Dua kelompok pemuda yang terlibat perkelahian di tempat rental PlayStation dan menewaskan pria bernama Amran (32) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) diduga dipicu persoalan siswa SMA. Polisi telah mengamankan 17 orang terkait bentrokan tersebut.
“Ada masalah memang yang terjadi sebelum kejadian. Ini dari anak sekolah, ada permasalahan dari pihak Buttu Dakka dan Padi Unggul. Itu yang memicu terjadi perkelahian,” kata Kasat Reskrim Polres Polman AKP Budi Adi kepada wartawan, Minggu (29/09/2025).
Budi tidak menjelaskan lebih detail terkait persoalan anak sekolah yang diduga menjadi pemicu bentrokan. Pihaknya telah mengamankan 17 orang yang diduga terlibat bentrokan tersebut.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Para pihak yang terlibat kami amankan semua. Jumlah dari pihak kelompok Padi Unggul kami amankan 9 orang, untuk kelompok dari Buttu Dakka sebanyak 8 orang,” sebutnya.
Sementara salah seorang saksi berinisial Al mengatakan awalnya memang ada anak sekolah yang hendak berkelahi. Namun persoalan tersebut telah diselesaikan di sekolah.
“Awalnya ada yang mau berkelahi, antara AK dan AS, namun telah diselesaikan pihak sekolah,” kata Al yang dijumpai wartawan di Polres Polman.
Meski begitu, Al menyebut jika salah satu pihak menceritakan masalah tersebut kepada keluarganya hingga memicu amarah.
“Ada yang cerita sama keluarganya hingga emosi. Saya sampaikan kalau sudah minta maaf,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pemuda terlibat perkelahian di tempat rental PlayStation, Sabtu (27/9) sekitar pukul 22.30 Wita. Perkelahian di Jalan Kesadaran, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo itu menewaskan satu orang bernama Amran (32).
“Perkelahian mengakibatkan 1 meninggal dunia, kemudian 3 orang (luka) dirawat di rumah sakit,” kata AKP Budi Adi kepada wartawan, Minggu (28/9).
Perkelahian melibatkan pemuda dari Jalan Padi Unggul, Kelurahan Sidodadi melawan kelompok pemuda dari Desa Dakka, Kecamatan Tapango. Saat itu, kelompok Buttu Dakka sedang bermain dan didatangi kelompok Padi Unggul.
“Tadi malam dari pihak kelompok Buttu Dakka sementara main game di daerah Wonomulyo tidak jauh dari Jalan Padi Unggul. Tiba-tiba diserang oleh anak jalan Padi Unggul kemudian terjadilah perkelahian,” terangnya.