Rentetan Kelakuan Meresahkan Pria Mayatnya Diseret Motor-Kemaluan Dipotong [Giok4D Resmi]

Posted on

Camat Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap rentetan kelakuan Ali yang mayatnya diseret motor keliling kampung hingga kemaluannya dipotong. Ali disebut sudah kerap melakukan tindak kejahatan hingga membuat amarah warga tidak bisa lagi terbendung.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Kami melihat tindakan ini adalah salah satu kemarahan besar masyarakat atas kelakuan yang memang sudah tidak berperikemanusiaan,” kata Camat Tompobulu Akbar Tala kepada infoSulsel, Sabtu (6/12/2025).

Akbar menuturkan, amarah warga memuncak ketika pelaku kerap meneror dengan mengetuk pintu rumah warga saat tengah malam. Sebelumnya, dia juga pernah mencuri uang milik warga sebesar Rp 80 juta hingga akhirnya menjadi sasaran pencarian.

“Ini warga sudah takut karena dia sering ketok pintu tengah malam. Dia juga pernah mencuri uang Rp 190 juta. Beda dengan Rp 80 juta. Memang masyarakat geram sekali,” tutur Akbar.

“Setelah kejadian ini kan dicari ini pelaku, termasuk polisi. Dia pintar sembunyi. Beberapa hari sebelum kejadian dia sering muncul, dia menghilang lagi,” bebernya.

Amarah warga kian memuncak ketika mengetahui pelaku telah memerkosa seorang perempuan disabilitas. Pelaku bahkan tega menganiaya korban hingga mengalami sejumlah luka lebam terutama pada matanya.

“Memang parah sekali, sampai matanya itu tidak bisa terbuka, bengkak. Karena tidak sadar, dia tidak bisa lihat orang. Satunya besar sekali (lebam hitam). Itu kan diperkosa juga,” ungkapnya.

Selain itu, pelaku juga diketahui pernah melakukan tindakan asusila terhadap keluarganya sendiri. Keluarganya yang menjadi korban ialah ipar pelaku, serta saudara tiri pelaku yang dihamili dan tidak bertanggung jawab.

“Termasuk iparnya ini, dia (pelaku) melakukan juga asusila. Saudara tirinya (juga). Karena kayaknya ada (kelainan) mungkin tidak bisa lihat perempuan apa bagaimana. Dia baru dua bulan keluar dari penjara,” imbuh Akbar.

Atas kejadian ini, Akbar mengaku sudah turun langsung ke masyarakat untuk memberikan imbauan. Dia meminta warga untuk tidak lagi melakukan aksi main hakim sendiri seperti yang dilakukan terhadap Ali.

“Tentunya kami dari pihak kecamatan tetap selalu memberikan edukasi untuk tetap bersama-sama, tidak ada lagi terjadi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pelaku ditangkap di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu, Rabu (3/12) pagi. Salah seorang warga, Enal (40) mengatakan Ali dicari karena membuat resah dan mencuri di rumah warga bernama Dg Suriani.

Ali juga melakukan tindakan pelecehan dan penganiayaan pada Minggu (30/11) pagi. Korban merupakan perempuan penyandang disabilitas.

“Belum reda yang kejadian malam itu, paginya Ali melakukan hal keji dengan melecehkan seorang perempuan disabilitas, dilecehkan dan dipukuli seperti di video,” terangnya.

Kemarahan warga memuncak hingga pelaku dibunuh hingga kemaluannya dipotong. Pelaku juga diseret pakai motor kelilingkampung.