Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai menggenjot persiapan menghadapi penilaian Adipura 2025. Wali Kota Kendari Siska Karina Imran (SKI) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan gerakan sosial global seperti World Cleanup Day.
Keseriusan Siska itu terlihat saat memimpin rapat koordinasi di Aula Samaturu Balai Kota Kendari, Senin (15/9/2025). Kegiatan itu turut dihadiri Wakil Wali Kota Sudirman, Sekda, asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, hingga lurah.
Rapat ini juga dirangkaikan dengan agenda penyambutan World Cleanup Day yang akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia. Siska menegaskan kegiatan tersebut bukan sekadar acara seremonial.
“Saya hadir di sini bukan hanya sebagai Wali Kota, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar Pemerintah Kota Kendari yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan kita semua,” ujar Siska.
Dia menilai persoalan sampah tidak hanya mengganggu estetika kota, tetapi juga bisa berdampak besar bagi kesehatan, mencemari tanah dan air, serta merusak ekosistem. Karena itu, langkah serius harus dilakukan bersama.
“World Cleanup Day adalah gerakan global yang menyatukan jutaan orang di seluruh dunia. Tahun ini kita diberi tugas mulia untuk menjadikannya titik balik perubahan perilaku masyarakat,” katanya.
Dalam paparannya, Siska menjelaskan sejumlah strategi yang sudah disusun Pemkot Kendari. Mulai dari sosialisasi publik melalui media sosial, radio, hingga pemasangan spanduk di titik-titik strategis.
Selain itu, Pemkot juga menyiapkan kolaborasi lintas sektor. OPD, sekolah, komunitas peduli lingkungan, pelaku wisata, dan masyarakat umum akan dilibatkan dalam aksi kebersihan.
“Kolaborasi menjadi kunci. Semua pihak harus bersatu agar program kebersihan ini bukan hanya slogan, tapi benar-benar dijalankan,” ucapnya.
Rencana aksi bersih serentak juga akan digelar di seluruh kecamatan dan kelurahan. Fokus utama diarahkan pada pasar, taman, fasilitas umum, daerah aliran sungai, hingga kawasan pesisir.
Untuk mendukung itu, Pemkot Kendari berencana menambah armada pengangkut sampah dan membangun bank sampah di setiap kelurahan. Upaya ini diharapkan membuat pengelolaan sampah lebih terstruktur.
“Bank sampah adalah solusi nyata yang bisa memberdayakan warga sekaligus mengurangi timbunan sampah. Kami ingin setiap kelurahan punya percontohan,” ujar Siska.
Siska juga menginstruksikan camat dan lurah agar aktif turun langsung mengajak warga menjaga kebersihan. Dia menekankan, kesadaran harus tumbuh dari rumah tangga hingga ke lingkungan sekitar.
“Mari kita buktikan bahwa Kendari bisa menjadi kota yang bersih, indah, dan berkelanjutan. Momentum World Cleanup Day harus kita jadikan perubahan dari sekadar membersihkan menjadi menjaga kebersihan setiap hari,” tutupnya.
Dengan persiapan yang matang, Pemkot Kendari optimistis bisa meraih hasil terbaik dalam penilaian Adipura 2025. Namun lebih penting, langkah ini diharapkan melahirkan budaya bersih yang terus terjaga untuk generasi mendatang.