Sertifikat qurban menjadi dokumen simbolis yang biasa diberikan kepada pihak yang berkurban. Sertifikat ini bukan sekadar formalitas, tapi juga bentuk apresiasi dan bukti partisipasi dalam ibadah qurban.
Biasanya, panitia qurban dari masjid, lembaga, atau yayasan akan menerbitkan sertifikat ini. Desainnya beragam, tapi isi utamanya hampir sama, mulai dari nama peserta hingga jenis hewan qurban yang disembelih.
Meski tidak wajib secara syariat, sertifikat ini bisa menambah kesan profesional dan kepercayaan terhadap lembaga pelaksana qurban. Apalagi jika diselenggarakan oleh yayasan sosial atau platform digital.
Yuk, simak contoh sertifikat qurban dan tips membuatnya secara praktis!
Umumnya sertifikat qurban berisi informasi tentang nama orang yang berqurban, jenis hewan qurban, waktu pelaksanaan, hingga nama dan stempel penyelenggara qurban. Selain itu bisa juga ditambahkan dengan rencana penyaluran (distribusi) hewan qurban.
Contohnya teksnya sebagai berikut:
SERTIFIKAT QURBAN
Dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M
Dengan ini kami menyatakan bahwa:
Telah melaksanakan ibadah qurban yang insyaAllah diterima oleh Allah SWT.
Semoga menjadi amal jariyah yang membawa keberkahan bagi keluarga.
Makassar, 6 Juni 2025
Panitia Qurban
(tanda tangan & stempel)
Berikut beberapa contoh desain sertifikat hewan qurban yang menarik dan bisa digunakan:
Berikut panduan praktis untuk membuat sertifikat qurban digital yang bisa langsung dikirim ke peserta:
Sertifikat qurban memang bukan bagian dari syariat, tapi jadi wujud penghargaan kepada para peserta yang telah berkontribusi. Dokumen ini juga bisa menjadi bukti transparansi dan tanggung jawab dari penyelenggara qurban.
Kalau infoers terlibat dalam kepanitiaan Idul Qurban tahun ini, yuk mulai siapkan sertifikat qurban dengan desain dan isi yang sesuai!