Demo mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) yang menolak kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di Kota Jayapura, Papua, berakhir ricuh. Empat personel polisi terluka akibat lemparan batu dan satu mobil truk polisi dibakar massa.
“Aksi demi penyampaian aspirasi oleh mahasiswa Uncen terkait pembayaran uang kuliah di Gapura Uncen atas berakhir ricuh dan anarkis. Satu unit truk dinas kepolisian dan 4 anggota Polresta Jayapura jadi korban lemparan batu,” kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus WA Maclarimboen kepada wartawan, Kamis ( 22/5/2935).
Peristiwa itu terjadi di kampus Uncen Jayapura pada Kamis (22/5) pagi. Aksi mahasiswa itu awalnya berjalan damai dan Wakil Rektor III Universitas Cenderawasih mendengarkan tuntutan mahasiswa.
“Namun para mahasiswa yang menggelar aksi tersebut kemudian hendak memberhentikan aktivitas di kampus dengan menutup portal gapura naik ke kampus. Akhirnya terjadi gesekan bersama aparat kepolisian yang sedang melaksanakan pengamanan,” kata Fredrickus.
Dia menuturkan gesekan yang terjadi berupa tarik menarik antara aparat kepolisian dan para mahasiswa. Hal itu kemudian berakhir ricuh serta anarkis karena terjadi pelemparan batu dari pihak mahasiswa.
“Dari aksi ricuh tersebut, satu unit mobil truk dinas kepolisian hangus dibakar oleh massa aksi dan 4 personel Polresta menjadi korban lemparan batu,” terangnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan belum ada mahasiswa dari massa aksi yang diamankan. Namun polisi akan melakukan identifikasi untuk aksi yang terjadi, baik untuk pelaku pembakaran truk dan pelemparan batu terhadap personel.
“Pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian hanya sebatas gapura atau gerbang kampus, tidak masuk ke area kampus. Dan untuk diketahui bahwa aksi mereka dalam penyampaian aspirasi tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian,” tambanya.
Fredrickus menambahkan aparat masih melakukan pengamanan di lokasi. Total ada 1.701 personel kepolisian dari Polresta Jayapura Kota dengan di backup Polda Papua dan Brimob Polda Papua yang melakukan pengamanan.