Polisi menggerebek lokasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di salah satu rumah kosong di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 9 ribu liter solar diamankan dari lokasi.
“Kami mengamankan barang bukti dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi sebanyak 9 ribu liter yang disimpan di sebuah rumah kosong,” ujar Kanit Tipidter Polres Maros, Iptu Wawan kepada wartawan, Sabtu (9/8/2025).
Ribuan solar itu ditemukan di sebuah rumah kosong di Dusun Bontoramba, Desa Bontomatene, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, pada Sabtu (2/8). Pelaku menimbun BBM subsidi tersebut ke dalam 10 tandon dengan kapasitas 1 ton.
Wawan mengatakan pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti lainnya, seperti 3 tandon kosong dan 10 jerigen kosong. Kemudian dua buah pompa beserta selangnya yang diduga digunakan untuk memindahkan solar tersebut.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Ada juga beberapa barang bukti lainnya, seperti 3 tandon kosong, 10 jerigen dalam keadaan kosong, 1 buah pompa beserta selang, dan 1 buah pompa celup beserta selang,” sebutnya.
Wawan menuturkan dari hasil pengembangan, pria berinisial RS selaku pemilik ribuan BBM subsidi itu diamankan pada Senin (4/8). Saat diinterogasi, RS mengaku membeli BBM subsidi itu dengan menyisir sejumlah SPBU di Maros.
“Kami telah menetapkan tersangka berinisial RS yang merupakan pemilik solar tersebut. RS mengaku mendapatkan solar itu dengan cara mengisi dari SPBU menggunakan mobil,” ungkapnya.
RS mengaku tidak mengetahui pemilik rumah kosong tempatnya menyimpan BBM ilegal tersebut. Namun, rumah itu dijaga oleh pria berinisial JM.
“Dia (tersangka) tidak mengetahui siapa pemilik rumah tempat penyimpanan tersebut. Yang menjaga rumah tersebut adalah seorang pria bernama JM,” terang Wawan.
Dia menambahkan RS berencana menjual solar tersebut ke sopir angkutan barang di luar daerah. Polisi masih mendalami kasus penimbunan BBM subsidi ini.
“Rencana penjualan BBM jenis solar yang ditampung tersebut yaitu dibawa ke sopir angkutan barang luar daerah dengan menggunakan jerigen,” tutup Wawan.
