Pemkot Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menertibkan 200 pedagang di Pasar Lakessi yang memakai badan jalan hingga parkiran untuk berjualan. Lapak pedagang dibongkar lalu dipindahkan ke dalam gedung pasar.
“Yang kita lakukan ini relokasi untuk pedagang yang ada di luar, kita akan tata untuk dimasukkan ke dalam. Ada sekitar kurang lebih 200 pedagang ini dipindahkan secara bertahap,” kata Kadis Perdagangan Parepare, Andi Wisnah kepada infoSulsel, Senin (27/10/2025).
Wisnah mengatakan pihaknya telah mendata pedagang yang direlokasi masuk ke dalam gedung. Dia memastikan semua pedagang mendapatkan tempat meski ada yang tidak puas karena menilai kurang pembeli.
“Sudah ada tempat disiapkan. Ada yang tidak puas, tapi mudah-mudahan dia betah di dalam. Alasannya tidak ada pembeli di dalam. Pasti pembeli masuk kalau sudah kosong di sini,” bebernya.
Dia menegaskan lapak yang disiapkan di dalam gedung tidak berbayar atau gratis. Pembagian lapak itu sudah diundi dan disesuaikan dengan jenis jualannya.
“Gratis ya. Jadi, ada pengundian nomor. Tempat itu kita kasih nomor memang, terus ada diundi ya, itulah tempatnya. Karena kadang-kadang kita tidak diundi ada kecemburuan, ini bagus tempatnya ini,” jelasnya.
Wisnah mengungkapkan proses relokasi secara bertahap ini sudah diterima para pedagang. Namun, ada pedagang yang masih jualan di lokasi parkir meski lapaknya sudah dibongkar.
“Tadi sih tidak ada sebenarnya penolakan. Insyaallah mudah-mudahan besok pada masuk, langsung masuk. Tidak ada lagi menata dagangannya di luar, karena kita sudah sampaikan memang,” ujar dia.
Lahan yang sempat dipakai para pedagang kini akan dimanfaatkan sebagai lokasi parkir. Sehingga kendaraan pembeli dan pedagang tidak lagi parkir semrawut di jalan.
“Jadi supaya tidak ada lagi parkir di luar. Karena sebenarnya memang di sana di pinggir laut, tidak bisa lagi ada parkir di sana. Kita arahkan di sini masuk semua,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang, Rais mengeluhkan lapak yang disiapkan di dalam pasar itu sempit. Menurutnya, lapak itu tidak muat menampung dagangan sayurannya.
“Sekarang ada tempat dikasih tapi tidak sesuai harapan kami. Soalnya tidak muat untuk kami. Karena kami penjual sayuran butuh tempat 2 meter karena kalau cuma 1 meter itu cuma muat tomat 1 peti saja,” keluhnya.
Rais mengaku sudah diberitahu terkait pemindahan lapak. Namun dia mengaku tidak puas dengan lapak yang disiapkan karena kondisinya yang sempit.
“Ada ji pemberitahuan. Cuma yang disayangkan masalah sistem tempat saja yang tidak memuaskan. Seandainya layak dikasih tempat dan dipastikan masuk semua para pedagang terima dengan baik,” jelasnya.







