Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menganggarkan Rp 174 miliar untuk Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2026. Anggaran tersebut juga untuk membayar sisa utang ke BPJS Kesehatan sebesar Rp 46 miliar.
“Kurang lebih Rp 174 miliar anggaran UHC untuk tahun 2026. Termasuk utang ke BPJS sekitar Rp 46 miliar, dan di dalamnya diasumsikan dana sharing Pemprov dibayar ke Bone,” ujar Plt Kadis Kesehatan Bone drg. Yusuf Tolo kepada infoSulsel, Selasa (2/12/2025).
Yusuf mengatakan, Pemkab Bone di tahun 2026 belum bisa menerapkan UHC dengan layanan Non Cut Off yang langsung aktif setelah didaftarkan. Sebab, masih ada beberapa hal harus dipersiapkan seperti keaktifan minimal 80%.
“Layanannya masih menerapkan UHC Cut Off, dan belum bisa non cut off yang didaftar langsung aktif. Karena kita harus mulai dari 0 kembali, kita persiapkan anggarannya, lunasi utangnya dan kita kejar keaktifan min 80%, seperti itu peta jalan yang harus dilewati,” katanya.
“Sekarang masih tetap cut off yang jalan, yang didaftar tidak langsung aktif. Tetapi kita tetap target UHC Istimewa,” sambung Yusuf.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan menyampaikan, dalam dokumen KUA PPAS tahun anggaran 2026 yang disepakati dengan TAPD tertuang anggaran sebesar Rp 174 miliar untuk UHC. Anggaran ini dinyatakan cukup untuk memenuhi MoU UHC tahun 2026.
“Anggarannya Rp 174 miliar, yang kita tetap mendorong pemerintah daerah agar ke depan bisa menggunakan UHC non cut off. Kita tidak menginginkan masyarakat Bone lambat dilayani karena persoalan seperti ini, dan semoga tidak ada kejadian seperti itu,” ucapnya.
Untuk diketahui, UHC Non Cut Off adalah layanan kesehatan gratis dari BPJS di mana masyarakat yang baru terdaftar bisa langsung menggunakannya tanpa harus menunggu masa aktif dengan hanya menunjukkan KTP atau KK. Sistem layanan UHC Non Cut Off ini sudah diberlakukan Pemkab Bone sejak tahun 2023 lalu.
Hanya saja, di awal tahun 2025 pihak BPJS menghentikan layanan tersebut karena pihak Pemkab Bone belum membayar tagihan sebesar Rp 65 miliar pada tahun 2024 lalu. Utang tersebut menyeberang di tahun 2025 dan hanya terbayarkan Rp 15 miliar sehingga tersisa Rp 46 miliar.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
