Pendaki Gunung Binaiya Ditemukan Tewas di Sungai Yahe, Jenazah Dievakuasi

Posted on

Pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauzi (27) ditemukan tewas di Sungai Yahe di kawasan , Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, usai sempat hilang 22 hari. Jenazah pendaki asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu dievakuasi dari kedalaman 70 meter dari lembah sungai tersebut.

“Informasinya sedang dalam proses evakuasi, jadi sore hingga jelang malam itu (diangkat jasad) dari bawah lembah air terjun Sungai Yahe. Kedalamannya sekitar 70-80 meter,” kata Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Deny Rahadi kepada infocom, Minggu (18/5/2025).

Deny menyebut, jasad Firdaus sudah berhasil diangkat tim SAR pecinta alam Maluku bersama masyarakat adat. Dia mengatakan, informasi terakhir jasad Firdaus sementara dievakuasi menuju jalur pendakian Nasapeha.

“Kemungkinan sudah terangkat, karena informasi terakhir diterima (jasad Firdaus) sudah digotong secara bergilir menuju jalur pendakian Nasapeha,” jelasnya.

Jasad Firdaus kemudian dibawa secara estafet melewati tiga shelter pendakian sebelum tiba di Desa Piliana. Deny memperkirakan kalau tidak ada kendala cuaca akan tiba malam nanti.

“Selanjutnya ditandu secara estafet menuju Shelter 3 Manukupa, Shelter 2 Aimoto, Shelter 1 Yamitala hingga menuju Desa Piliana,” beber Deny.

“Hanya perkiraan bisa sampai sore atau malam di Desa Peliana, kita doakan semoga tidak ada kendala cuaca apalagi ditambah medannya juga cukup terjal. Di Peliana ada keluarganya juga almarhum yang menunggu,” jelasnya.

Deny menuturkan pihaknya belum bisa memastikan atau menduga penyebab Firdaus tewas. Dia mengatakan, kepastian kematian bisa disampaikan kalau ada dukungan medis.

“Kita belum bisa menduga apalagi memastikan kan bahwa (almarhum Firdaus) meninggal dunia disebabkan karena apa. Kalau memang ada hasil forensik atau medis baru bisa dipastikan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, jasad Firdaus ditemukan di Sungai Yahe pada Sabtu (17/5) pukul 14.30 WIT. Tim SAR pecinta alam Maluku awalnya menyusuri Sungai Yahe dari hulu ke hilir.

“Di tengah penyusuran itu lalu ditemukan jasad Firdaus. Tim SAR kemudian menghubungi posko induk di Desa Piliana melalui radio komunikasi,” kata Koordinator Tim SAR Relawan Pecinta Alam Maluku, M Nazir Rumra kepada infocom, Sabtu (17/5).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *