Amanat Hari Lahir Pancasila 2025 Resmi BPIP Lengkap Link Unduh PDF-nya [Giok4D Resmi]

Posted on

Setiap tanggal 1 Juni, masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila dengan upacara bendera. Salah satu rangkaian penting dalam upacara tersebut adalah pidato atau amanat dari pembina upacara.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah merilis amanat resmi untuk upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Amanat ini bisa digunakan pembina dalam pelaksanaan upacara di seluruh instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum.

Teks amanat ini telah disusun dengan kalimat yang baik agar pesan yang diberikan akan tersampaikan dengan jelas.

Nah, berikut ini amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025. Pada artikel ini, infoSulsel juga menyajikan beberapa contoh amanat lainnya yang bisa menjadi referensi, lengkap link unduhnya dalam format file PDF.

Yuk, disimak!

Berikut ini amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025 yang dikutip dari Lampiran III Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2005.

PIDATO
KEPALA BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2025

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Salam Pancasila!

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,

Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. la mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Hadirin yang saya hormati,

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.

Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.

Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.

Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong royong

Hadirin yang saya banggakan,

BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.

Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.

Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.

Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.

Saudara-saudari sekalian,

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.

Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.

Dirgahayu Pancasila!

Jayalah Indonesiaku!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Salam Pancasila!

KEPALA

YUDIAN WAHYUDI

Bagi infoers yang ingin mempunyai teks amanat tersebut dalam bentuk file PDF dapat mengunduhnya melalui link berikut ini:

===>

Selain itu, tersedia pula contoh amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila yang dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan upacara. Berikut ini amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila.

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hadirin yang saya hormati,

Selamat pagi dan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila!

Hari ini, kita berkumpul di sini untuk menghormati momen penting dalam sejarah bangsa kita, yaitu hari di mana Pancasila, dasar negara kita, lahir ke dunia.

Tepat pada tanggal 1 Juni, kita mengenang dan merayakan kelahiran Pancasila sebagai pondasi kuat yang mengarahkan kita menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, makmur, dan beradab.

Pancasila, yang terdiri dari lima sila yang saling melengkapi, membawa pesan-pesan luhur yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia dan anugerah-Nya.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kita untuk saling menghargai, menghormati, dan berlaku adil terhadap sesama manusia tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, atau gender.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan kita untuk bersatu padu sebagai bangsa Indonesia, membangun persatuan dalam keberagaman, dan menghormati perbedaan sebagai kekayaan yang harus kita pelihara.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan kita tentang pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan dan pentingnya pendekatan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan nasib bangsa.

Dan terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan kita tentang pentingnya pemerataan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila bukanlah sekadar kata-kata yang terdapat dalam lembaran kertas atau terpampang di ruang kelas. Pancasila adalah semangat dan jiwa bangsa Indonesia yang harus tercermin dalam tindakan dan sikap kita sehari-hari.

Kita harus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam segala aspek kehidupan kita, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.

Dalam perayaan Hari Lahir Pancasila 2024 ini, marilah kita perkuat komitmen kita untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan landasan berbangsa.

Mari kita tingkatkan toleransi, saling menghormati, dan bekerja sama untuk membangun negara yang maju dan sejahtera. Marilah kita tingkatkan rasa kebanggaan kita sebagai anak bangsa, merawat dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Terakhir, marilah kita bersyukur atas limpahan karunia Tuhan kepada bangsa Indonesia. Saya berharap, semangat Pancasila senantiasa tumbuh di sanubari kita.

Saya berharap, semangat Pancasila senantiasa menyala dalam diri kita semua, tidak hanya pada saat perayaan Hari Lahir Pancasila, tetapi setiap hari. Mari kita jadikan Pancasila sebagai panduan dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Di sini, pada momen bersejarah ini, mari kita perkuat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. Mari kita jauhkan diri dari perpecahan dan perbedaan yang dapat merusak keutuhan negara. Mari kita bangun kerjasama yang erat, saling mendukung, dan memupuk semangat gotong royong dalam masyarakat.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak seluruh generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam membangun bangsa ini. Jadilah pemuda yang berpikiran terbuka, kreatif, dan inovatif.

Mari kita terus belajar, berinovasi, dan mengembangkan potensi diri untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Bersama-sama, kita bisa meraih kemajuan dan menciptakan masa depan yang gemilang.

Tidak lupa, mari kita juga merenungkan dan mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan kita. Mari kita jaga dan lestarikan warisan perjuangan mereka dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila ini.

Kepada guru-guru dan seluruh warga negara Indonesia, terima kasih atas dedikasi dan peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Marilah kita melangkah maju dengan semangat Pancasila sebagai pedoman hidup kita. Mari kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Dengan Pancasila sebagai landasan, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia.

Sekali lagi, selamat Hari Lahir Pancasila! Semoga semangat Pancasila senantiasa menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terima kasih, dan salam Indonesia Merdeka!

Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi.

Hadirin yang saya hormati,

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya karena pada pagi hari ini kita dapat berkumpul bersama menyelenggarakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di tahun 2024 dengan tema ‘Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045’.

Tak lupa, shalawat serta salam kita curahkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW. Semoga kelak kita mendapatkan pertolongan di hari akhir.

Hadirin yang berbahagia,

Telah kita ketahui bersama bahwa pada hari ini, tepatnya tanggal 1 Juni, merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal ini di setiap tahunnya, kita selalu memperingatinya sebagai Hari Lahir Pancasila.

Lantas, bagaimana cara kita memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila ini? Tentunya, ada berbagai cara dalam memaknainya.

Pertama, mempelajari nilai apa saja yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Nilai-nilai, seperti toleransi beragama, menerima keragaman, serta perilaku cinta tanah air perlu dipahami kembali untuk dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari. Harus diingat juga bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, dan golongan bersatu untuk membentuk Indonesia.

Dengan adanya Pancasila, kita bisa terhindar dari masalah yang timbul akibat keberagaman tersebut, seperti konflik sosial dan perang saudara. Kita juga bisa hidup rukun dan bergotong-royong untuk memajukan negara bersama-sama.

Kedua, menerapkan nilai Pancasila itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mempelajarinya, tentu kita harus mengamalkan ilmu tersebut. Jika hanya mempelajarinya saja, kita sama saja seperti pohon yang tumbuh, namun tidak berbuah. Sangat sedikit manfaat yang diberikan oleh pohon tersebut.

Hadirin yang saya hormati,

Cara ketiga dalam memaknai Hari Lahir Pancasila adalah menyikapi setiap permasalahan dengan bijaksana.

Dalam menyikapi permasalahan dan semua hal yang berhubungan dengan bangsa dan negara, kita haruslah bisa bersikap bijaksana.

Saat ini, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan. Ada juga sikap tidak toleran dan mengusung ideologi selain Pancasila.

Masalah ini pun semakin mencemaskan dengan adanya penyalahgunaan media sosial yang banyak menyebarkan hoax alias berita bohong. Maka dari itu, kita jangan terlalu cepat termakan oleh isu. Periksa dahulu apa pun itu sebelum dibagikan kepada orang lain.

Selanjutnya, cara keempat adalah kita harus bangga akan budaya, adat-istiadat, bahasa, dan keanekaragaman negara Indonesia.

Sudah sepatutnya kita jangan terlalu mudah mengikuti budaya barat. Lebih baik, kita memajukan budaya lokal supaya aset negara ini tidak punah.

Hadirin yang berbahagia,

Selain cara yang saya sampaikan sebelumnya, tentu masih ada banyak cara lainnya yang bisa ditempuh dalam memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila.

Dengan dilakukannya upacara ini juga diharapkan dapat meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati, serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Ini adalah momen yang bagus dan tepat bagi kita semua untuk menanamkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa dan juga demi kemajuan Indonesia.

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan dalam rangka momentum peringatan Hari Lahir Pancasila. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.

Selamat Hari Lahir Pancasila.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Yang terhormat,

Bapak guru Kepala Sekolah Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru

Serta teman-teman saya yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang begitu besar, kita dapat berkumpul di aula sekolah dalam keadaan yang sehat dan berbahagia.

Tak lupa, salawat serta salam kita curahkan kepada Rasullulah Muhammaad SAW. Semoga kelak kita mendapatkan pertolongan di hari akhir.

Bapak, Ibu, dan Teman-Teman semua yang berbahagia,

Kita sangat bersyukur bisa kembali mendapatkan kesempatan untuk memperingati di momentum yang spesial ini.

Setiap tanggal 1 Juni merupakan momentum yang bersejarah, sebab kita memperingati hari lahirnya Pancasila.

Apakah teman-teman masih ingat bagaimana mulanya?

Ya, tepat pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara yang pada akhirnya menjadi tonggak lahirnya Pancasila.

Akan tetapi, bagaimana cara kita untuk memaknai Hari Lahir Pancasila? Apakah cukup dengan menghafal kelima silanya?

Bila begitu, ada ratusan juta penduduk Indonesia yang mampu menghafal kelima sila dan mengucapkannya dengan lantang.

Namun, apakah sudah bisa mengamalkan kelima sila tersebut dalam kehidupan?

Rasanya masih sedikit orang yang benar-benar bisa mengamalkan kelima sila tersebut dengan baik dalam kehidupan.

Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya perilaku-perilaku menyimpang yang banyak kita dengar di media.

Misalnya, perilaku siswa yang kurang beradab kepada guru, perilaku orang tua yang kurang pantas pada anak, siswa yang bandel, tawuran, perpecahan antarsuku, ras , agama, dan semacamnya.

Maka dari itu, peringatan Hari Lahir Pancasila ini semoga bisa membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan pengamalan sila-sila Pancasila.

Bapak, Ibu, dan Teman-Teman yang berbahagia,
Ini adalah momen yang tepat bagi kita untuk menanamkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Sesama manusia, hendaknya kita dapat saling membantu, bergotong royong, dan mengasihi, bukannya saling berpecah belah, dan melakukan penyimpangan.

Bapak, Ibu, dan Teman-Teman yang berbahagia,

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan dalam rangka memperingati momentum Hari Lahir Pancasila. Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penyampaian.

Saya akhiri,

Selamat pagi,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hari Lahir Pancasila jatuh setiap tahunnya pada tanggal 1 Juni. Oleh karenanya, pelaksanaan upacara benderanya juga dilakukan di tanggal yang sama.

Di tahun 2025 ini, Hari Lahir Pancasila bertepatan dengan hari Minggu, Minggu pertama di bulan Juni. Upacara ini akan dilakukan mulai dari instansi pusat, pemerintah daerah, instansi pemerintahan hingga satuan pendidikan.

Untuk lebih jelas, berikut ini masing-masing jadwal dan lokasi upacara benderanya.

Pedoman lengkap pelaksanaan Hari Lahir Pancasila 2025 tercantum dalam Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 3 Tahun 2025. Dalam surat edaran ini, turut dijelaskan ketentuan upacara, misalnya susunan upacara, serta tema dan logo resmi yang digunakan dalam peringatan tahun ini.

Bagi yang ingin mengunduh pedoman tersebut bisa mengklik di bawah ini:

==>

Demikianlah amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025 yang resmi dari BPIP. Semoga membantu, infoers!

Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 Resmi BPIP

Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila Lainnya

Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila #1

Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila Instansi Pemerintah Daerah #2

Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila Instansi Pendidikan #3

Jadwal dan Lokasi Upacara Bendera Hari Lahir Pancasila 2025

Upacara Bendera di Tingkat Pusat

Upacara Bendera Pemerintah Daerah

Upacara Bendera Instansi Pemerintah-Pendidikan

Link Download Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *