Sopir truk tangki bernama Mahamud Tiarun (18) yang terlibat kecelakaan dengan bus Bintang Asri rute Makassar-Morowali di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia. Mahamud mengembuskan napas terakhirnya usai mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.
“Iya meninggal dunia (sopir truk tangki),” kata Kasi Humas Polres Luwu, Yakobus Rimpung kepada infoSulsel, Kamis (20/6/2025).
Yakobus mengatakan, sopir tersebut meninggal dunia di rumah sakit Atmadika, Jalan Andi Djemma, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Palopo pada Kamis (20/6) sekitar pukul 12.30 Wita. Sopir tersebut merupakan warga Kabupaten Parigi Mountong, Sulawesi Tengah.
“Mahamud sebelumnya mengalami patah terbuka paha kanan, luka terbuka pada tangan kanan, luka terbuka pada wajah, kesadaran menurun, dan dirawat di RS Atmedika Palopo,” ungkapnya.
Adapun salah seorang teman sopir tersebut bernama Ayub Noprianto (24) masih dalam perawatan di RS Atmedika Palopo. Sementara korban Mahamud telah dibawa menuju ke kampung halamannya.
“Korban sudah dibawa ke Parigi, dibawa sama ambulans Kerukunan Keluarga Masyarakat Luwu (KKLR) ke Parigi,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, bus Bintang Asri terlibat tabrakan alias adu banteng dengan truk tangki di Kabupaten Luwu. Akibat insiden tersebut, 3 orang yang berada di truk tangki mengalami luka.
“Iya kecelakaan lalu lintas antara mobil bus PO Bintang Asri dan mobil truk tangki, 3 orang di truk alami luka,” kata Kasi Humas Polres Luwu, Iptu Yakobus Rimpung kepada infoSulsel, Jumat (20/6/3025).
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Dusun Toro, Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua, Luwu pada Kamis (20/6) sekitar pukul 03.50 Wita. Yakobus mengatakan, kecelakaan bermula ketika bus Bintang Asri mencoba menghindari ranting pohon yang masuk ke badan jalan.
“Mobil bus yang dikemudikan oleh Jamaluddin bergerak dari arah selatan ke utara pada saat melewati jalan tanjakan, bergerak ke jalur kanan menghindari ranting kayu yang menjulur ke badan jalan, dan tabrakan dengan mobil truk tangki yang dikemudikan oleh Mahamud Tiarun yang bergerak dari arah berlawanan,” ujarnya.
