Usulan Renovasi SDN 14 Parepare yang Nyaris Ambruk Pernah Ditolak Kemenkeu

Posted on

Gedung SDN 14 dan 26 Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami kerusakan parah ternyata sudah pernah diusul untuk perbaikan melalui APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun usulan yang dilakukan pihak sekolah ditolak.

“Sudah diusulkan (renovasi) lewat peng-inputan dapodik sapras oleh operator sekolah dari tahun lalu. Tapi belum mendapatkan bantuan dana dari pusat (Kemenkeu),” ungkap Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Parepare, Jumiati kepada infoSulsel, Selasa (16/9/2025).

Jumiati mengungkapkan penentu diterima atau tidak merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun dirinya meminta pihak sekolah tetap memperbaiki data dan mengusul ulang.

“Dinas membantu cara pengisian yang baik dan sesuai keadaan sekolah. Terkait dengan disetujui atau tidak, itu adalah ranahnya kementerian,” ujarnya.

Dia menjelaskan, gedung sekolah itu sudah mendesak untuk segera diperbaiki. Pasalnya kondisi materialnya sudah keropos dan nyaris ambruk.

“Iye memang seharusnya diperbaiki”, imbuh dia.

Disdikbud Parepare juga bakal mengusulkan anggaran renovasi gedung sekolah tersebut lewat APBD Perubahan yang sementara dibahas. Namun jika belum memungkinkan, dia akan menganggarkan renovasi tersebut di APBD 2026.

“Insyaallah akan diusulkan untuk anggaran tahun 2026 melalui DAU peruntukan khusus pendidikan. Sekolah tetap memperbaiki data sarpras-nya di dapodik sehingga bisa dapat bantuan swakelola ataupun DAK dari Kementerian,” jelasnya.

Dia menilai renovasi gedung tersebut masuk dalam skala prioritas penganggaran Disdikbud. Pihaknya masih menaksir estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi sekolah tersebut.

“Tentu menyesuaikan dengan kesiapan anggaran daerah. Tentu yang diprioritaskan yang rusak berat atau sudah membahayakan proses belajar mengajar dalam hal ini guru dan tentunya yang paling utama keselamatan siswa,” ungkapnya.

“Tim perencana yang akan menghitung. Tidak bisa menerka. Ini sementara akan kami bahas dengan tim bersama pak Kadis,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, gedung sekolah SDN 14 dan 26 nyaris ambruk. Plester semen bangunan di tiang itu sudah terlepas, hingga tiangnya juga retak.

Kondisi itu sudah ditinjau langsung sejumlah legislator Komisi 2 DPRD pada Kamis (11/9). Legislator yang hadir mengusulkan agar renovasi itu segera diperbaiki memakai dana biaya tak terduga (BTT).

“Kami mendorong kepada pemerintah, tidak hanya menunggu DAK (dana alokasi khusus) pendidikan atau anggaran pendidikan. Tapi bisa menggunakan dana BTT untuk dipakai dalam keadaan tertentu,” kata Ketua Komisi II DPRD Parepare, Satria Parman Agoes Mante kepada infoSulsel, Kamis (11/9).

Parman mengatakan struktur gedung dua lantai itu sudah keropos. Dia pun meminta Wali Kota Parepare Tasming Hamid mengambil kebijakan untuk segera memperbaiki sekolah tersebut.

“Karena ini kita anggap (renovasi) mendesak. Kami mempersilakan political will-nya, kebijakannya pak wali. Dalam hal ini pemerintah daerah menangani sekolah ini secara cepat atau darurat,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, gedung sekolah SDN 14 dan 26 nyaris ambruk. Plester semen bangunan di tiang itu sudah terlepas, hingga tiangnya juga retak.

Kondisi itu sudah ditinjau langsung sejumlah legislator Komisi 2 DPRD pada Kamis (11/9). Legislator yang hadir mengusulkan agar renovasi itu segera diperbaiki memakai dana biaya tak terduga (BTT).

“Kami mendorong kepada pemerintah, tidak hanya menunggu DAK (dana alokasi khusus) pendidikan atau anggaran pendidikan. Tapi bisa menggunakan dana BTT untuk dipakai dalam keadaan tertentu,” kata Ketua Komisi II DPRD Parepare, Satria Parman Agoes Mante kepada infoSulsel, Kamis (11/9).

Parman mengatakan struktur gedung dua lantai itu sudah keropos. Dia pun meminta Wali Kota Parepare Tasming Hamid mengambil kebijakan untuk segera memperbaiki sekolah tersebut.

“Karena ini kita anggap (renovasi) mendesak. Kami mempersilakan political will-nya, kebijakannya pak wali. Dalam hal ini pemerintah daerah menangani sekolah ini secara cepat atau darurat,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *