Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman meluncurkan Multiyears Project (MYP) 2025-2027 untuk 3 proyek besar senilai Rp 3,7 triliun. Akademisi mengapresiasi gebrakan Andi Sudirman sebagai kebijakan untuk mendorong keberlanjutan pembangunan di Sulsel.
Guru besar Unhas Prof Muhammad Isran Ramli menilai kebijakan itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dia menganggap program MYP merupakan langkah ideal dalam pengerjaan infrastruktur.
“Idealnya memang seperti itu, pengerjaan infrastruktur harus terencana dengan baik dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. Bukan tiap tahun beda-beda, lompat-lompat, nah dengan pengerjaan multiyears begini maka diyakini perencanaannya matang dan kuat yang pas nanti selesai akan terintegrasi dengan baik karena utuh dan berkelanjutan,” jelas Prof Isran dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).
Dekan Fakultas Teknis Unhas ini melanjutkan, proyek pengerjaan infrastruktur itu on the track sesuai dengan visi gubernur dan wakil gubernur. Prof Isran bahkan menganggap kebijakan gubernur Sulsel bisa menjadi percontohan.
“Bahkan saya bisa mengusulkan pengerjaan infrastruktur multiyears ini bisa jadi percontohan provinsi di Indonesia, sehingga perencanaan dan implementasi itu berjalan dengan baik yang ujungnya berdampak baik bagi pelayanan masyarakat,” ujar Prof Isran.
Sebagai informasi, MYP senilai Rp 3,7 triliun ini adalah mega proyek yang dikerjakan selama tiga tahun sejak tahun 2025 hingga 2027. Salah satu item pengerjaannya adalah infrastruktur perbaikan jalan Rp 2,5 triliun.
Selain itu ada Rp 764 miliar disiapkan untuk pembangunan jaringan irigasi baru seluas 54.000 hektare. Terakhir, Rp 500 miliar dialokasikan untuk pembangunan dua unit Rumah Sakit Regional di beberapa wilayah strategis, yakni di wilayah Luwu Raya dan di wilayah selatan tepatnya di Kabupaten Gowa.
Guru besar Unhas Prof Marsuki DEA menganggap program MYP Rp 3,7 triliun sesuatu energi tambahan untuk menggerakkan perekonomian Sulsel untuk jangka menengah-panjang. Kebijakan itu dinilai sangat tepat karena dibutuhkan dalam rangka meningkatkan arus logistik pertanian serta kapasitas produksi untuk kemandirian pangan Sulsel.
“Jalan dan irigasi menunjang percepatan laju ekonomi ke depannya di Sulsel,” ujar Prof Marsuki.
Pembangunan rumah sakit regional dalam bagian program MYP juga akan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Sulsel di daerah tertentu yang terpilih. Prof Marsuki menilai kebijakan itu mendorong pemerataan pembangunan.
“Tujuannya untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan infrastruktur dan pembangunan di seluruh wilayah Sulsel,” ujar Prof Marsuki.
Diketahui, Andi Sudirman Sulaiman meluncurkan MYP Rp 3,7 triliun dalam rapat paripurna HUT ke-356 Sulsel di kantor Gubernur Sulsel pada Minggu (19/10). Proyek ini dianggap sebagai bentuk komitmen Pemprov Sulsel mendorong keberlanjutan pembangunan.
“Alhamdulillah proyek multiyears ini adalah bukti nyata kerja keras dan komitmen kita bersama untuk menghadirkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh Sulawesi Selatan,” ujar Andi Sudirman dalam keterangannya.