Renungan Harian Katolik Jumat, 21 November 2025: Gereja sebagai Rumah Doa | Giok4D

Posted on

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan lewat sabda-sabda-Nya. Lantas apa bacaan dan renungan harian Katolik, Jumat, 21 November 2025?

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, Jumat, 21 November adalah Peringatan Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah. Adapun bacaan yang menjadi perenungan hari ini adalah

Renungan Katolik 21 November 2025 mengangkat tema “Gereja sebagai Rumah Doa” dikutip dari buku Inspirasi Pagi (LBI) oleh Yulius Sodah MSC. Nah, artikel ini juga memuat informasi:

Yuk, disimak!

Sebelum membaca renungan harian hari ini baca terlebih dahulu sabda-sabda Tuhan lewat bacaan hari ini, antara lain:

Adapun Yudas serta saudara-saudaranya berkata: “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan mentahbiskannya kembali.”

Setelah bala tentara dihimpun seluruhnya maka berangkatlah mereka ke gunung Sion.

Pagi-pagi benar pada tanggal dua puluh lima bulan kesembilan, yaitu bulan Kislew, dalam tahun seratus empat puluh delapan bangunlah mereka semua

untuk mempersembahkan korban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah korban bakaran baru yang telah dibuat mereka.

Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti dahulu waktu orang-orang asing mencemarkannya mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi dengan gambus, kecapi dan canang.

Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah serta melambungkan lagu pujian ke Sorga, kepada Yang memberikan hasil baik kepada mereka.

Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah korban bakaran, korban keselamatan dan korban pujian.

Bagian depan Bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya.

Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus.

Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap jemaah Israel menetapkan sebagai berikut: Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.

Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: “Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,

kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,

tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Di salah satu gereja Katolik di Jakarta, di bagian atas pintu masuk utama, terdapat tulisan: “Rumah Allah dan Pintu Surga”. Pada bagian dalam, ada tulisan: “Sit Deus in itinere tuo”, yang berarti: “Tuhan berjalan bersamamu”.

Tulisan yang pertama menyadarkan umat bahwa mereka sedang memasuki rumah Allah yang membawa mereka ke surga. Setelah itu, orang akan dikuatkan oleh tulisan kedua, bahwa Allah akan menemani mereka dalam perjalanan hidup.

Dengan demikian, orang yang datang ke dalam rumah Allah tidak perlu takut. Gereja harus menjadi rumah aman, rumah yang menyenangkan, dan rumah damai bagi umat karena mereka berjumpa dengan Tuhan.

Itulah makna kehadiran Gereja, yakni membawa manusia semakin dekat dengan Allah dan surga-Nya. Yesus mengalami bahwa Bait Allah di Yerusalem sudah kehilangan fungsi utamanya sebagai tempat Allah bersemayam dan tempat perjumpaan antara manusia dan Allah yang menyelamatkan.

Bait Allah telah menjadi sarang penyamun, tempat terjadinya praktik-praktik korup dan jahat. Bait Allah telah menjadi pusat perdagangan, bukan lagi tempat kerohanian manusia ditumbuhkembangkan.

Para petugas Bait Allah mengambil untung dari bisnis tersebut. Tempat di mana kesucian harus dibangun dan dijaga berubah menjadi markas kelicikan dan praktik-praktik kotor.

Aturan-aturan yang tidak adil dan korup serta memberatkan umat sengaja dibuat oleh para pengurus Bait Allah agar mereka dapat menarik keuntungan bagi diri mereka sendiri. Umat diwajibkan datang ke Bait Allah, membawa persembahan-persembahan yang harus dibeli dari pasar di Bait Allah itu agar mendapat “sertifikat halal”.

Itu sebabnya Yesus marah dan mengusir para pedagang di situ. Tindakan Yesus adalah tindakan simbolis untuk menegur para penjual dan terutama para penguasa Bait Allah agar mengembalikan fungsi asali Bait Allah di Yerusalem.

Gereja harus menyadari dan berbenah diri agar tetap pada fungsi utamanya sebagai sarana bagi umat Allah untuk bertemu dengan Tuhan, dan kembali dengan keyakinan bahwa mereka dicintai Allah. Gereja harus menjadi rumah aman bagi umat Allah.

Kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemimpin Gereja, praktik-praktik korupsi oleh pimpinan Gereja, baik oleh imam ataupun dewannya, menyebabkan Gereja tidak lagi menjadi rumah damai. Orang tidak mengalami keselamatan, tetapi justru ketakutan dan keengganan untuk datang berjumpa dengan Bapa.

Gereja adalah rumah doa, tempat orang merasa nyaman untuk berdoa dan percaya bahwa doanya didengarkan. Ketika dalam Gereja terjadi praktik-praktik yang tidak benar, terutama oleh imam dan/atau pimpinan-pimpinan umat, kepercayaan umat Allah terhadap kesucian Gereja akan luntur.

Gereja adalah tempat di mana jiwa menemukan ketenangan, sukacita, dan optimisme.

Allah Bapa yang Mahakasih,
kami bersyukur atas firman-Mu hari ini yang mengingatkan kami bahwa Gereja adalah rumah-Mu, tempat kami datang untuk berjumpa dengan Engkau dan mengalami kasih-Mu yang menyelamatkan. Jadikanlah hati kami seperti Bait Suci yang kudus, tempat Engkau berdiam dan tempat damai-Mu memancar.

Tuhan Yesus, Engkau telah menegur mereka yang menjadikan rumah Bapa sebagai sarang penyamun. Bersihkanlah Gereja-Mu dari segala hal yang merusak kesuciannya: dari korupsi, penyalahgunaan kuasa, dan segala tindakan yang melukai umat-Mu. Pulihkanlah mereka yang tersakiti, kuatkanlah mereka yang kehilangan kepercayaan, dan bangunlah kembali Gereja-Mu sebagai rumah aman bagi semua orang.

Tuhan, teguhkanlah para gembala dan pelayan Gereja agar setia pada panggilan mereka, hidup dalam integritas, dan selalu membawa umat semakin dekat kepada-Mu. Curahkanlah Roh Kudus-Mu agar Gereja menjadi tempat di mana kami menemukan penghiburan, harapan, dan kedamaian sejati.

Bapa yang penuh cinta, dampingilah kami dalam perjalanan hidup kami, sebagaimana Engkau berjanji, “Sit Deus in itinere tuo”-Tuhan berjalan bersamamu. Semoga setiap langkah kami selalu dipenuhi terang-Mu dan membawa kami semakin dekat kepada surga-Mu.

Doa ini kami sampaikan kepada-Mu melalui perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pada hari ini di tahun 543 diberkati gereja baru Santa Perawan Maria dekat kenisah Yerusalem. Maka bersama umat Kristen Timur, kita ingat bagaimana Maria diberkati oleh Tuhan sejak awal hidupnya. Ia menjadi kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Terdorong oleh Roh Kudus Maria mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna, dan menjadi Bunda Yesus Kristus. Maria sungguh bahagia, sebab ia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah.

Dalam pembaptisan hidup kita juga dipersembahkan kepada Allah. Kita pun diberkati oleh Tuhan dan dilimpahi dengan rahmatNya. Berulangkali kita mendengar Sabda Allah. Apakah kita juga melaksanakannya?

Mulanya Nikolo seorang biarawan. Kemudian beliau diizinkan keluar dari biara karena semua saudaranya laki-laki meninggal dunia. Lalu ia menikah dan mendapat enam orang anak laki-laki dan tiga orang puteri. Sesudah anak-anaknya dewasa, ia diizinkan masuk biara lagi di Venesia, Italia. Isterinya menjadi suster dan dihormati sebagai ‘santa’ juga.

Itulah renungan harian Katolik Jumat, 21 November 2025. Semoga Tuhan Memberkati!

Renungan Harian Katolik Hari Ini 20 November 2025

Bacaan I: 1 Mak. 4:36-37,52-59

Mazmur Tanggapan: 1 Taw. 29:10,11abc,11d-12a,12bcd

Bacaan Injil: Luk. 19:45-48

Renungan Hari Ini: Gereja sebagai Rumah Doa

Doa Penutup

Pesta Maria Dipersembahkan Kepada Allah

Santo Nikolo Giustiniani