Gusnar Ismail Tetapkan UMP Gorontalo 2026 Naik 5,7% Jadi Rp 3,4 Juta

Posted on

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail resmi menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo tahun 2026 sebesar Rp 3.405.144. Angka ini mengalami kenaikan 5,7% atau bertambah Rp 183.413 dibandingkan UMP tahun 2025 yang berada di angka Rp 3.221.731.

“UMP tahun 2026 Provinsi Gorontalo berada pada angka Rp 3.405.144 kenaikan sebesar 5,7 persen,” kata Gusnar Ismail saat dikonfirmasi infocom, Senin (22/12/2025).

Dia mengatakan kenaikan UMP tersebut berdasarkan nilai alfa pada angka 0,7. Gusnar mengungkapkan tahun lalu UMP Gorontalo sebesar Rp 3.221.731 dan tahun ini mengalami kenaikan sekitar Rp 183.413.

“Saya ulangi lagi UMP Gorontalo tahun 2026 sebesar Rp 3.405.144. Bila dibandingkan dengan UMP tahun 2025 Rp 3.221.731 maka tahun 2026 terdapat kenaikan kurang lebih Rp 183.413,” jelasnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Wardoyo Pongoliu menambahkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil persetujuan bersama dengan dewan pengupahan. Dia memastikan UMP Gorontalo 2026 telah disahkan.

“Penetapan itu sudah atas usulan dewan pengupahan,” kata Wardoyo yang dikonfirmasi terpisah.

Wardoyo menuturkan dewan pengupahan telah melakukan rapat prapleno dan pleno usulan UMP Gorontalo 2026. Dalam rapat tersebut, ada tiga rekomendasi dewan pengupahan untuk UMP Gorontalo.

“Maka dari dewan pengupahan ada tiga rekomendasi kepada gubernur yang pertama unsur pekerja itu merekomendasikan kenaikan diangka alfanya 0,9 persen dan unsur pengusaha itu merekomendasikan angkanya 0,5 atau kenaikan 4,6 persen,” bebernya.

Dia menuturkan dari rekomendasi tersebut, gubernur Gorontalo memiliki pertimbangan tersendiri dalam menetapkan UMP. Kata dia, pertimbangan itu melalui pemenuhan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), responsif dan kondisi struktur ekonomi Gorontalo.

“Jadi, pak gubernur mengambil beberapa pertimbangan bahwa pemenuhan KHL lalu responsif, kondisi struktur ekonomi Gorontalo dan beberapa faktor lain yang menganggap bahwa 0,7 atau 5,7 persen itu adalah angka cukup realistis dan bisa dilaksanakan,”pungkasnya.