8 Keutamaan Bulan Rajab dan Larangannya yang Perlu Diketahui Umat Islam

Posted on

Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan sebagai salah satu bulan Hijriah yang dimuliakan dalam Islam. Keutamaan ini dapat diraih dengan memperbanyak amal saleh dan menjauhi larangan-Nya.

Rajab merupakan bulan ke-7 dalam kalender Hijriah, yang posisinya berada di antara bulan Jumadil Akhir dan Sya’ban. Dilansir dari buku ’12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun’ oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, Rajab merupakan bulan paling mulia dan memiliki banyak keutamaan dibanding bulan-bulan lainnya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Kelebihan bulan Rajab di atas bulan yang lain adalah seperti kelebihan Al-Qur’an di atas perkataan yang lain.”

Lantas, apa saja keutamaan bulan Rajab? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa keutamaan bulan Rajab di antaranya adalah termasuk bulan yang mulia, bulannya Allah SWT, bulan terkabulnya doa, bulan yang terhormat, hingga pembuka bulan-bulan kebaikan. Berikut masing-masing penjelasannya:

Disadur dari buku ‘Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah’ karangan Siti Zumratus Sa’adah, Rajab berasal dari kata “Rajaba” yang berarti mulia. Dinamakan ‘Rajab’ karena bulan ini merupakan bulan yang sangat mulia.

Rajab termasuk sebagai salah satu dari empat bulan haram yang letaknya tidak berurutan dengan bulan haram lainnya. Adapun tiga bulan haram lainnya yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثُ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى، وَشَعْبَانَ.

Artinya: “Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya di hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, di situ terdapat empat bulan yang diharamkan Allah, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharam dan Rajab adalah bulan (mudhar)” yang terletak antara Jumadil akhir dan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari & Muslim)

Dalam buku ‘Kalender Ibadah Sepanjang Tahun’ karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, bulan Rajab disebut sebagai bulannya Allah SWT di antara bulan Hijriah lainnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

“Rajab adalah bulannya Allah. Sya’ban adalah bulanku. Dan, Ramadhan adalah bulan umatku.”

Beberapa ulama menyebutkan bahwa Rajab merupakan bulan yang istimewa dari bulan-bulan lainnya. Pada bulan ini, setiap doa yang dipanjatkan diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Hal tersebut didasarkan pada hadits berikut:

“Ada lima malam ketika doa tidak akan ditolak, yakni awal malam pada bulan Rajab, malam nisfu Sya’ban, malam Jum’at, malam Idul fitri, dan malam Hari Raya Qurban.”

Rajab merupakan penanda bahwa bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Berjarak 2 bulan, Rajab menjadi waktu yang istimewa untuk mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan.

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, seperti memperbanyak amal saleh dan menjauhi larangan-Nya. Dengan persiapan yang matang, muslim diharapkan siap menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.

Rajab merupakan salah satu bulan haram, di mana pada bulan ini umat Islam dilarang melakukan peperangan maupun perbuatan zhalim. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan pada bulan yang penuh kemuliaan ini.

Setiap kebaikan yang dilakukan pada bulan Rajab diyakini akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar dari Allah SWT. Bahkan, sebagian ulama menyebut bahwa nilai amal ibadah di bulan ini akan dilipatkan hingga 70 kali lipat.

Setiap amalan yang dikerjakan sepanjang bulan Rajab akan tercatat di langit Allah SWT. Maka dari itu, baiknya mengisi bulan mulia ini dengan memperbanyak amalan saleh.

Rasulullah SAW bersabda,

“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barang siapa berpuasa satu hari di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata, ‘Ya Rabbi, ampunilah ia.”

Dalam kanal YouTube-nya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan salah satu bulan terhormat di antara bulan-bulan haram. Bulan ini menjadi momentum untuk mengembalikan kehormatan diri di hadapan Allah dengan mengevaluasi, menata, serta memperbaiki diri.

“Jadi ini bulan terhormat Rajab itu, bulan takzim bulan terhormat. Karena manusia diciptakan terhormat, diminta berevaluasi di Rajab,” ujar Ustaz Adi Hidayat dalam video berjudul Keutamaan dan Kemuliaan Rajab, sebagaimana dikutip infoSulsel, Jumat (19/12/2025).

Ustaz Adi Hidayat juga menyebbutkan bahwa bulan Rajab merupakan pembuka menuju bulan-bulan baik dalam Islam. Bulan-bulan baik tersebut meliputi Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

“Rajab adalah pembuka semua bulan kebaikan. Di antara 12 bulan ada bulan yang paling baik adalah Ramadhan, setelah itu ada Syawal, Dzulhijjah, Dzulqi’dah, dan bulan yang sangat digemari oleh Nabi sampai berpuasa di bulan itu, Sya’ban,” jelas Ustaz Adi Hidayat dalam video berjudul ‘Keutamaan Bulan Rajab’ yang dikutip infoSulsel, Jumat (19/12/2025).

“Dari 12 bulan, ada 5 bulan yang sangat istimewa. Sifatnya berurutan, Sya’ban 8, Ramadhan 9, 10 Syawal, Dzulqa’dah yang ke-11, Dzulhijjah yang ke-12. Pembukanya, pintunya Rajab,” imbuhnya.

Berikut urutan enam bulan istimewa dalam Islam:

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa saking istimewanya bulan Rajab, Nabi Muhammad SAW pernah menyinggungnya dalam beberapa kesempatan. Rasulullah menyampaikan bahwa jika umur seseorang tidak sampai pada bulan Ramadhan, setidaknya sampai di bulan Rajab.

“Karena itulah nabi pernah mengatakan dalam beberapa kesempatan, diteruskan sampai kepada kita, hati-hati amalan-amalan ini. Bahkan ada ulama yang mengatakan kalaupun kita tidak dapat Ramadhan, minimal Rajabnya dapat karena itu pintunya,” terang Ustaz Adi Hidayat.

Maka dari itu, malam 1 Rajab atau malam pertamanya menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk memperbanyak amal saleh, sebagai langkah awal memasuki rangkaian bulan-bulan yang penuh keberkahan ini.

Sebagai bulan haram, terdapat beberapa larangan atau hal yang wajib dihindari oleh umat Islam sepanjang bulan Rajab. Dilansir dari laman Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, berikut hal-hal yang harus dijauhi selama bulan Rajab:

Muslim dilarang merampas atau merebut sesuatu yang bukan haknya, yang kemudian akan menyebabkan selisih paham hingga peperangan. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 217 bahwa berperang pada bulan haram merupakan dosa besar.

Berikut arti dari surat Al-Baqarah ayat 217:

“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, ‘Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.’ Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

Melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT merupakan perbuatan dzalim terhadap diri sendiri. Pada bulan Rajab, umat Islam dilarang mendzalimi diri sendiri hal tersebut merupakan perbuatan tercela.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubat ayat 36 berikut:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”

Perbuatan selanjutnya yang dilarang adalah membunuh. Melakukan pembunuhan pada bulan Rajab diyakini akan mendapatkan dosa besar dan dosanya dapat dilipatgandakan. Oleh karenanya, umat Islam dilarang mendekati perselisihan dan peperangan, termasuk pada bulan yang mulia ini.

Umat Islam dilarang melakukan balas dendam pada bulan Rajab, lantaran hal tersebut merupakan perbuatan yang buruk. Rajab yang merupakan bulan haram, bulan yang khas dalam melaksanakan ibadah umrah sehingga dianjurkan menghindari perbuatan buruk, seperti balas dendam.

Perbuatan baik yang dilakukan pada bulan Rajab akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Sebaliknya, perbuatan buruk, termasuk bermaksiat, juga akan mendatangkan dosa yang juga dilipat gandakan.

Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi perbuatan buruk pada bulan yang penuh kemuliaan ini.

Demikianlah keutamaan bulan Rajab lengkap dengan hal-hal yang dilarang pada bulan mulia tersebut. Semoga bermanfaat!

Keutamaan Bulan Rajab

1. Bulan yang Mulia

2. Bulannya Allah SWT

3. Bulan Terkabulnya Doa

4. Pintu Masuk Bulan Ramadhan

5. Bulan Penuh Pahala

6. Hari Bulan Rajab Tercatat di Langit

7. Bulan yang Terhormat

8. Pembuka Bulan-bulan Kebaikan

Larangan Bulan Rajab

1. Berperang

2. Berbuat Dzalim kepada Diri Sendiri

3. Membunuh

4. Balas Dendam

5. Bermaksiat