Bupati Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) Suwardi Haseng memprioritaskan penanganan stunting yang sejalan dengan program Pemprov Sulsel. Saat ini, Pemkab Soppeng fokus untuk penanganan 200 anak.
“Stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius, tidak hanya pada perkembangan fisik anak tetapi juga mempengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas mereka di masa dewasa,” kata Suwardi kepada infoSulsel, Sabtu (26/7/2025).
Hal itu disampaikan Suwardi usai menghadiri peluncuran aksi stop stunting di Aula Asta Cita Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Jumat (25/7). Suwardi menegaskan mendukung penuh program Pemprov Sulsel itu.
“Oleh karena itu kami mendukung sepenuhnya aksi stop stunting ini, karena pencegahan dan penanganan stunting harus menjadi prioritas kita bersama,” katanya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Suwardi mengatakan, Pemkab Soppeng juga menekankan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam mensosialisasikan dan mengedukasi program penurunan stunting. Monitoring perkembangan sasaran audit kasus stunting dilakukan secara rutin setiap bulan.
“Kami berharap dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif ini, angka stunting di Soppeng dapat turun di tahun 2025,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang juga Wakil Bupati Soppeng, Selle Ks Dalle mengatakan program ini menjadi salah satu momentum untuk memperkuat komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan berbagai elemen masyarakat. Saat ini Pemkab Soppeng akan memfokuskan pada 200 anak.
“Kita fokus 200 anak karena data Soppeng meningkat 2% dari tahun 2024. Makanya harus serius untuk mendorong semua kecamatan agar pemangku kepentingan tahu peran masing-masing,” ucapnya.
Dia menambahkan, strategi intervensi terpadu dan komprehensif untuk mengatasi stunting yang mencakup intervensi sejak masa kehamilan hingga balita. Ke depannya kolaborasi multisektoral dalam pelaksanaan program penurunan stunting perlu dilakukan.
“Kerja sama lintas sektoral diharapkan dapat memperkuat intervensi terhadap 6 kelompok sasaran seperti ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan, anak usia 24-59 bulan, remaja putri, calon pengantin, keluarga, dan masyarakat,” jelasnya.