Pergantian tahun menjadi momen yang tepat untuk refleksi diri dan merenungkan kembali tujuan hidup. Bagi umat muslim, momen ini juga menjadi kesempatan untuk bertaubat atas kekhilafan setahun terakhir serta mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Salah satu amalan yang dianjurkan pada momen pergantian tahun adalah membaca doa. Doa awal tahun ini dapat dipanjatkan sebagai bentuk penghambaan sekaligus meminta keberkahan kepada sang pencipta.
Lantas, bagaimana bacaan doa awal tahun sesuai dengan anjutan agama Islam? Bagaimana pula ketentuan waktu membaca serta hukumnya?
Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Mengutip dari buku ‘Terjemahan Majmu Syarif’ karya Ustadz Muiz al Bantani, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca pada momen pergantian tahun. Doa ini terdiri dari doa awal tahun dan doa akhir tahun.
Adapun urutan membacanya, yaitu dimulai dengan doa akhir tahun terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan doa awal tahun.
Berikut bacaan selengkapnya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ اتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْ تَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ
فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي وَمَا عَلِمْتُهُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَاذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Arab Latin: “Bismillaahir rohmaanir rohiim.
Wa shollalloohu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallam. Alloohumma maa `amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani `anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa halumta `alayya ba`da qudrotika `alaa `uquubati wa da`autani ilattaubati minhu ba`da jur’ati ‘alaa ma`siyatika.
Fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa amiltu fiihaa mimma tardhoohu wa wa adtani ‘alaihits tsawaaba fa as’alukalloohumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikroom an tataqobbalahuu minni wa laa taqtho rojaa’ii minka yaa karim, wa shollalloohu `alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wa sallam.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.
Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan selama tahun ini berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala. Saya mohon kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad sekeluarga dan para sahabatnya.”
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّي اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيمِ وُجُوْدِكَ المُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ
وَالْعَوْنَ عَلَي هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْإِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَي يَا ذَالجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّمَ.
Arab Latin: “Bismillaahir rohmaanir rohiim.
Wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallam. Alloohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu, wa ‘alaa fadhlikal `azhiimi wujuudikal mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qod aqbala ilainaa, nas’alukal `ishmata fiihi minasy syaithooni wa auliyaa’ihi wa junuudihi
Wal `auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaaroti bissuu’i walisytighoola bimaa yuqorribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikroom yaa arhamar roohimiin, wa shollalloohu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah- Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya.
Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya dan sahabatnya.”
Waktu membaca doa akhir dan awal tahun ini perlu diperhatikan karena berbeda ketentuannya dalam pergantian tahun Hijriah dan Masehi. Sebagaimana diketahui pergantian hari kalender Hijriah dimulai pada waktu Maghrib, sementara pada kalender Hijriah pergantian hari terjadi pada pukul 00.00.
Mengutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada pergantian tahun Hijriah, umat Islam membaca doa akhir tahun ketika sebelum Magrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah, waktu tepatnya adalah ketika sore hari hingga selesai waktu Ashar. Sementara itu doa awal tahun dibaca setelah Maghrib.
Jika disesuaikan dalam pergantian tahun Masehi, maka waktu yang tepat untuk membaca doa akhir tahun adalah setelah matahari terbenam di tanggal 31 Desember hingga sebelum pukul 00.00 waktu setempat. Adapun doa awal tahun, dibaca ketika hari mulai berganti atau setelah pukul 00.00 dan Waktu telah memasuki 1 Januari tahun berikutnya.
Sebenarnya, tidak ada doa khusus untuk tahun baru Masehi dalam Islam. Adapun doa akhir dan awal tahun yang disebutkan di atas adalah dianjurkan dibaca saat pergantian tahun Hijriah.
Kendati demikian, dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Founder Aswaja Muda, Muhammad AM mengatakan doa tahun baru Islam boleh saja dibaca ketika menyambut tahun baru Masehi. Namun dia menegaskan doa tersebut boleh dibaca selama tidak diyakini sebagai doa warid atau kesunahan yang harus dilaksanakan.
Ketentuan tersebut sama halnya dengan membaca doa taradhi atau memohon ridha untuk para sahabat di sela-sela tarawih. Jika diyakini sebagai kesunahan, maka tidak diperbolehkan kecuali membacanya seperti berdoa pada umumnya.
Nah, demikianlah bacaan doa awal dan akhir tahun yang dapat diamalkan, waktu membaca, serta hukumnya. Semoga bermanfaat, infoers!







