Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo melalui tim kuasa hukumnya angkat bicara soal tudingan anggota Satpol PP Kota Gorontalo mengeroyok polisi berinisial Bripda DOL (23). Pemkot menepis anggota Satpol PP mengeroyok hingga menyetrum polisi menggunakan alat kejut listrik.
“Jadi tidak ada pengeroyokan Satpol PP di tempat itu yang mana korbannya polisi dikeroyok Satpol PP dan begitu juga anggota Satpol PP bawa alat kejut listrik, itu semua tidak benar, tidak ada itu,” ujar kuasa hukum Pemkot Gorontalo, Rauf Abdul Azis kepada infocom, Rabu (9/7/2025).
Rauf mengatakan awalnya Satpol PP Kota Gorontalo hendak melakukan razia di kafe MNC Dulomo. Kafe itu hendak ditertibkan karena dianggap beroperasi tidak sesuai perizinan.
“Kemarin itu Satpol PP melakukan razia mendatangi lokasi tempat kafe MNC Dulomo. Di sana itu kedapatan ada jual minuman keras dan juga ada ladies-ladies wanita malam,” jelasnya.
“Setelah itu dipertanyakan oleh pihak petugas Satpol PP ternyata izinnya tempat ini sudah tidak ada, semua sudah tidak beraku izinnya itu sudah habis tahun 2024,” sambung Rauf.
Satpol PP yang berada di lokasi kemudian mengamankan minuman keras. Tidak berselang lama, datang anggota polisi yang merupakan anak dari pemilik kafe diduga hendak menghalangi penertiban.
“Di sana ini anak pemilik tempat ini yang informasinya anggota polisi dia ini menghalangi petugas Satpol PP saat melakukan razia. Dia menghalangi ini ladies-ladies dan barang bukti minuman keras yang ada di tempat itu untuk dibawa di kantor Satpol PP,” tambahnya.
Rauf mengatakan, anggota Satpol PP sempat terlibat adu mulut dengan anggota polisi tersebut. Namun Rauf berdalih personel Satpol PP langsung kembali ke kantor untuk tidak memperpanjang masalah.
“Kemudian tiba-tiba rombongan dari pada anak pemilik tempat (kafe) itu yang polisi ini, ternyata dia datang dengan teman-temanya yang merupakan anggota polisi dan melakukan pengrusakan kantor Satpol PP sampai kaca jendela kantor pecah rusak,” paparnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya…
Dalam video CCTV yang beredar, tampak seseorang pria dipukul hingga terjatuh di antara anggota Satpol PP di lokasi. Namun Rauf kembali menegaskan dugaan pemukulan itu belum tentu dilakukan anggota Satpol PP karena lokasi kejadian ramai warga yang berkerumun.
“Kami sudah konfirmasi yang mana di sana bukan hanya ada Satpol PP ada banyak orang kalau diperhatikan di video CCTV. Mungkin ada pemukulan tapi ini harus dicek siapa yang pukul,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, pengeroyokan terhadap Bripda DOL terjadi di depan Kafe NMC Dulomo Kota Gorontalo pada Minggu (6/7) sekitar pukul 02.00 Wita. Pengeroyokan itu membuat Bripda DOL dilarikan ke rumah sakit.
“Bripda DOL yang menjadi korban arogansi petugas Satpol PP Kota Gorontalo yang di mana kondisinya masih lemas dan merasakan sakit pada beberapa bagian badannya,” ucap Dirkrimsus Polda Gorontalo Kombes Maruly Pardede dalam keterangannya, Senin (7/7).
Sejam setelah pengeroyokan itu, kantor Satpol PP Kota Gorontalo diserang hingga sejumlah kaca gedung pecah pada Minggu (6/7) sekitar pukul 03.00 Wita. Penyerangan kantor itu diduga dilakukan sejumlah oknum polisi.
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendro mengatakan, kasus penyerangan kantor masih diselidiki. Namun dia tidak menampik penyerangan kantor ada kaitannya dengan pengeroyokan polisi.
“Ya memang rentetan, tapi harus dibuktikan dalam penyelidikan, masih berproses,” ungkap Desmont kepada infocom, Senin (7/7).