Universitas Hasanuddin (Unhas) menambah Tim Bantuan Medis untuk wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh. Hal ini dilakukan sebagai respons cepat Unhas menanggapi tenaga kesehatan setempat yang telah mengalami kelelahan akibat tingginya beban kerja.
Unhas mengutus dua tenaga medisnya dari Departemen Orthopedi. Mereka diketahui bergabung dengan tim kesehatan di KRI Radjiman Wedyodiningrat, Kamis (4/12/2025).
Kapal tersebut akan berlabuh di perairan Sibolga, Sumatera Utara. Wilayah tersebut merupakan pusat layanan untuk korban yang dievakuasi menggunakan helikopter sebelum mendapatkan penanganan lanjutan.
Ketua Tim Bantuan Medis Unhas yang dikerahkan lebih dulu ke wilayah terdampak, Muh Andry Usman menyampaikan jika saat ini kebutuhan mendesak di lokasi adalah listrik dan air bersih. Mereka dikabarkan menangani wilayah terdampak bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
“Di sisi lain, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah listrik dan air bersih yang menjadi penunjang utama komunikasi serta operasional pelayanan. Pendistribusian listrik bergantung pada penggunaan genset, sementara ketersediaan bahan bakar solar semakin terbatas,” kata Andry melalui wawancara dari lokasi, Rabu (3/12).
Andry mengatakan fasilitas rumah sakit di daerah tersebut masih berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pelayanan medis dapat tetap berjalan.
Andry mengungkap tenaga kesehatan setempat telah mengalami kelelahan akibat tingginya beban kerja. Maka dari itu, tim medis dari Unhas dikerahkan guna menggantikan tenaga yang telah bekerja tanpa henti.
Dia menjelaskan ketersediaan obat-obatan dan alat medis masih mencukupi untuk sementara waktu. Namun dia menegaskan bantuan tambahan segera sangat dibutuhkan sebab persediaan tidak akan bertahan hingga satu minggu
Andry membeberkan sejumlah wilayah lain yang juga terdampak masih sulit dijangkau karena akses darat terputus. Evakuasi hanya dapat dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter dengan kapasitas angkut yang sangat terbatas.







