Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan () menetapkan 17 orang sebagai tim ahli khusus untuk mendampingi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi. Dari 17 nama tersebut, ada 3 orang di antaranya yang merupakan ketua partai politik.
“Ada dikirim ke saya (daftar tim ahli khusus) yang ada tanda tangannya Pak Gubernur. (Sudah valid karena) Gubernur sudah tanda tangan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman kepada wartawan di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (27/6/2025).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Surat keputusan (SK) pengangkatan ini diteken langsung Gubernur Andi Sudirman melalui Keputusan Gubernur Sulsel Nomor 731/V/Tahun 2025. SK itu memuat 10 nama tim ahli khusus gubernur dan 7 untuk wakil gubernur.
Salah satu nama yang mencuat adalah Rendra Darwis, mantan Direktur Utama (Dirut) PT SCI saat Andi Sudirman menjabat Gubernur Sulsel 2023 lalu. Selain itu, Ketua Partai Gelora Makassar Muttaqin Yunus juga turut diangkat sebagai tim ahli khusus.
Dari sisi wakil gubernur, ada nama Ketua NasDem Bulukumba Arum Spink. Selain itu, Ketua NasDem Soppeng A Zulkarnain Soetomo turut masuk dalam daftar.
Ditanya soal munculnya kritik karena ada nama politisi dalam tim ahli, Jufri menegaskan penunjukan berdasarkan kompetensi. Menurutnya, figur yang ditetapkan dilihat dari kompetensinya.
“Kan, itu orang dianggap berdasarkan keahlian. Latar belakangnya sesuai kebutuhan. Pak Gubernur tentu sudah pilih orang sesuai kapasitas di mata beliau,” katanya.
Jufri juga menanggapi pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh yang sebelumnya meminta kepala daerah tidak gegabah mengangkat tenaga ahli atas pertimbangan anggaran. Jufri menganggap, hal itu menjadi domain kepala daerah.
“Kan yang tahu itu daerah efisiensi, berapa biayanya, adalah gubernur. Kayak tonji di rumah tangga yang paling tahu berapa uangnya itu kepala rumah tangga. Provinsi kepala rumahnya itu adalah Gubernur. Beliau (yang tahu) kapasitas fiskal kita,” ucapnya.
