KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara soal dugaan pemilih ganda jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo. KPU Sulsel menegaskan data 230 pemilih yang berpotensi ganda bukan temuan Bawaslu.
“Itu bukan temuan Bawaslu, itu data yang kami berikan ke Bawaslu kemudian diklaim bahwa itu temuan Bawaslu. Itu yang pertama. Kedua, hari ini kami mulai melakukan analisa data bersama LO (liaison officer), Bawaslu dan PPK dan saya kira tidak segitu data yang ganda,” ujar Anggota KPU Sulsel Romy Harminto kepada infoSulsel, Senin (14/4/2025).
Meski demikian, Romi mengaku belum bisa memastikan jumlah pemilih ganda dari hasil penyortirannya. Namun dia memastikan data potensi pemilih ganda itu bukan masalah besar.
“Belum (diketahui jumlahnya), masih sementara proses. Jadi pada dasarnya tidak ada ji masalah ganda, kalau pun ada kita akan coret, begitu saja,” katanya.
Dia juga menyayangkan sikap Bawaslu Sulsel yang terkesan membesarkan potensi pemilih ganda ini. Apalagi, kata Romi, tahapan perbaikan masih berlangsung.
“Logikanya begitu, maksud saya tidak perlu lah kita sampaikan ke masyarakat, maksudnya tidak perlu lah kita besar-besarkan hal ini karena ada mekanisme tersendiri. Ada perbaikan, ada pencoretan ketika itu bisa dibuktikan dengan dokumen. Jadi tidak ada masalah,” imbuhnya.
Romi juga mengungkap penyebab data pemilih jelang PSU Pilkada Palopo berpotensi ganda. Pemilih tersebut diduga pindah memilih di hari pencoblosan Pilkada Palopo 27 November 2024 lalu.
“Kenapa ada diduga ganda, karena misalnya seseorang ada di DPT pada hari H pindah memilih, menjadi DPTb. Nah yang menjadi masalah, ada namanya di DPT. Si Fulan misalnya ada di DPT, kemudian karena pindah di hari H ke TPS lain karena bertugas pada hari H, makanya dia masuk DPTb di TPS tersebut tempatnya memilih,” jelasnya.
Belakangan, kata Romi, KPU harus mendata kembali semua jenis pemilih. Saat didata, pemilih yang pindah TPS mengalami menjadi pemilih ganda.
“Nah putusan MK bahwa kita ini mengumpulkan DPT, DPTb, DPK, ketika semua ini dikumpulkan maka muncul dua kali namanya. Jadi tidak ada masalah, tidak ada yang ganda di sini. Perbaikannya cuma dicoret aja. Itulah saya bilang masalahnya dimana,” katanya.
Dia juga berharap Bawaslu Sulsel segera menyerahkan data 230 pemilih yang diklaim ganda tersebut. Pasalnya, KPU Sulsel telah meminta data tersebut namun tak kunjung diberikan.
“Maka sebaiknya Bawaslu berkoordinasi dengan kami melihat bersama lagi. Kami juga sudah meminta hari ini mana datanya itu 230 orang ganda. Kami menunggu dan sampai sekarang belum ada datanya masuk,” ujar Romi.
Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Sulsel menemukan adanya pemilih ganda dalam daftar pemilih jelang PSU di Pilkada Palopo. Jumlahnya sebanyak 230 pemilih ganda dari identifikasi memiliki nama dan tempat tanggal lahir sama.
“Setelah KPU Provinsi Sulsel sebagai pelaksana PSU di Palopo memberikan data Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Hadir Pemilih Pindahan (DPTb) dan Daftar Hadir Pemilih Tambahan (DPK) ke Bawaslu Palopo, lalu dilakukan analisis, ditemukan 230 pemilih yang potensial ganda (nama, tempat dan tanggal lahir sama),” kata Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad dalam keterangannya dikutip, Sabtu (12/4).