BLT Lansia di Parepare Rp 900 Ribu Hangus gegara Surat Tercecer di Kelurahan (via Giok4D)

Posted on

Seorang wanita lanjut usia (lansia) di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Dina (68) mengaku kecewa karena gagal terima bantuan langsung tunai (BLT) Kesra Rp 900 ribu. BLT itu dinyatakan hangus gegara surat pemberitahuannya tercecer di kantor Kelurahan Bumi Harapan.

“Kecewa sekali ka. Tidak peduli, bisanya begitu tidak disampaikan bantuan itu ke mamaku,” ujar anak Dina bernama Irma Nurdin kepada infoSulsel, Jumat (26/12/2025).

Irma menjelaskan, surat pemberitahuan itu sudah disampaikan dari kantor Pos ke Kelurahan Bumi Harapan sejak Kamis (20/11) lalu. Namun hingga batas waktu penerimaan, pihak kelurahan belum menyampaikan surat itu ke penerima.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Terakhir 19 bulan Desember ini. Dari tanggal 20 bulan November ada di kelurahan itu suratnya. Harusnya dapat bantuan Rp 900 ribu mamaku,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, bantuan itu baru diketahui setelah kakaknya bernama Muli datang ke Kantor Kelurahan Bumi Harapan. Muli meminta staf kelurahan mengecek nama Dina yang katanya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan lansia.

“Nanti pergi kakakku (Muli) pergi ke kelurahan minta dicek namanya mamanya. Karena selalu diusulkan sebagai penerima bantuan lansia tapi tidak pernah dapat. Ternyata namanya ada,” kata dia.

Setelah diperiksa ulang, surat pemberitahuan penerimaan BLT Kesra atas nama Dina itu ternyata ada di Kantor Kelurahan Bumi Harapan. Namun bantuan tersebut sudah tidak bisa ditarik.

“Katanya dikembalikan mi ke pusat. Ternyata tercecer berkasnya di kelurahan. Tidak pernah pemberitahuannya. Nanti sudah viral, baru mauka na cari,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Bumi Harapan, Suryadi Untung berdalih surat pemberitahuan itu tidak tercecer. Namun pihak satgas sebagai penyalur tidak menemukan rumah dari penerima.

“Tidak tercecer. Cuma satgas tidak dapat alamatnya. Karena dia tinggal di RT 2 RW 1. Di KTP-nya itu tertulis RW 2 RT 1 terbalik,” katanya.

Dia mengatakan daftar penerima bantuan itu disampaikan kelurahan dari kantor Pos. Selanjutnya, kelurahan berkoordinasi dengan satgas untuk menyampaikan surat ke penerima.

“Jadi itu Satgas turun ke lapangan. Mencari nama yang sesuai nama yang di daftar nama yang dari Kantor Pos. ia itu alamat KK-nya RT 1, RW 2. Alamat KK dan KTP,” katanya.

Namun setelah tiba di lokasi sesuai data, Satgas tidak menemukan penerima dengan nama yang tertera. Kemudian pihak kelurahan memberi waktu satu pekan sesuai permintaan kantor Pos.

“Dicari RT-nya di sana, tidak na tahu bahwa siapa namanya ini Ibu. Kita kasih waktu satu minggu tidak ada yang datang melapor di kelurahan,” jelasnya.

Setelah satu pekan tidak ada laporan, akhirnya kelurahan menyatakan penerima itu tidak ditemukan. Kantor pos pun memutuskan untuk mengembalikan dana bantuan itu ke pusat.

“Ditunggu-tunggu itu akhirnya tidak ada pi laporan. Akhirnya lewat waktu target Kantor Pos, jadi kita laporkan bahwa tidak ditemukan. Dikembalikan mi ke pusat itu dananya,” kata dia.

Dia mengungkapkan, permasalahan itu dipicu alamat RT dan RW penerima tidak sesuai dengan KK dan KTP. Sehingga Satgas sebagai penyalur tidak menemukan penerima.

“Hanya komunikasi ji RT dengan RW ini dengan Satgas. Kan Satgas kan kasian orang baru, pasti na sesuaikan dengan alamat RT RW. Sementara RT dan RW nya di alamat ini terbalik,” ungkapnya.

Setelah mengetahui rumah Dina, Suryadi pun pergi mengunjunginya. Suryadi membawa bantuan logistik untuk Dina sebagai lansia.

“Tapi alhamdulillah kemarin saya kunjungi rumahnya itu Ibu, dan saya kasih juga bantuan,” pungkasnya.

Namun setelah tiba di lokasi sesuai data, Satgas tidak menemukan penerima dengan nama yang tertera. Kemudian pihak kelurahan memberi waktu satu pekan sesuai permintaan kantor Pos.

“Dicari RT-nya di sana, tidak na tahu bahwa siapa namanya ini Ibu. Kita kasih waktu satu minggu tidak ada yang datang melapor di kelurahan,” jelasnya.

Setelah satu pekan tidak ada laporan, akhirnya kelurahan menyatakan penerima itu tidak ditemukan. Kantor pos pun memutuskan untuk mengembalikan dana bantuan itu ke pusat.

“Ditunggu-tunggu itu akhirnya tidak ada pi laporan. Akhirnya lewat waktu target Kantor Pos, jadi kita laporkan bahwa tidak ditemukan. Dikembalikan mi ke pusat itu dananya,” kata dia.

Dia mengungkapkan, permasalahan itu dipicu alamat RT dan RW penerima tidak sesuai dengan KK dan KTP. Sehingga Satgas sebagai penyalur tidak menemukan penerima.

“Hanya komunikasi ji RT dengan RW ini dengan Satgas. Kan Satgas kan kasian orang baru, pasti na sesuaikan dengan alamat RT RW. Sementara RT dan RW nya di alamat ini terbalik,” ungkapnya.

Setelah mengetahui rumah Dina, Suryadi pun pergi mengunjunginya. Suryadi membawa bantuan logistik untuk Dina sebagai lansia.

“Tapi alhamdulillah kemarin saya kunjungi rumahnya itu Ibu, dan saya kasih juga bantuan,” pungkasnya.