7 Warga di Halteng Diserang OTK Saat Cari Sayur-Kerang, 1 Orang Kena Panah

Posted on

Tujuh warga di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut), diserang orang tak dikenal (OTK) dengan panah dan tombak saat mencari sayur dan kerang di hutan. Dalam insiden ini, satu orang warga bernama Sabirin Rahman (22) terkena anak panah di bagian belakang tubuhnya.

“Saat sedang mencari kerang, tiba-tiba muncul sekitar tujuh orang tak dikenal yang menyerang dengan anak panah. Korban atas nama Sabirin Rahman terkena panah di bagian belakang,” ujar Kasi Humas Polres Halmahera Tengah Ipda Ramli Soleman kepada infocom, Jumat (27/6/2025).

Peristiwa itu terjadi di Sungai Dote, tepatnya di wilayah Dusun Satu dan Dua, Desa Dote, Kecamatan Weda Timur, Halmahera Tengah, Kamis (26/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan dan mengimbau kepada warga agar tidak masuk hutan atau menyusuri sungai.

“Saat ini personel Polres Halmahera Tengah sedang melakukan penyidikan terkait kejadian tersebut. Jadi kami imbau kepada warga untuk sementara jangan dulu ke hutan dan sungai,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Dote Din Arif mengatakan kejadian bermula saat tiga unit longboat yang ditumpangi warga menyusuri sungai untuk mencari kerang dan sayur di hutan. Saat itu longboat yang diserang OTK jaraknya cukup jauh di depan dengan dua unit longboat di belakang.

“Longboat yang diserang itu mengangkut 7 orang warga, satu di antaranya ibu-ibu. Sedangkan dua longboat di belakang itu mengangkut sekitar 5 orang perempuan dan satu laki-laki,” jelas Din.

Saat sampai di tujuan, lanjut Din, tiga orang turun dari longboat karena air sudah dangkal. Mereka kemudian menyeret longboat ke tepi sungai.

“Begitu longboat ini ditarik ke tepi sungai, tiba-tiba sudah ada serangan dari arah hutan. Jarak mereka diserang itu sekitar 4-5 meter dengan tombak dan anak panah,” katanya.

Serangan itu membuat 4 orang penumpang lainnya yang masih berada di atas longboat loncat ke dalam sungai. Namun, korban Bernama Sabirin Rahman terkena anak panah di bagian belakang tubuhnya.

“Ada satu warga yang sempat hampir ditikam dengan tombak juga, tapi salah. Namanya Amru, masih anak-anak,” katanya.

Lebih lanjut Din menuturkan, rombongan warga tersebut menyusuri sungai masuk ke hutan untuk mencari sayur pakis dan kerang. Jarak dari desa ke tempat kejadian sekitar 8-9 kilometer.

Berdasarkan keterangan dari korban, kata Din, jumlah OTK yang melakukan penyerangan sekitar 8 orang. Beberapa di antaranya adalah perempuan, karena dipergoki mengambil makanan di atas longboat yang ditinggalkan para korban.

“Jumlah OTK sekitar 8 orang, katanya ada perempuan juga, jumlah mereka sekitar 2-3 orang. Karena perempuan itu yang datang menuju ke longboat ambil makanan, saat itu korban sudah lari semua,” terangnya.

“Ciri-ciri mereka semua (OTK) rambut panjang dan tidak pakai pakaian, mereka bawa tombak dan panah,” jelasnya.

Menurut Din, peristiwa penyerangan tersebut sudah terjadi berulang kali. Bahkan dengan lokasi yang sama.

“Tidak ada motif, memang dari dulu begitu (warga kerap diserang OTK), sudah begitu,” tambah Din.

Setelah kejadian tersebut, sekitar 40 orang warga langsung bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi para korban serta longboat yang ditumpangi. Sementara, korban yang terkena anak panah dilarikan ke Puskesmas Mesa untuk mendapatkan penanganan medis.

“Setelah kejadian itu, masyarakat sekitar 40 orang masuk ke hutan evakuasi korban dan longboat yang ditinggalkan itu. (Sedangkan) korban dirawat di Puskesmas Mesa,” imbuh Din.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *