Manajemen Malut United FC mengungkap alasan di balik pemecatan Imran Nahumarury sebagai pelatih dan Yeyen Tumena dari kursi Direktur Teknik. Keduanya dianggap telah melakukan pelanggaran berat.
Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera Dirk Soplanit mengatakan, manajemen telah mengirim surat pemecatan kepada Imran dan Yeyen. Keduanya dituding melakukan kesalahan yang tak bisa ditolerir.
“Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” ujar Dirk Soplanit dalam keterangan resmi klub, Senin (16/6/2024).
Keputusan manajemen memecat Imran dan Yeyen merupakan langkah yang harus diambil demi menyelamatkan klub. Sebab, kata Dirk, klub lebih besar dari segalanya.
“Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub dari keterpurukan. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya,” ungkapnya.
Kendati Imran dan Yeyen telah berjasa memberikan prestasi bagi klub berjuluk Laskar Kie Raha, tetapi keduanya dinilai telah melakukan kesalahan fatal. Pasalnya, Malut United sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran.
“Di Malut United kejujuran adalah nilai utama di samping integritas, komitmen, dan loyalitas,” tegasnya.
Dia menambahkan, selama 2 tahun ini Malut United masih berfokus terhadap pengembangan sepak bola di Maluku Utara maupun nasional. Manajemen dilkaimnya sama sekali tidak memikirkan bisnis.
“Dua tahun ini kami belum berbisnis sama sekali, kami fokus membuat branding klub dan menyiapkan semua infrastruktur untuk menjadi klub profesional. Setelah itu baru memikirkan pengembangan bisnis,” tandasnya.