Warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan dua mortir yang diduga dari peninggalan zaman penjajahan Jepang. Tim Jibom Gegana Polda Sulsel telah dikerahkan untuk memusnahkan kedua mortir tersebut.
“Di wilayah hukum Duampanua ditemukan 2 mortir,” kata Kapolsek Duampanua Iptu Eko kepada infoSulsel, Senin (21/4/2025).
Eko mengatakan dua mortir itu ditemukan pada waktu dan lokasi yang berbeda. Mortir pertama ditemukan warga saat sedang membersihkan kebun di belakang rumahnya di Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Jumat (18/4).
“Yang mortir pertama itu ditemukan saat membersihkan kebun di belakang rumahnya,” ujar Eko.
Sementara mortir kedua ditemukan di Desa Katomporang, Kecamatan Duampanua oleh warga yang sedang mencari madu di hutan. Mortir tersebut sebenarnya sudah ditemukan sejak Januari lalu, namun baru dilaporkan oleh warga yang menemukan.
“Mortir kedua itu didapat saat masih bulan Januari. Ditemukan saat cari madu oleh warga dan dibawa pulang ke rumah. Saat dia dengar informasi mortir yang pertama ditemukan itu diledakkan, baru dia lapor juga ada mortir juga didapat,” imbuhnya.
Eko menjelaskan dua mortir tersebut diduga merupakan mortir sisa zaman penjajahan Jepang. Ini diperkuat oleh keterangan warga bahwa dulu tentara Jepang pernah datang ke Pinrang.
“Menurut tokoh masyarakat di sini pernah ada konflik dengan tentara Jepang,” paparnya.
Terpisah, Kanit 2 Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulsel Iptu Munir menjelaskan pihaknya telah melakukan pemusnahan terhadap 2 mortir tersebut. Kedua mortir tersebut memiliki jenis yang sama.
“Kami melaksanakan disposal atau pemusnahan bom militer berupa mortir yang diduga peninggalan zaman perang. Panjangnya 30 cm, diameter 10 cm, dan berat kurang lebih setengah Kg,” kata Iptu Munir.
Dia menjelaskan 2 mortir tersebut sudah dalam kondisi berkarat. Namun keduanya masih dalam kondisi aktif.
“Kondisinya sudah berkarat namun masih aktif sehingga ini berbahaya bagi masyarakat yang tidak mengetahui,” ungkapnya.