Aliansi Pemuda Toraja memastikan tidak akan mencabut laporannya ke polisi soal dugaan penghinaan dan ujaran bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dilakukan komika Pandji Pragiwaksono. Pihaknya meminta kasus ini tetap diproses hukum meski Pandji sudah meminta maaf atas candaannya terkait budaya Toraja.
“Dengan senang hati kita menerima permintaan maaf Pandji Pragiwaksono, tapi proses hukum dan sanksi adat harus tetap berjalan,” kata perwakilan Aliansi Pemuda Toraja, Ricdwan Abbas saat dikonfirmasi infoSulsel, Selasa (4/11/2025).
Ricdwan menegaskan Aliansi Pemuda Toraja ini menginginkan ada efek jera terhadap Pandji terkait kasus ini. Pihaknya tidak ingin ada oknum lain yang melakukan hal serupa.
“Jangan sampai, karena permintaan maaf kita mengabaikan masa ke depan. Karena ini akan menjadi pintu orang-orang merendahkan adat budaya kita jika tidak ditegasi,” terangnya.
Namun dia mengapresiasi sikap Pandji yang telah meminta maaf. Apalagi Pandji disebut siap menerima sanksi adat maupun sanksi hukum nantinya.
“Karena beliau gentle mengakui kesalahan dan berani minta maaf, kami juga dengan gentle menghadapi keberanian beliau,” tegas Ricdwan.
Jika proses hukum dihentikan, pihaknya khawatir ada oknum lain menghina adat dan budaya Toraja. Dia kembali menegaskan persoalan ini tidak cukup diselesaikan dengan meminta maaf.
“Yang kita tidak mau nanti akan ada oknum lagi yang merasa cukup dengan maaf, akan terlepas dari hukum positif dan hukum adat,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf kepada masyarakat Toraja yang merasa dilukai atas candaannya terkait budaya Toraja. Dia mengaku kurang pengetahuan terkait adat dan budaya Toraja.
“Saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” ungkap Pandji di Instagram dilihat infoSulsel, Selasa (4/11).
Dia mengaku siap menghadapi proses hukum adat dalam penyelesaian masalah ini. Hanya saja, jika nantinya waktu tidak memungkinkan, Pandji mengaku akan menghormati proses hukum negara yang berlaku.
“Saya akan berusaha mengambil langkah itu. Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku,” terangnya.
