RSUD Sulbar Dituding Tolak Tangani Korban Kecelakaan, Benarkah?

Posted on

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dituding menolak menangani seorang korban kecelakaan lalu lintas bernama Hendra Haris (40) hingga meninggal dunia. Pihak RSUD berdalih saat itu ruangan UGD penuh.

Polemik bermula saat korban Hendra terlibat tabrakan sepeda motor dengan pria bernama Muhammad Gufran di Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju pada Senin (21/4) sekitar pukul 17.10 Wita. Namun Hendra yang dilarikan ke RSUD Sulbar justru disebut tidak mendapatkan penanganan medis.

“Saya langsung lihat dan ternyata itu teman saya, di lokasi juga ada dokter, perawat dan sekuriti, tapi saya kurang tahu yang bicara itu siapa, mungkin dokter mengatakan bahwa ke RS lain mi dulu, ke RS Mitra saja,” ujar rekan Hendra berinisial AR kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).

Menurut AR, petugas rumah sakit menyampaikan jika ruangan UGD saat itu dalam kondisi penuh. Bahkan sejumlah pasien disebut dirawat di atas kursi roda.

“Perawat mengatakan saat ini full dan bahkan ada yang dirawat di kursi roda,” terangnya.

Korban Hendra kemudian dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara karena kondisinya cukup parah. Hanya saja korban tidak tertolong.

“Korban lalu meninggal di RS Bhayangkara karena kehabisan darah,” katanya.

Direktur RSUD Sulbar dr Marintani Erna Dochri membantah pihaknya menolak menangani korban. Pihak RSUD menyarankan korban dibawa ke rumah sakit lain karena bed atau tempat tidur pasien di ruangan IGD sudah penuh.

“Kami tidak pernah menolak pasien, tapi menyarankan ke rumah sakit terdekat, karena kondisi IGD yang tidak memungkinkan karena bed penuh dan bahkan sebagian pasien ada yang di kursi,” ujar dr Marintani dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

Erna mengatakan korban saat itu membutuhkan penanganan serius dengan posisi berbaring sehingga membutuhkan tempat tidur. Sementara saat itu tidak ada pasien di IGD yang bisa dipindahkan.

“Saat itu tidak ada pasien lain yang memungkinkan untuk kami dipindahkan ke tempat lain,” terangnya.

Dia pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya berjanji akan menjadikan kejadian itu sebagai bahan evaluasi untuk memberikan pelayan yang lebih baik ke depan.

Sementara itu, Dokter IGD RSUD Sulbar dr Yana mengaku dirinya yang menerima korban saat datang ke rumah sakit. Ia pun membantah melakukan penolakan pasien yang ingin mendapatkan tindakan medis.

“Saya sendiri yang langsung melayani pasien saat datang dan saat itu pasien masih dalam keadaan sadar. Namun karena full IGD dan ada beberapa pasien juga berada di lorong IGD hingga sebagian di kursi sehingga memintanya untuk dibawa ke RSUD terdekat,” ujar Yana.

“Makanya saat itu kami meminta maaf, dan menyarankan ke rumah sakit terdekat. Tak lama berselang, pasien bersama keluarganya pulang dan membawanya ke RS Bhayangkara,” tambahnya.

RSUD Bantah Tolak Tangani Korban Kecelakaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *