Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Jumat, 13 Juni 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat dan kasih-Nya.
Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah 2 Korintus 4: 7-15; Mazmur 116: 10-11, 15-16, 17-18; Matius 5: 27-32; dan Yosua 7: 4-26.
Simak, yuk!
Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Antonius dari Padua.
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
Kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.
Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai.
Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut Tuhan hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
Dan berkatalah Yosua: “Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu!
O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang Israel lari membelakangi musuhnya?
Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?”
Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?
Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.
Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman Tuhan, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu.
Besok pagi kamu harus tampil ke muka suku demi suku dan suku yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka kaum demi kaum, dan kaum yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka keluarga demi keluarga dan keluarga yang ditunjuk oleh Tuhan harus tampil ke muka seorang demi seorang.
Dan siapa yang didapati menyimpan barang-barang yang dikhususkan itu, akan dibakar dengan api, ia dan segala sesuatu yang ada padanya, sebab ia telah melanggar perjanjian Tuhan dan berbuat noda di antara orang Israel.”
Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu menyuruh orang Israel tampil ke muka suku demi suku, maka didapatilah suku Yehuda.
Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum-kaum Yehuda, maka didapatinya kaum Zerah. Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum Zerah, seorang demi seorang, maka didapatilah Zabdi.
Ketika disuruhnya keluarga orang itu tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda.
Berkatalah Yosua kepada Akhan: “Anakku, hormatilah Tuhan, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.”
Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap Tuhan, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:
Aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.”
Lalu Yosua menyuruh orang segera pergi ke kemah itu, dan sesungguhnya, semuanya itu disembunyikan dalam kemah Akhan, dan perak itu ada di bawah sekali.
Maka mereka mengambil semuanya itu dari dalam kemah, lalu membawanya kepada Yosua dan kepada semua orang Israel, dan mencurahkannya di hadapan Tuhan.
Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.
Berkatalah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka Tuhan pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.
Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka Tuhan yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor.
Sebelum masuk biara, Antonius bernama Ferdinand. Ia lahir di Lisabon, Portugal, pada 1195.
Sejak muda tertarik pada doa, studi, serta karya rohani. Ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus di Koimbra dan ditahbiskan menjadi imam.
Terinspirasi oleh teladan para martir, ia kemudian masuk Ordo Fransiskan dan menerima nama baru: Antonius. Sebagai Fransiskan muda, ia sempat diutus ke Afrika.
Namun karena kesehatannya terganggu, ia kembali ke biara pusat dan dengan rendah hati menjalani tugas-tugas sederhana sambil tetap tekun berdoa dan belajar. Pada 1221, Antonius mengikuti kapitel di Asisi yang dipimpin langsung oleh Santo Fransiskus.
Ia diminta berkhotbah dan membuat semua orang kagum dengan kedalaman pesannya. Sejak itu, ia dikenal sebagai pujangga dan pengkhotbah ulung, diutus ke berbagai daerah seperti Prancis, Italia, dan Sisilia.
Paus Gregorius pernah mendengar khotbahnya dan memberinya gelar “Ahli Kitab Suci”. Hal tersebut karena kemampuannya menghidupkan ayat-ayat Injil dalam pengajaran yang menyentuh dan penuh cinta.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Banyak orang bertobat berkat pewartaannya. Pada usia 36 tahun, Antonius wafat di Padua tepatnya di tahun 1231.
Setelah kematiannya, banyak mukjizat dilaporkan terjadi atas doanya. Itulah kemudian Paus Pius XII menetapkannya sebagai Pujangga Gereja.
Ia menegaskan bahwa ajaran Santo Antonius berakar kuat pada Injil. Ia pun dikenal sebagai pelindung bagi mereka yang kehilangan sesuatu-terutama rahmat yang hilang karena dosa.
Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!