Renungan Harian Katolik Senin, 11 Agustus 2025 dan Bacaannya: Kewajiban

Posted on

Bagi Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi KWI, hari ini Senin, 11 Agustus adalah Pekan Biasa XIX. Hari ini juga menjadi peringatan wajib Santa Klara.

Renungan hari ini mengangkat tema “Kewajiban” yang dilansir dari buku Teladan Kasih oleh Romo Paulus C Siswanto. Renungan ini juga dilengkapi dengan daftar bacaan.

Yuk, disimak!

Berikut bacaan-bacaan hari ini yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:

Maka sekarang, hai Israel, apakah yang diminta dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.

Sesungguhnya, punya TUHANlah langit, bahkan langit di atas segala langit, bumi dan segala yang ada di dalamnya;

tetapi hanya kepada nenek moyangmulah TUHAN terpaut dengan kasih-Nya, sehingga Ia memilih keturunan mereka dari antara segala bangsa, seperti yang terjadi sekarang ini.

Sebab itu, sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Sebab TUHAN, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu atau menerima suap;

yang membela hak anak yatim dan janda dan yang mengasihi orang asing, dengan memberikan makanan dan pakaian kepadanya.

Sebab itu kamu harus mengasihi orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada-Nyalah engkau beribadah, kepada-Nyalah engkau berpaut dan demi nama-Nyalah engkau bersumpah.

Dialah pokok pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kau lihat dengan matamu sendiri.

Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu telah nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau sebanyak bintang-bintang di langit.

Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, memberkati anak-anakmu di antaramu.

Ia memberikan keamanan di daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; firman-Nya cepat berlari.

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.

Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia,

dan mereka akan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid itu pun sedih sekali.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum, datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”

Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahului dia dengan berkata: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja di dunia memungut bea atau pajak? Dari rakyatnya sendiri atau dari orang asing?”

Kata Petrus kepadanya: “Dari orang asing.” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya.

Tetapi supaya kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau; dan ikan yang pertama kali kau tangkap, bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham; ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

“Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga” – Mat. 17:27

Bacaan Injil hari ini kurang begitu terdengar oleh pembaca Kitab Suci kebanyakan, yaitu dikisahkan Yesus membayar bea (pajak) untuk Bait Allah. Hal ini tentunya bisa dilihat kembali sejarahnya ketika bangsa Israel diperintah oleh dinasti Makabe pada abad 164-63 SM, semua laki-laki Yahudi dewasa diwajibkan membayar dua dirham. Ini setara dengan rata-rata penghasilan pekerja harian selama dua hari pada waktu itu. Pada zaman Tuhan Yesus, kebiasaan ini masih terus diberlakukan, tetapi tentunya dengan banyak pertentangan. Misalnya orang Saduki menolak membayar pajak untuk Bait Allah, dan sekelompok orang merasa bahwa tokoh agama tidak diwajibkan membayar pajak ini dan sebagainya.

Yesus tidak memikirkan cara untuk tidak membayar. Yesus mengatakan bahwa Dia akan membayar, yaitu supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Batu sandungan bisa berarti, mendorong orang-orang yang menolak membayar pajak untuk menjadikan Yesus pemimpin mereka untuk melawan sistem yang merugikan mereka.

Hidup kita selalu berada di bawah otoritas, baik di bawah otoritas Allah, manusia, peraturan agama, undang-undang negara, maupun otoritas lainnya. Sebagai warga negara misalnya, kita diwajibkan membayar berbagai macam pajak. Yesus memberikan keteladanan bagi kita tentang bagaimana menaati peraturan yang ada, sekalipun Yesus sendiri jauh lebih tinggi dari semua hukum agama dan peraturan manusia, sebab Dia adalah Allah.

Marilah kita menjadi saksi Kristus dengan menjadi pribadi yang taat sehingga hidup kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan menjadi teladan dan mencerminkan Kristus di dalam kita.

Ya Tuhan, semoga kami menjalankan kewajiban tanpa rasa takut.

Demikian renungan harian Katolik Senin, 11 Agustus 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.

Renungan Harian Katolik Hari ini Senin, 11 Agustus 2025

Bacaan I: Ul 10:12-22

Mzm 147:12-13.14-15.19-20

Bacaan Injil: Mat 17:22-27

Renungan Hari Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *