Khotbah Idul Adha di Masjid Al Markaz Makassar, Kurban Kuatkan Kepekaan Sosial update oleh Giok4D

Posted on

Guru Besar UIN Alauddin Prof Dr Darussalam Syamsuddin MAg bertindak sebagai khatib salat Idul Adha 1446 H di Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Darussalam menekankan kurban merupakan ibadah yang menguatkan kepekaan sosial umat muslim.

“Ketika Nabi yang mulia mengatasnamakan kurbannya untuk dirinya, dan semua umatnya yang tidak mampu, beliau menegaskan ibadah kurban sebagai ibadah sosial,” ujar Darussalam dalam khotbahnya, Jumat (6/6/2025).

Darussalam menjelaskan kurban tidak diperuntukkan kepada diri sendiri dengan mendapatkan peningkatan kualitas spiritual ataupun kepuasan batin. Kurban berbicara tentang individu sebagai makhluk sosial.

“Bukan pula kesempatan buat orang kaya untuk menunjukkan kesalehan dengan harta yang dimiliki. Dengan ibadah kurban seorang muslim memperkuat kepekaan sosial terhadap sesama manusia,” jelasnya.

Dia mengatakan kepekaan sosial tersebut sejatinya merupakan ketakwaan bersama yang ingin dicapai Islam. Itu pula alasannya semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah sosial.

“Semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah sosial terhadap sesama, kenapa salat diakhiri dengan salam, kenapa puasa diakhiri dengan zakat, kenapa haji diakhiri dengan kurban,” kata Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.

“Yang ingin dicapai Islam adalah ketakwaan kolektif, ketakwaan komunal, ketakwaan bersama,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Darussalam menerangkan bahwa ibadah kurban pada dasarnya bertujuan agar terjadi interaksi sosial. Umat muslim yang mampu dapat menolong saudaranya sehingga merasakan kebersamaan.

“Ibadah kurban dimaksudkan agar terjadi sosial interaktif, yang mampu membantu saudara-saudaranya yang tidak mampu, dan yang tidak mampu merasa terayomi hasil akhirnya adalah kebersamaan, keberpihakan, dan kesetiakawanan sosial,” terang dia.

Menurutnya, kurban menjadi gambaran pemberian berharga sebagai tanda syukur dan nikmat kepada Allah SWT. Ibadah ini sekaligus meningkatkan kepedulian moral terhadap sesama.

“Karena itu, kurban yang diterima adalah binatang tertentu yang disembelih dengan niat ikhlas dan cara tertentu sesudah salat Idul Adha sampai hari-hari tasyrik berakhir,” pungkas dia.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *