7 Fakta Mbah Tarman Nikahi Gadis Pakai Mahar Cek Rp 3 M hingga Diduga Kabur | Info Giok4D

Posted on

Mbah Tarman (74) bikin heboh usai menikahi seorang gadis asal Pacitan, Jawa Timur, bernama Shela Arika binti Arif Supriyadi (24) dengan mahar berupa cek senilai Rp 3 miliar. Belakangan beredar kabar bahwa cek itu diduga kosong dan Mbah Tarman kabur membawa sepeda motor milik keluarga istrinya.

Pernikahan Tarman dengan Shela berlangsung di Dusun Sidodadi, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, pada Rabu (8/10) malam. Prosesi pernikahan itu pun berjalan lancar dan disaksikan sejumlah tamu undangan.

Dirangkum dari infoJatim dan infoJateng, Sabtu (11/10/2025), berikut 7 fakta Mbah Tarman nikahi gadis dengan mahar cek Rp 3 miliar:

Melansir infoJatim, tetangga mempelai perempuan menyatakan bahwa Tarman disebut menghilang dari rumah keluarga dan diduga membawa kabur sepeda motor milik pihak keluarga mempelai wanita. Hal tersebut diungkap pemilik akun Tiktok @kandangpacitan22 saat live streaming.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Beliau ini ternyata adalah CEO dari grup laguna. Aku tonggone mba sela (saya tetangganya mba sela). CEO Tarman beliau rumahnya di Wonogiri di Jatiroto,” sebut pria yang live di Tiktok tersebut.

“Setelah rabi (nikah), beliau terindikasi ketahuan penipu karena banyak laporan ya dari sosmed dan lain-lain. Akhirnya keluarga percaya si Tarman karena si Tarman merasa terancam akhirnya dia melarikan diri,” lanjutnya.

Kini, setelah muncul laporan soal cek diduga palsu dan Tarman melarikan diri dengan motor keluarga, narasi yang beredar bergeser dari sekadar keunikan usia dan angka mahar menjadi dugaan penipuan.

“Karena sudah terindikasi penipuan, dia merasa takut langsung ke Demak. Kalau sampai kecekel dia telat lari ra mungkin iso ngadeg (ketangkap dia telat lari gak mungkin bisa berdiri),” kata orang tersebut.

“Nikahnya dua hari yang lalu. Yang kasih uang (bagi-bagi uang) dari pihak mempelai putri,” pungkasnya.

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menegaskan pihaknya sudah bergerak sejak awal untuk mencegah potensi masalah.

“Kami pihak kepolisian sebelum berita ramai sudah melakukan tindakan preventif, dengan me-mapping potensi-potensi kemungkinan untuk memitigasi adanya tindak pidana tertentu berkoordinasi dengan Polres Wonogiri,” kata Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Jumat (10/10).

Menurut Ayub, Polres Pacitan bersama Kapolsek, lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa telah mendatangi rumah keluarga mempelai perempuan untuk mengecek kebenaran isu kaburnya Tarman. Hasilnya, isu soal Tarman kabur tidak benar.

“Bahwa keterangan dari keluarga perempuan, keduanya sedang bulan madu di Purwantoro,” ujar Ayub.

Selain itu, Ayub memastikan pihak keluarga perempuan tidak merasa dirugikan terkait uang cek mahar yang disebut mencapai Rp 3 miliar.

“Kami juga terbuka apabila ada warga yang ingin melaporkan dugaan tindak pidana lain yang barangkali diduga dilakukan oleh saudara T, ” terangnya.

Meski situasi kondusif, polisi tetap melakukan langkah antisipatif untuk mencegah potensi keributan atau masalah sosial yang mungkin timbul dari kasus ini.

“Dengan edukasi yang tepat, agar bisa diterima dengan tepat, agar bisa diterima dengan baik, tanpa ada rasa ketersinggungan seperti memberi masukan terhadap riwayat hidup saudara T yang ternyata sudah diketahui oleh salah satu keluarga dekat S,” pungkasnya.

Dalam penelusuran infoJateng, Tarman disebut merupakan warga Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Camat Jatipuro, Kusbiyantoro, mengonfirmasi bahwa kakek itu memang pernah jadi warganya namun Tarman bukan warga asli Jatipuro.

“Aslinya orang Pacitan. Saya tidak begitu paham (tinggal berapa lama di Jatipuro),” ucap Kusbiyantoro.

Kusbiyantoro melanjutkan, Tarman pindah ke Jatipuro usai menikah dengan perempuan setempat. Mereka lantas tinggal di Desa Ngepungsari.

Sementara Kepala Desa Ngepungsari, Paryanto, menuturkan Tarman dan istrinya bercerai pada tahun 2021. Setelah itu, Tarman tidak lagi tinggal di Ngepungsari.

“Itu aslinya Jatiroto Wonogiri, lalu menikah dapat orang Ngepungsari. Setelah itu cerai tahun 2021,” kata Paryanto.

Selama di Ngepungsari, orang-orang setempat memanggil Tarman Degleng. Sebab, Tarman dikenal sebagai orang yang banyak omong.

“Memang terkenalnya di (Dukuh) Talang Dhegleng, karena bicaranya besar. Pokoknya yang diceritakan uang triliun, bukan miliar,” papar Paryanto.

“Gaya hidupnya biasa saja, cuma karakter orang loss bicaranya, dan meyakinkan,” imbuhnya.

Meski begitu, Paryanto mengungkapkan dirinya belum pernah menerima laporan warganya ada yang menjadi korban penipuan Tarman.

“Kalau warga tidak ketipu,” jelasnya.

Paryanto menjelaskan, selama tinggal di desanya, Tarman disebut seorang pebisnis. Ia berbisnis pedang berupa samurai.

“Bisnis samurai (pedang) buat hobi. Tapi yang beli-beli mobil dari jauh-jauh,” tuturnya.

Paryanto mengatakan tamu-tamu Mbah Tarman datang dari luar kota. Bahkan, untuk sekadar melihat pedangnya saja, si tamu harus merogoh kocek mencapai jutaan.

“Tamunya kan banyak dari luar kota. Informasinya kalau nonton tok Rp 10 juta, kalau dipinjam dibawa pulang lebih besar,” jelas dia.

Paryanto menambahkan, ternyata di saat berbisnis pedang tersebut, Tarman pernah dipenjara karena kasus penipuan.

“Setelah cerai ada kasus samurai itu, sempat dipenjara di Wonogiri. Setelah itu sudah menghilang,” ungkap Paryanto.

Begitu bebas dari penjara, Tarman disebut-sebut sempat balik ke Ngepungsari. Namun, tidak ada tahu pasti lokasinya dia tinggal. Bahkan, ada yang menyebut Tarman pindah ke Pacitan.

Saat disinggung kasus apa yang membuat Tarman dipenjara, dia tidak tahu pasti.

“Pokoknya kasus samurai gitu, lalu dilaporkan,” ucapnya.

1. Dugaan Cek Palsu-Bawa Kabur Motor

2. Mbah Tarman dan Istri Pergi Bulan Madu

3. Keluarga Wanita Tak Permasalahkan Cek Rp 3 Miliar

4. Tarman Pernah Tinggal di Karanganyar

5. Tarman Dikenal Bermulut Besar

6. Tarman Berbisnis Samurai

7. Tarman Pernah Dipenjara

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menegaskan pihaknya sudah bergerak sejak awal untuk mencegah potensi masalah.

“Kami pihak kepolisian sebelum berita ramai sudah melakukan tindakan preventif, dengan me-mapping potensi-potensi kemungkinan untuk memitigasi adanya tindak pidana tertentu berkoordinasi dengan Polres Wonogiri,” kata Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Jumat (10/10).

Menurut Ayub, Polres Pacitan bersama Kapolsek, lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa telah mendatangi rumah keluarga mempelai perempuan untuk mengecek kebenaran isu kaburnya Tarman. Hasilnya, isu soal Tarman kabur tidak benar.

“Bahwa keterangan dari keluarga perempuan, keduanya sedang bulan madu di Purwantoro,” ujar Ayub.

2. Mbah Tarman dan Istri Pergi Bulan Madu

Selain itu, Ayub memastikan pihak keluarga perempuan tidak merasa dirugikan terkait uang cek mahar yang disebut mencapai Rp 3 miliar.

“Kami juga terbuka apabila ada warga yang ingin melaporkan dugaan tindak pidana lain yang barangkali diduga dilakukan oleh saudara T, ” terangnya.

Meski situasi kondusif, polisi tetap melakukan langkah antisipatif untuk mencegah potensi keributan atau masalah sosial yang mungkin timbul dari kasus ini.

“Dengan edukasi yang tepat, agar bisa diterima dengan tepat, agar bisa diterima dengan baik, tanpa ada rasa ketersinggungan seperti memberi masukan terhadap riwayat hidup saudara T yang ternyata sudah diketahui oleh salah satu keluarga dekat S,” pungkasnya.

3. Keluarga Wanita Tak Permasalahkan Cek Rp 3 Miliar

Dalam penelusuran infoJateng, Tarman disebut merupakan warga Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Camat Jatipuro, Kusbiyantoro, mengonfirmasi bahwa kakek itu memang pernah jadi warganya namun Tarman bukan warga asli Jatipuro.

“Aslinya orang Pacitan. Saya tidak begitu paham (tinggal berapa lama di Jatipuro),” ucap Kusbiyantoro.

Kusbiyantoro melanjutkan, Tarman pindah ke Jatipuro usai menikah dengan perempuan setempat. Mereka lantas tinggal di Desa Ngepungsari.

Sementara Kepala Desa Ngepungsari, Paryanto, menuturkan Tarman dan istrinya bercerai pada tahun 2021. Setelah itu, Tarman tidak lagi tinggal di Ngepungsari.

“Itu aslinya Jatiroto Wonogiri, lalu menikah dapat orang Ngepungsari. Setelah itu cerai tahun 2021,” kata Paryanto.

4. Tarman Pernah Tinggal di Karanganyar

Selama di Ngepungsari, orang-orang setempat memanggil Tarman Degleng. Sebab, Tarman dikenal sebagai orang yang banyak omong.

“Memang terkenalnya di (Dukuh) Talang Dhegleng, karena bicaranya besar. Pokoknya yang diceritakan uang triliun, bukan miliar,” papar Paryanto.

“Gaya hidupnya biasa saja, cuma karakter orang loss bicaranya, dan meyakinkan,” imbuhnya.

Meski begitu, Paryanto mengungkapkan dirinya belum pernah menerima laporan warganya ada yang menjadi korban penipuan Tarman.

“Kalau warga tidak ketipu,” jelasnya.

5. Tarman Dikenal Bermulut Besar

Paryanto menjelaskan, selama tinggal di desanya, Tarman disebut seorang pebisnis. Ia berbisnis pedang berupa samurai.

“Bisnis samurai (pedang) buat hobi. Tapi yang beli-beli mobil dari jauh-jauh,” tuturnya.

Paryanto mengatakan tamu-tamu Mbah Tarman datang dari luar kota. Bahkan, untuk sekadar melihat pedangnya saja, si tamu harus merogoh kocek mencapai jutaan.

“Tamunya kan banyak dari luar kota. Informasinya kalau nonton tok Rp 10 juta, kalau dipinjam dibawa pulang lebih besar,” jelas dia.

6. Tarman Berbisnis Samurai

Paryanto menambahkan, ternyata di saat berbisnis pedang tersebut, Tarman pernah dipenjara karena kasus penipuan.

“Setelah cerai ada kasus samurai itu, sempat dipenjara di Wonogiri. Setelah itu sudah menghilang,” ungkap Paryanto.

Begitu bebas dari penjara, Tarman disebut-sebut sempat balik ke Ngepungsari. Namun, tidak ada tahu pasti lokasinya dia tinggal. Bahkan, ada yang menyebut Tarman pindah ke Pacitan.

Saat disinggung kasus apa yang membuat Tarman dipenjara, dia tidak tahu pasti.

“Pokoknya kasus samurai gitu, lalu dilaporkan,” ucapnya.

7. Tarman Pernah Dipenjara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *