Sebanyak 12 kabupaten dan kota di (Sulsel) berpotensi dilanda hujan deras menjelang pergantian tahun. Ancaman cuaca ekstrem untuk 12 daerah tersebut ada yang berstatus waspada, siaga hingga awas.
Hal itu berdasarkan rilis peringatan dini curah hujan tinggi (PDHCT) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar. Sebanyak 12 daerah di Sulsel berpotensi hujan deras dimulai 21 hingga 31 Desember 2025.
“Ini sangat rawan terhadap terjadinya banjir bandang dan longsor, termasuk juga yang patut diwaspadai ada beberapa daerah masuk status siaga berdasarkan rilis dari BMKG,” ungkap Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada infoSulsel, Minggu (28/12/2025).
Adapun wilayah terdampak peringatan dini curah hujan tinggi, di antaranya Makassar, Bone, Bantaeng, Barru, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng dan Takalar. Seluruh daerah rawan diimbau untuk mengantisipasi potensi bencana alam.
“Semua perangkat BPBD provinsi maupun kabupaten dan kota masuk siap siaga. Kita telah membentuk posko-posko kedaruratan. Kita juga sudah mendistribusikan buffer stock logistik di semua kabupaten dan kota,” tuturnya.
BPBD Sulsel juga menyalurkan perahu ke sejumlah daerah. Mobil tangki air bersih juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi bencana alam yang bisa mengganggu kebutuhan warga.
“Kita tidak bisa juga menutup kemungkinan daerah lain yang tidak berada di status ini tidak menjadi perhatian. Karena kemungkinan bahkan ada kejadian bukan pada status ini tetap bisa menimbulkan longsor,” jelas Amson.
Berdasarkan rilis BMKG Wilayah IV, berikut daftar 12 kabupaten dan kota beserta sebaran kecamatannya yang berpotensi hujan deras menjelang tahun baru:
Sebanyak 9 daerah Sulsel masuk kategori status ‘waspada’ cuaca ekstrem dengan curah hujan 150-200 milimeter (mm). Daerah terdampak adalah Bantaeng, Barru, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Sinjai, Soppeng dan Takalar. Berikut selengkapnya:
Daerah yang masuk status siaga curah hujannya berkisar 200 mm-300 mm. Sebanyak 8 kabupaten dan kota masuk dalam status siaga peringatan dini curah hujan tinggi, di antaranya Makassar, Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Bone, Soppeng dan Takalar. Berikut rinciannya:
Sebanyak 3 kabupaten di Sulsel masuk kategori awas cuaca ekstrem dengan curah hujan di atas 300 mm, yakni Barru, Maros, dan Pangkep. Berikut daftarnya:
BPBD Sulsel juga melaporkan ada 5 kabupaten yang masuk status awas gelombang tinggi hingga akhir tahun 2025. Masyarakat khususnya nelayan diimbau menunda aktivitas di perairan untuk sementara waktu.
“Ada di Barru, Maros dengan Pangkep, terus yang dimaksud tadi status ‘awas’ itu khusus daerah pesisirnya termasuk Takalar dan pesisir Jeneponto,” ungkap Amson.
Amson menyarankan agar aktivitas pelayaran ditunda sementara waktu. Pasalnya ancaman gelombang tinggi berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
“Ini memang sangat rawan gelombang tinggi. Kami sangat mengharapkan aktivitas nelayan untuk melaut dan yang berkaitan dengan perairan sedapat mungkin ditunda, karena memang tidak memungkinkan, seperti penyeberangan,” paparnya.
Ancaman gelombang tinggi itu berpotensi disertai dengan kecepatan angin mencapai 14 knot dengan tinggi gelombang diperkirakan mencapai 3 meter. Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga 31 Desember 2025.
“Jadi tanggal 20 sampai 31 itu Dasarian III. Jadi diprediksi ada status awas di situ. Tapi memang prediksi per 3 hari kemarin khusus untuk tinggi gelombang dan daerah pesisir kita juga status awas,” jelas Amson.







