Tawuran antarkelompok warga masih kerap terjadi di Kecamatan Tallo, Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga mengakibatkan warga luka dan rumah terbakar. Rentetan bentrokan tersebut menodai deklarasi damai yang digaungkan antara kelompok warga yang sempat bertikai.
Perang kelompok di Kecamatan Tallo awalnya sempat terjadi berulang kali pada akhir September 2025 lalu. Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin lalu menginisiasi pertemuan dengan sejumlah pemuda di aula SMKN 5 Makassar pada Senin (29/9/2025).
Pertemuan itu ditandai dengan deklarasi damai yang melibatkan warga dari wilayah Layang, Lembo, Sapiria hingga warga Jalan Tinumbu Lorong 148. Kesepakatan damai turut disaksikan Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana hingga Dandim 1408/Makassar Letkol Inf Franki Susanto.
“Saya sangat berharap Kota Makassar ini kembali menjadi Makassar yang damai dan aman. Ini tidak akan bisa kita wujudkan tanpa bantuan dari kita semua,” harap Appi saat deklarasi damai.
Kala itu, Appi turut menginisiasi perlunya pos penjagaan di titik rawan untuk mencegah terulangnya tawuran. Pos penjagaan itu melibatkan unsur TNI, Polri hingga Satpol PP Makassar.
“Kita masih jaga terus untuk menempatkan dan membuka pos-pos untuk kita bisa bersama-sama di situ yang di dalamnya terdiri dari teman-teman TNI, Polri, Satpol PP dan warga,” ucap Appi.
Setelah hampir sebulan sejak deklarasi damai, tawuran antarkelompok warga di Kecamatan Tallo kembali pecah yang dimulai akhir Oktober 2025. Bentrokan diwarnai saling serang menggunakan petasan hingga busur panah.
Tawuran di berbagai titik tersebut mengakibatkan warga tidak bersalah turut menjadi korban serangan senjata tajam. Dirangkum infoSulsel hingga Jumat (7/11), berikut rentetan tawuran yang terjadi di Kecamatan Tallo pascadeklarasi damai:
Tawuran terjadi di perbatasan Kecamatan Tallo dan Kecamatan Bontoala pada Minggu (26/10) siang. Perang kelompok melibatkan massa dari kubu Jalan Sibula Dalam, Jalan Layang dan Jalan Lembo.
“Tawurannya saling lempar menggunakan batu, busur juga. Tidak ada korban,” ujar Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi kepada infoSulsel, Minggu (26/10).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Tawuran pecah usai diduga ada aksi provokasi dari Jalan Sibula Dalam, Bontoala ke arah Jalan Lembo, Tallo. Perang kelompok terjadi ketika salah satu kubu memulai pelemparan.
“Selalu itu memancing-mancing, baku lempar ke sebelah sebelum-sebelumnya. Makanya kalau tidak ada anggota (polisi), baku lempar-lempar lagi,” paparnya.
Perang kelompok mendadak pecah ketika personel meninggalkan pos penjagaan untuk salat zuhur. Bentrokan berakhir begitu personel kembali melakukan penyisiran di lokasi.
“Pas anggota pergi salat tadi, langsung kejadian lagi. Begitu selalu, kalau ditinggal anggota kejadian lagi. Jadi harus dijagai, 24 jam anggotaku di sana,” beber Syamsuardi.
Tawuran antarkelompok warga kembali pecah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroanging, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kamis (30/10) siang. Warga yang bertikai saling serang menggunakan parang hingga busur panah.
“Iya, begitu mi itu di sana, (tawuran) pakai parang, pakai anu (busur), begitu mi itu,” beber Kompol Syamsuardi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/10).
Menurut Syamsuardi, bentrokan melibatkan 2 kelompok pemuda yang berasal dari wilayah berbeda. Kedua kelompok itu disebut berasal dari Borong Taipa (Borta) dan Sapiria.
“Tidak ada sebab, tidak ada apa. Iya, tidak ada penyebabnya itu (tawuran). Jadi, awalnya bunyi petasan,” tuturnya.
Beruntung tidak ada korban luka dalam insiden tersebut, sebab bentrok langsung berakhir begitu polisi tiba di lokasi. Polisi juga tidak melakukan penangkapan terhadap siapa pun karena pelaku langsung melarikan diri.
“Sebentar ji (bentrok) karena begitu kita datang langsung bubar. Tidak ada (ditangkap) karena begitu kita datang langsung melarikan diri,” ucap Syamsuardi.
Anggota Satpol PP Makassar bernama Yusuf terkena busur panah imbas tawuran. Yusuf terluka saat membantu personel Brimob melerai bentrokan di area TPU Beroanging, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Minggu (2/11).
“Kebetulan anggota Brimob sama Satpol PP kan pas melerai otomatis di tengah. Kena (busur panah) pahanya,” kata Kabid Operasional Satpol PP Makassar Ridwan kepada infoSulsel, Senin (3/11).
Selain busur panah, Yusuf juga tersambar petasan yang mengenai helm saat pengamanan berlangsung. Namun, insiden itu tidak menimbulkan luka serius.
“Kalau itu yang sambar petasan. Petasan yang sambar helmnya,” ungkapnya.
Ridwan memastikan personelnya sudah mendapatkan penanganan. Ridwan menambahkan Satpol PP Makassar bersama satuan lain sudah lebih dari sebulan melakukan pengamanan di sekitar Tallo.
“Pengamanan di sana kan sudah lebih dari 1 bulan di sana. Anggota Satpol PP pengamanan terbagi 5 posko. Anggota kami itu siap siaga di sana 24 jam,” imbuh Ridwan.
TPU Beroanging di Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, kembali menjadi lokasi tawuran yang terjadi pada Rabu (5/11) sekitar pukul 15.30 Wita. Mereka yang terlibat bentrok berhadapan dan saling serang dari jarak dekat bak adegan film.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengungkapkan bentrokan itu sulit dihindari meski polisi sudah berulang kali memberikan imbauan. Dia menggambarkan situasi di lapangan sangat tegang karena dua kelompok berhadap-hadapan.
“Coba bayangkan kita masuk di tengah-tengah situ. Apa kira-kira terjadi? Sementara tidak ada kita punya apa-apa. Kami sudah imbau, kami sudah angkat tangan. Kalau tidak mau dilarang ya mau diapa,” kata Syamsuardi kepada wartawan, Rabu (5/11).
Syamsuardi menegaskan personel kepolisian tetap disiagakan di lokasi untuk mengamankan situasi. Dia menyebut petugas berjaga bergantian agar pengawasan tak terhenti.
“Masih, masih ada (personel disiagakan). Saya suruh tinggal satu kelompok. Gantian salat. Jadi, nanti kami selesai salat, baru dia (personel yang jaga) salat lagi,” ucapnya.
Dia mengaku tawuran saat itu tidak sampai menimbulkan korban luka. Syamsuardi juga tidak merinci pemicu bentrokan yang kerap terjadi di kawasan pekuburan tersebut.
Tawuran di Kecamatan Tallo kembali mengakibatkan korban luka. Bocah perempuan luka terkena busur panah di tangan saat bentrokan warga pecah di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Rabu (5/11) sekitar pukul 19.00 Wita.
“Iya, betul, ada kena busur. Tadi malam, sekitar sebelum salat Isya,” ujar Syamsuardi kepada infoSulsel, Kamis (6/11).
Perang kelompok melibatkan warga dari 2 wilayah yang berbatasan, yakni Kelurahan Lembo di Kecamatan Tallo dan Kelurahan Layang di Kecamatan Bontoala. Kedua kelompok saling serang menggunakan busur panah.
“(Warga) dari (Kecamatan) Bontoala. Dari sebelah dalam itu baku panah-panah, busur. Lembo (Tallo) dengan Layang-nya Bontoala,” katanya.
Syamsuardi belum merinci kronologi penyerangan yang mengakibatkan bocah itu terkena panah. Keluarga bocah yang menjadi korban melapor ke Polrestabes Makassar setelah kejadian.
“Saya belum monitor (kondisi korban), tapi melapor ke Polrestabes (Makassar) tadi malam. Anggota yang antar itu tadi malam,” ucap Syamsuardi.
Tawuran antarkelompok warga mengakibatkan rumah terbakar di Kecamatan Tallo pada Kamis (6/11) sekitar pukul 18.30 Wita. Kedua kelompok saling serang menggunakan busur, parang, senapan, hingga bom molotov.
“Satu unit (rumah terbakar). Ini sudah merembet ke sebelah. (Terbakar karena) bom molotov,” ucap anggota Satpol PP Makassar Rian kepada infoSulsel, Kamis (6/11).
Rian belum memastikan soal adanya korban luka dalam insiden itu. Saat dikonfirmasi, tawuran masih terjadi di lokasi.
“(Tawuran diwarnai saling serang menggunakan) Busur, parang, senapan, bom molotov,” ungkapnya.
Bentrokan itu membuat aparat gabungan terpaksa ditarik mundur karena situasi di lapangan disebut berbahaya. Pemicu bentrokan juga belum diketahui.
“Kami mundur ini, rawan karena beringas. Untuk sementara ditarik semua,” jelas Rian.
Tawuran Pecah Saat Minim Pengawasan
TPU Beroanging Jadi Lokasi Tawuran
Anggota Satpol PP Makassar Kena Busur
Tawuran di TPU Beroanging Pecah Lagi
Tangan Bocah Perempuan Kena Panah
Rumah Terbakar Kena Bom Molotov


Tawuran antarkelompok warga kembali pecah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroanging, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kamis (30/10) siang. Warga yang bertikai saling serang menggunakan parang hingga busur panah.
“Iya, begitu mi itu di sana, (tawuran) pakai parang, pakai anu (busur), begitu mi itu,” beber Kompol Syamsuardi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/10).
Menurut Syamsuardi, bentrokan melibatkan 2 kelompok pemuda yang berasal dari wilayah berbeda. Kedua kelompok itu disebut berasal dari Borong Taipa (Borta) dan Sapiria.
“Tidak ada sebab, tidak ada apa. Iya, tidak ada penyebabnya itu (tawuran). Jadi, awalnya bunyi petasan,” tuturnya.
Beruntung tidak ada korban luka dalam insiden tersebut, sebab bentrok langsung berakhir begitu polisi tiba di lokasi. Polisi juga tidak melakukan penangkapan terhadap siapa pun karena pelaku langsung melarikan diri.
“Sebentar ji (bentrok) karena begitu kita datang langsung bubar. Tidak ada (ditangkap) karena begitu kita datang langsung melarikan diri,” ucap Syamsuardi.
Anggota Satpol PP Makassar bernama Yusuf terkena busur panah imbas tawuran. Yusuf terluka saat membantu personel Brimob melerai bentrokan di area TPU Beroanging, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Minggu (2/11).
“Kebetulan anggota Brimob sama Satpol PP kan pas melerai otomatis di tengah. Kena (busur panah) pahanya,” kata Kabid Operasional Satpol PP Makassar Ridwan kepada infoSulsel, Senin (3/11).
Selain busur panah, Yusuf juga tersambar petasan yang mengenai helm saat pengamanan berlangsung. Namun, insiden itu tidak menimbulkan luka serius.
“Kalau itu yang sambar petasan. Petasan yang sambar helmnya,” ungkapnya.
Ridwan memastikan personelnya sudah mendapatkan penanganan. Ridwan menambahkan Satpol PP Makassar bersama satuan lain sudah lebih dari sebulan melakukan pengamanan di sekitar Tallo.
“Pengamanan di sana kan sudah lebih dari 1 bulan di sana. Anggota Satpol PP pengamanan terbagi 5 posko. Anggota kami itu siap siaga di sana 24 jam,” imbuh Ridwan.
TPU Beroanging Jadi Lokasi Tawuran
Anggota Satpol PP Makassar Kena Busur

TPU Beroanging di Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, kembali menjadi lokasi tawuran yang terjadi pada Rabu (5/11) sekitar pukul 15.30 Wita. Mereka yang terlibat bentrok berhadapan dan saling serang dari jarak dekat bak adegan film.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengungkapkan bentrokan itu sulit dihindari meski polisi sudah berulang kali memberikan imbauan. Dia menggambarkan situasi di lapangan sangat tegang karena dua kelompok berhadap-hadapan.
“Coba bayangkan kita masuk di tengah-tengah situ. Apa kira-kira terjadi? Sementara tidak ada kita punya apa-apa. Kami sudah imbau, kami sudah angkat tangan. Kalau tidak mau dilarang ya mau diapa,” kata Syamsuardi kepada wartawan, Rabu (5/11).
Syamsuardi menegaskan personel kepolisian tetap disiagakan di lokasi untuk mengamankan situasi. Dia menyebut petugas berjaga bergantian agar pengawasan tak terhenti.
“Masih, masih ada (personel disiagakan). Saya suruh tinggal satu kelompok. Gantian salat. Jadi, nanti kami selesai salat, baru dia (personel yang jaga) salat lagi,” ucapnya.
Dia mengaku tawuran saat itu tidak sampai menimbulkan korban luka. Syamsuardi juga tidak merinci pemicu bentrokan yang kerap terjadi di kawasan pekuburan tersebut.
Tawuran di Kecamatan Tallo kembali mengakibatkan korban luka. Bocah perempuan luka terkena busur panah di tangan saat bentrokan warga pecah di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Rabu (5/11) sekitar pukul 19.00 Wita.
“Iya, betul, ada kena busur. Tadi malam, sekitar sebelum salat Isya,” ujar Syamsuardi kepada infoSulsel, Kamis (6/11).
Perang kelompok melibatkan warga dari 2 wilayah yang berbatasan, yakni Kelurahan Lembo di Kecamatan Tallo dan Kelurahan Layang di Kecamatan Bontoala. Kedua kelompok saling serang menggunakan busur panah.
“(Warga) dari (Kecamatan) Bontoala. Dari sebelah dalam itu baku panah-panah, busur. Lembo (Tallo) dengan Layang-nya Bontoala,” katanya.
Syamsuardi belum merinci kronologi penyerangan yang mengakibatkan bocah itu terkena panah. Keluarga bocah yang menjadi korban melapor ke Polrestabes Makassar setelah kejadian.
“Saya belum monitor (kondisi korban), tapi melapor ke Polrestabes (Makassar) tadi malam. Anggota yang antar itu tadi malam,” ucap Syamsuardi.
Tawuran di TPU Beroanging Pecah Lagi
Tangan Bocah Perempuan Kena Panah
Tawuran antarkelompok warga mengakibatkan rumah terbakar di Kecamatan Tallo pada Kamis (6/11) sekitar pukul 18.30 Wita. Kedua kelompok saling serang menggunakan busur, parang, senapan, hingga bom molotov.
“Satu unit (rumah terbakar). Ini sudah merembet ke sebelah. (Terbakar karena) bom molotov,” ucap anggota Satpol PP Makassar Rian kepada infoSulsel, Kamis (6/11).
Rian belum memastikan soal adanya korban luka dalam insiden itu. Saat dikonfirmasi, tawuran masih terjadi di lokasi.
“(Tawuran diwarnai saling serang menggunakan) Busur, parang, senapan, bom molotov,” ungkapnya.
Bentrokan itu membuat aparat gabungan terpaksa ditarik mundur karena situasi di lapangan disebut berbahaya. Pemicu bentrokan juga belum diketahui.
“Kami mundur ini, rawan karena beringas. Untuk sementara ditarik semua,” jelas Rian.







