Pada hari ini, kita diajak merenungkan kisah Natanael dalam Yohanes 1:47-51, di mana ia terkejut karena Yesus mengenal dirinya sebelum mereka bertemu. Renungan ini mengingatkan kita bahwa Allah mengetahui setiap pribadi kita lebih dalam daripada kita sendiri.
Melalui perenungan hari ini, mari kita membuka hati untuk menyadari kehadiran Allah yang selalu melihat dan membimbing kita. Dengan percaya bahwa Tuhan mengenal kita secara pribadi, kita belajar untuk berserah pada rencana-Nya.
Renungan harian Katolik Senin, 29 September ini mengangkat tema “Bagaimana Engkau Mengenal Aku?” dikutip dari buku Renungan Tiga Titik oleh Wellyani Maria . Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaan.
Yuk, disimak!
Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang bernyala-nyala.
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitab-kitab.
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti Anak Manusia; Ia sampai kepada Yang Lanjut Usianya itu, lalu dibawa ke hadapan-Nya.
Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan, supaya segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku,
di hadapan para dewa aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus,
dan memuji nama-Mu.
Sebab kasih dan setia-Mu lebih besar daripada segala sesuatu;
pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
apabila mereka mendengar janji dari mulut-Mu.
Mereka akan menyanyikan nyanyian tentang jalan-jalan Tuhan,
sebab besar kemuliaan Tuhan.
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”
Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?”
Jawab Yesus kepadanya:
“Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.”
Lalu kata-Nya kepada mereka: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Kata Natanael kepada-Nya, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” (Yoh 1:48)
Nama Natanael berasal dari bahasa Ibrani, memiliki makna “pemberian Allah” atau “Allah telah memberikan”. Nama Natanael kita temukan dalam Injil Yohanes.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Ia menjadi murid Yesus yang setia. Dalam Injil sinoptik dikenal dengan nama Bartolomeus. Setiap dari kita juga memiliki nama yang diberikan oleh orang tua, supaya kita dikenal sebagai pribadi yang membawa nama baik.
Suatu kali, usai Misa saya dipanggil seorang ibu muda bersama seorang lansia. Beliau menanyakan tentang pendaftaran dan pembelajaran katekumen lansia yang diadakan di gereja.
Bayangkan saya belum pernah melihat dan tidak mengenalnya, namun ibu muda itu memanggil nama saya dengan benar. Tentunya ini mengejutkan dan meninggalkan kesan mendalam bagi saya.
Saya menanyakan bagaimana ibu tahu nama saya? Rupanya beliau mengenal saya karena suatu pertemuan yang diadakan di paroki dan saat itu saya bertugas membawakan materi untuk sebuah pembekalan.
Awalnya Natanael tidak mengenal Yesus, namun Yesus mengenal dan menyebutnya sebagai seorang Israel sejati. Bukan hanya karena kelahirannya sebagai orang Israel saja, namun karena iman percaya dan ketaatannya, tidak ada kepalsuan di dalamnya.
Natanael adalah pribadi yang mengusahakan hidup kudus selaras dengan kehendak Allah, seperti yang dilakukan leluhurnya. Ini ditunjukkan dengan keberadaannya di bawah pohon ara, yang bagi umat Israel merupakan simbol spiritual, pohon penuh makna yang melambangkan kebajikan dan kebaikan.
Yesus melihat Natanael berada di bawah pohon ara. Yesus memahami bahwa Natanael sedang menantikan Mesias, Juru Selamat yang dijanjikan.
Natanel datang menjumpai Yesus dan menjadi tanda Ilahi. Sebelum berjumpa Yesus, Natanael dikenal sebagai seorang arsitek ambisius yang memiliki banyak impian dan gagasan.
Namun, impian dan cita-cita besar yang direncanakan gagal. Yesus memberinya tujuan baru kepada Natanael, yaitu menjadi murid yang membantu membangun Kerajaan Allah.
Yesus mengenal Natanael, ini juga berlaku bagi kita. Maukah kita juga dikenal Yesus seperti Natanael? Pribadi yang taat dan setia seperti Israel sejati, bersedia menjadi murid yang ikut membangun Kerajaan Allah saat ini.
Doa:
Allah Bapa, sumber kebaikan. Terima kasih Engkau sudah memberi nama dan mengenal kami masing-masing, seperti Engkau mengenal Natanael. Belajar dari sang murid Natanael, kami juga bersedia menjadi murid-Mu yang taat dan setia, ikut membangun kerajaan-Mu di zaman ini, sambil menantikan kedatangan-Mu kembali. Demi Kristus pengantara kami. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Senin, 29 September 2025 dengan bacaannya. Semoga bermanfaat.