Seorang narapidana (napi) berinisial NT melarikan diri dari Lapas Kelas IIB , Papua Tengah. NT kabur usai memanjat tembok lapas menggunakan selimut.
Peristiwa itu terjadi di Lapas Kelas IIB Nabire pada Minggu (7/12) sekitar pukul 10.40 WIT. Napi yang hendak kabur awalnya dua orang namun satu di antaranya dicegat petugas.
“Iya, dua percobaan (melarikan diri). Satu yang berhasil kabur, satunya berhasil diamankan,” kata Kalapas Kelas IIB Nabire Dodi Wijaya kepada infocom, Selasa (8/12/2025).
Dodi menjelaskan, kejadian ini bermula saat sejumlah napi yang beragama Kristen melakukan ibadah di gereja. Pelaku diduga memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri.
“Jadi kondisi begini, kemarin itu kita fokus di kegiatan gereja, karena kan mayoritas di Lapas Nabire memang Nasrani. Jadi memang semuanya di gereja,” katanya.
Napi NT pun mengajak rekannya sesama penghuni lapas untuk kabur setelah kembali dari gereja. Rencana pelarian kedua napi itu terpantau CCTV hingga petugas menuju lokasi.
“NT ini mengajak salah satu temannya untuk ikut. NT ini berhasil kabur sementara salah satu rekannya berhasil kita cegah saat berusaha melarikan diri,” bebernya.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku memanfaatkan papan hasil perbaikan pagar yang disimpan tukang di sekitar lokasi. Kayu itu disandarkan pelaku ke tembok hingga bisa melintasi pagar.
“Kita ini sedang melakukan perbaikan dari sisi tembok pagar yaitu perbaikan kawat berduri diganti dengan kawat silet. Terus adanya kayu di sekitar tembok itu digunakan sebagai mal tiang,” ujarnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Dodi mengaku papan itu memang tidak sempat diamankan sebelumnya karena rencananya masih akan dipakai pada Senin (8/12). Namun papan itu justru dimanfaatkan pelaku untuk kabur.
“Kayu tersebut baru dilepas karena tukang ini mau menyusun batu bata. Nah kelalaiannya ada di situ. Kayu ini karena mau digunakan pada hari Senin, tukang ini tidak langsung dikeluarkan, tetapi disimpan di situ,” tuturnya.
“Nah mereka menggunakan itu, menggunakan kayu tersebut untuk panjat. Yang pertama berhasil naik dengan dibantu dengan selimut. Nah itu sudah ketahuan pada saat itu,” jelasnya.
Dodi menuturkan, petugas sempat melakukan pengejaran terhadap NT setelah meloncat keluar dari pagar lapas. Namun keberadaan NT tidak diketahui begitu sudah masuk ke permukiman penduduk.
“Langsung dikejar namun berhasil melarikan diri. Dia langsung loncat, kita sempat ada aksi kejar-kejaran, tapi yang bersangkutan sudah masuk ke area penduduk,” pungkasnya.







