Tanggal 1 Juli ternyata bukan sekadar hari biasa! Di balik tanggal ini, terdapat sejumlah momen penting yang diperingati, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Lantas, tanggal 1 Juli memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara yang menandai lahirnya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Sementara itu, di dunia global dirayakan Hari Reggae Internasional, Hari Kanada, dan Hari Kemerdekaan Suriname.
Beragam makna dan sejarah melekat di balik masing-masing peringatan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut infoSulsel menyajikan ulasan peringatan tanggal 1 Juli 2025.
Simak, yuk!
Dilansir dari laman resmi Polri, sejarah kepolisian di Indonesia telah dimulai sejak masa Kerajaan Majapahit. Saat itu, Patih Gajah Mada membentuk pasukan pengamanan bernama Bhayangkara, yang bertugas melindungi raja dan lingkungan kerajaan.
Memasuki era kolonial Belanda, pemerintah Hindia Belanda membentuk pasukan keamanan dengan merekrut pribumi. Namun, pada masa ini, tugas mereka terbatas untuk melindungi aset dan kepentingan warga Eropa.
Pada tahun 1867, warga Eropa di Semarang mulai merekrut 78 orang pribumi sebagai tenaga keamanan. Selanjutnya, antara tahun 1897 hingga 1920, dibentuklah institusi Kepolisian Hindia Belanda, yang menjadi cikal bakal berdirinya Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, struktur kepolisian di Indonesia dibagi menjadi beberapa wilayah: Kepolisian Jawa dan Madura, Kepolisian Sumatera, dan Kepolisian Indonesia Timur. Setelah Jepang menyerah, lembaga kepolisian yang sudah terbentuk tetap melanjutkan tugasnya.
Pada awal kemerdekaan, kepolisian berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara. Kemudian, melalui Penetapan Pemerintah Nomor 11/SD tahun 1946, pada tanggal 1 Juli 1946, kepolisian dinyatakan bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.
Tanggal inilah yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun (HUT) Polri. Pada tahun 2025 ini, Polri memasuki usia yang ke-79 sejak penetapan tersebut.
Menukil National Today, reggae merupakan genre musik yang berasal dari Jamaika, kawasan Karibia. Musik ini memadukan unsur R&B, Calypso, musik Afrika, dan musik Amerika Latin, serta dimainkan dengan instrumen seperti drum, congas, gitar bass, scraper, dan gitar listrik.
Meskipun berasal dari Jamaika, musik reggae kemudian menyebar luas dan menjadi populer di berbagai penjuru dunia. Kepopulerannya mencapai puncak pada era 1970-an, ketika genre ini mulai banyak diputar dan diterima di Britania Raya, Amerika Serikat, hingga Afrika.
Irama santainya memikat banyak pendengar dan menjadikan reggae bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana penyampaian pesan sosial dan perjuangan. Musik ini bahkan memberikan semangat bagi masyarakat tertindas, termasuk di Afrika Selatan.
Pada tahun 1991, Ibu Negara Afrika Selatan saat itu, Winnie Mandela, mengunjungi Kingston, Jamaika. Dalam kunjungannya, ia mengungkapkan bahwa musik reggae telah tumbuh di Afrika Selatan dan menjadi motivasi kuat bagi rakyat dalam menghadapi penindasan.
Saat itu, masyarakat Afrika Selatan tengah berjuang melawan sistem apartheid, yakni kebijakan pemisahan ras yang mendiskriminasi warga kulit hitam. Musik reggae menjadi salah satu penguat semangat, bahkan dianggap sebagai suara perjuangan mereka.
Atas dasar pengaruh tersebut, ditetapkanlah Hari Reggae Internasional yang diperingati setiap 1 Juli. Tujuannya adalah untuk menjaga semangat, antusiasme, dan eksistensi musik reggae di dunia.
Sebagai bentuk pengakuan dunia, pada tahun 2018, UNESCO menetapkan musik reggae Jamaika sebagai bagian dari warisan budaya tak benda.
Di Kanada, Amerika Utara, tanggal 1 Juli menjadi hari spesial. Hari ini memperingati Hari Kanada atau Canada Day yang menandai momen kemerdekaan negara tersebut dari koloni Inggris.
Berbeda dengan banyak negara lain, sejarah kemerdekaan Kanada tidak diwarnai oleh perang atau pertumpahan darah. Kanada memperoleh kemerdekaannya secara damai pada 1 Juli 1867 melalui pengesahan British North America Act oleh Parlemen Britania Raya.
Awalnya, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Dominion. Dominion merujuk pada status Kanada sebagai Dominion of Canada di bawah kekuasaan Inggris. Nama ini mencerminkan identitas warga Kanada saat itu yang masih menganggap diri mereka bagian dari Britania.
Namun, seiring berjalannya waktu, semangat patriotisme warga Kanada terus tumbuh. Pada peringatan kemerdekaan ke-100 tahun 1967, dorongan untuk mengganti nama menjadi Canada Day semakin kuat, meskipun belum diresmikan.
Hingga akhirnya, pada tahun 1982, nama Canada Day secara resmi digunakan sebagai pengganti Hari Dominion. Hari Kanada kini dirayakan meriah setiap 1 Juli dengan berbagai acara seperti parade, piknik, hingga festival budaya dan olahraga.
Hari Kemerdekaan Suriname juga diperingati setiap tanggal 1 Juli. Di kalangan masyarakat lokal, peringatan ini dikenal dengan nama Ketikoti.
Ketikoti berasal dari bahasa Sranan Tongo dan berarti “memecahkan rantai” atau “rantai telah dipecahkan”. Rantai tersebut melambangkan penderitaan rakyat Suriname di bawah sistem perbudakan yang diberlakukan oleh penjajah Belanda.
Belanda memainkan peran besar dalam perdagangan budak trans-Atlantik, yang memaksa banyak warga Afrika bekerja secara paksa di wilayah jajahannya, termasuk Suriname. Namun, pada abad ke-19, rakyat Suriname mulai melakukan perlawanan dan protes.
Aksi tersebut perlahan-lahan mengguncang stabilitas politik Raja William I. Sebagai respons, Belanda secara resmi melarang perdagangan budak melalui kapal-kapalnya pada tahun 1814.
Perbudakan di Suriname baru benar-benar dihapus secara hukum pada 1 Juli 1863, melalui dekrit resmi pemerintah Belanda. Meski demikian, kebebasan itu hanya berlaku secara administratif.
Rakyat Suriname masih diwajibkan menjalani masa transisi selama 10 tahun dengan sistem kerja paksa di bawah pengawasan negara. Barulah pada 1 Juli 1873, rakyat Suriname benar-benar bebas dari perbudakan.
Sejak saat itu, setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Pembebasan Budak atau Ketikoti yang menjadi bagian penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Suriname.
Demikianlah ulasan mengenai “tanggal 1 Juli memperingati hari apa”. Semoga menambah wawasan!