kapolsek Manggal Kompol Semuel To’Longan kepada infoSulsel, Sabtu (27/9).
Semuel mengungkapkan, dalam interogasi awal pelaku Muhammad Ruyad alias Baging mengaku melepaskan anak panah ke arah korban di Jalan Pannara. Selain itu, ia juga mengakui keterlibatannya dalam aksi penganiayaan di Jalan Nipa-Nipa dan Jalan Raya Baruga Antang pada Agustus lalu.
“Bagong bahkan mengungkap, sebelum melakukan penyerangan, ia dan rekan-rekannya sempat pesta miras dan terprovokasi oleh siaran langsung media sosial lawan mereka,” ungkapnya.
Semuel menegaskan pihaknya akan menindak tegas para pelaku. Dia juga menyebut masih memburu sejumlah anggota geng motor yang belum tertangkap.
“Enam pelaku yang diamankan kini ditahan di Mapolsek Manggala untuk proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Diketahui, sekelompok remaja diserang geng motor menggunakan busur panah saat nongkrong di Jalan Pannara, Makassar. Penyerangan itu terjadi di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, pada Sabtu (27/9).
“Iya (rombongan geng motor serang anak-anak muda yang lagi nongkrong),” kata Kapolsek Manggal Kompol Semuel To’Longan kepada infoSulsel, Sabtu (27/9).