Polres Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) menyegel dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Tinangkung usai 314 siswa diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Polisi juga memeriksa sejumlah petugas di dapur SPPG.
“Iya sudah (disegel),” ujar Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan kepada infocom, Jumat (19/9/2025).
Dia mengatakan penyegelan dilakukan untuk menjaga status quo dapur SPPG tersebut. Penyegelan dilakukan dengan memasang garis polisi sejak Kamis (18/9) atau tak lama setelah siswa mengalami gejala keracunan.
“Dengan dipasangnya garis polisi dan penjagaan ketat, diharapkan tidak ada pihak yang mengganggu atau mengubah kondisi di lokasi kejadian, sehingga penyelidikan dapat berjalan objektif dan tuntas,” bebernya.
Selain menyegel dapur SPPG, polisi juga telah mengirim sampel makanan ke BPOM untuk diuji laboratorium. Polres Bangkep juga membuka penyelidikan awal dengan memeriksa petugas SPPG.
“Kita mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas yang ada di rumah sakit maupun orang tua siswa yang mengalami gejala-gejala pusing, mual, dan muntah,” kata Ronaldus.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dia menambahkan proses penyelidikan masih berlangsung sambil menunggu hasil uji laboratorium. Ronaldus menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini.
“Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SD hingga SMA yang diduga keracunan usai menyantap MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan bertambah menjadi 314 orang. Sebanyak 26 di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS).
“Data terbaru kami terima dari Rumah Sakit Salakan dan Pemda jam 10.00 Wita, sebanyak 288 orang sudah dipulangkan, sementara 26 orang lainnya masih dirawat,” ujar AKBP Ronaldus Karurukan kepada wartawan, Jumat (19/9).
Diketahui dugaan keracunan tersebut dialami para siswa usai menyantap MBG di sekolah masing-masing pada Rabu (17/9). Mereka langsung dibawa ke puskesmas hingga rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.