Tak Diusulkan Pemkot, 1.000 Guru di Parepare Gagal Terima Tunjangan Profesi

Posted on

Sebanyak 1.000 lebih guru di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), gagal menerima tunjangan profesi guru (TPG). Kondisi ini terjadi karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tidak melakukan pembaruan data ke Kementerian Keuangan.

“Kami sangat kecewa. Karena ini kan TPG hak kami sebenarnya. Kami sudah harap akan cair ternyata tidak,” cetus seorang guru berinisial AR kepada infosulsel, Selasa (30/12/2025).

Ia menjelaskan, total hak tunjangan guru yang semestinya diterima nilainya bisa mencapai dua kali gaji pokok. Pasalnya, TPG terdiri dari gaji 13 dan Tunjangan Hari Raya (THR).

“Sebesar gaji pokok dikali 2. Kalau kayak saya 6 jutaan lebih, kalau guru senior tembus Rp8-9 jutaan,” ungkapnya.

AR mengaku kecewa dengan kelalaian Disdikbud yang tidak mengurus TPG itu dengan baik. Menurutnya, TPG gagal cair karena pihak Disdikbud tidak mengonfirmasi permintaan perbaruan data.

“Harusnya dinas pendidikan yang bertanggung jawab. Karena dia ji yang harus mengusulkan. Ada suratnya bulan Mei dan September 2025,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kadis Dikbud Parepare Makmur berdalih pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan data saat diminta oleh Kementerian Keuangan pada Mei 2025 lalu. Menurutnya, Kementerian Keuangan bahkan sudah menetapkan Parepare sebagai calon penerima TPG pada Juni 2025.

“Di bulan September, tanggal 24 September kembali ada lagi surat untuk memperbaharui data yang ada. Saya langsung disposisi juga ke kabid beserta dengan staf yang mengelola itu, yang menangani,” katanya.

“Nah, sejak itu saya tongkrongi sampai dengan 7 Oktober karena ada batasan karena ini pekerjaan dari tahun ke tahun dikerjakan Ikhsan (operator), bukan pekerjaan baru. Begitu dia sampaikan ke saya bahwa aman, tidak ada masalah,” katanya.

Saat pengumuman daftar penerima TPG, Kota Parepare justru tidak tercantum dalam SK yang diterbitkan Kementerian Keuangan. Makmur menjelaskan letak masalahnya pada pihak operator yang tidak menginput pembaharuan data.

“Operator cuma jawab bilang, saya tidak upload kembali karena merasa bahwa kita sudah dapat di bulan Juni. Ada informasi dia dapat bahwa kalau sudah ter-ACC di bulan Juni, maka di September ini itu yang dia tidak lakukan,” pungkasnya.