3 Karyawan Kafe di Parepare yang Viral Hina Penyandang Disabilitas Minta Maaf

Posted on

Tiga karyawan kafe di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga menghina penyandang disabilitas lewat konten video akhirnya minta maaf. Mereka mengakui kesalahannya sudah membuat penyandang disabilitas tersinggung.

Permohonan maaf disampaikan 3 karyawan kafe itu di ruang Humas Polres Parepare pada Kamis (18/12/2025). Ketiga karyawan itu meminta maaf di depan para anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Parepare.

“Dengan niat hati yang murni, kami menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam terkait video konten yang kami unggah di akun sosial media kami. Yang menyinggung atau melukai perasaan pihak-pihak yang terkait dalam video,” tutur salah seorang karyawan bernama Riski dalam video yang diterima infoSulsel, Jumat (19/12/2025).

Dia mengaku tidak bermaksud menghina atau merendahkan penyandang disabilitas. Riski mengaku menyesal telah membuat konten yang melukai hati penyandang disabilitas.

“Kami menyadari bahwa konten ini seharusnya tidak dibuat dengan menjaga perasaan dari pihak-pihak yang terkait dalam konten kami,” katanya.

Riski mengatakan, kejadian itu menjadi pelajaran bagi mereka untuk lebih bijak dalam membuat konten. Dia menyampaikan permohonan maaf kepada penyandang disabilitas dan semua pihak yang merasa tersinggung.

“Sekali lagi, kami minta maaf dengan sangat tulus kepada teman-teman disabilitas baik di kota Parepare atau di seluruh Indonesia dan semua pihak yang terkait. Semoga kami mendapat pintu maaf atas perbuatan kami,” ujarnya.

Anggota PPDI Parepare, Rani mengatakan menerima permintaan maaf dari 3 karyawan kafe tersebut. PPDI Parepare pun mencabut laporannya dan memilih berdamai.

“Kami menerima permintaan maaf dari mereka yang membuat konten. Sekali lagi tolong jangan diulangi lagi ya,” ujarnya.

Rani menegaskan, konten itu perlu menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak merendahkan penyandang disabilitas. Dia melaporkan konten itu ke polisi agar ada efek jera dan tidak terulang lagi.

“Ini sebagai pelajaran biar ada efek jeranya. Karena kalau ini dianggap biasa, pasti yang lain berbuat lagi, tidak ada yang kapok. Makanya kami laporkan,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Polres Parepare, Aiptu Erwin membenarkan masalah soal konten karyawan kafe yang diduga menghina penyandang disabilitas sudah damai. Erwin mengatakan kedua pihak dimediasi di ruang Humas Polres.

“Iya sudah minta maaf. Sudah damai,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, video konten 3 karyawan kafe di Parepare memperagakan gaya seperti penyandang disabilitas beredar di media sosial. Konten itu menuai kecaman dari PPDI Parepare karena dinilai menghina difabel.

“Ini sangat salah. Karena ini merendahkan dan penghinaan bagi kami,” ungkap salah seorang anggota PPDI Parepare, Rani kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

Dari video berdurasi 35 info yang diterima infoSulsel, tampak ada 3 orang yang memperagakan penyandang disabilitas. Masing-masing 2 wanita dan 1 pria.

Ketiga pemeran itu memperagakan 3 gaya penyandang disabilitas. Ada yang memakai kacamata hitam seolah-olah tunanetra dan ada 2 seolah-olah tuna daksa.

Ketiga pemeran itu tampak memperebutkan satu gelas minuman yang diletakkan di lantai. Konten itu dibuat untuk mempromosikan produk minuman dari salah satu kafe.

Dikonfirmasi terpisah, Humas Polres Parepare, Aiptu Erwin membenarkan masalah soal konten karyawan kafe yang diduga menghina penyandang disabilitas sudah damai. Erwin mengatakan kedua pihak dimediasi di ruang Humas Polres.

“Iya sudah minta maaf. Sudah damai,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, video konten 3 karyawan kafe di Parepare memperagakan gaya seperti penyandang disabilitas beredar di media sosial. Konten itu menuai kecaman dari PPDI Parepare karena dinilai menghina difabel.

“Ini sangat salah. Karena ini merendahkan dan penghinaan bagi kami,” ungkap salah seorang anggota PPDI Parepare, Rani kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

Dari video berdurasi 35 info yang diterima infoSulsel, tampak ada 3 orang yang memperagakan penyandang disabilitas. Masing-masing 2 wanita dan 1 pria.

Ketiga pemeran itu memperagakan 3 gaya penyandang disabilitas. Ada yang memakai kacamata hitam seolah-olah tunanetra dan ada 2 seolah-olah tuna daksa.

Ketiga pemeran itu tampak memperebutkan satu gelas minuman yang diletakkan di lantai. Konten itu dibuat untuk mempromosikan produk minuman dari salah satu kafe.